32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

STIKes Mitra Husada Medan Gelar Workshop Penyusunan Kurikulum Institusi Berbasis OBE

MEDAN, SUMUTPOS.CO – SEKOLAH Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Medan menggelar workshop penyusunan kurikulum institusi berbasis Outcome Based Education (OBE) usulan program studi pendidikan profesi ners serta pengembangan kurikulum program studi kebidanan dan keperawatan.

Kegiatan di aula STIKes Mitra Husada Medan dikuti Ketua STIKes Mitra Husada Medan Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes, wakil ketua, pimpinan program studi, dosen dan 2.503 mahasiswa.

Tampil sebagai pemateri workshop adalah Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) Regional II Wilayah Sumut Dr Dudut Tanjung MKep SpKMB dan Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (PD IBI) Sumut Betty Mangkuji SST MKeb. Nara sumber berikutnya Dr Nur Asnah Sitohang MKep (keperawatan gawat darurat), Dr Riswani Tanjung MKep SpKom (keperawatan komunitas) dan Nur Afidarti MKep (keperawatan maternitas).

Ketua PD IBI Sumut Betty Mangkuji SST MKeb memaparkan bahwa OBE merupakan sistem pendidikan yang fokus pada pencapaian pembelajaran. ”Pendidikan tidak hanya berpusat pada materi yang harus diselesaikan, namun juga outcome. Kurikulum OBE mengukur kesesuaian kompetensi lulusan masing-masing program studi,” katanya.

Pelaksanaan OBE, menurut Betty Mangkuji SST MKeb, antara lain memperhatikan metode dan materi pembelajaran, keragaman sumber belajar dan fasilitas. OBE multi kriteria yaitu pengetahuan dan keahlian.

Apa yang harus dilakukan? Menjelaskan pada dosen dan mahasiswa bahwa penilaian bukan hanya penguasaan pengetahuan tetapi juga keahlian.

”Dosen mengajar bukan hanya menyelesaikan pengetahuan, tapi juga keahlian untuk masing-masing mahasiswa. Penilaian berdasarkan penguasaan pengetahuan dan keahlian,” rinci ketua PD IBI Sumut.

Ketua AIPNI Regional II Wilayah Sumut Dr Dudut Tanjung MKep SpKMB mengutarakan tentang penyusunan kurikulum pendidikan ners Indonesia. Demikian pula 11 dokumen kurikulum seperti identitas program studi, evaluasi kurikulum dan tracer study serta landasan perancangan dan pengembangan kurikulum.

Kemudian rumusan visi, misi, tujuan, strategi dan university value. Penetapan bahan kajian, pembentukan mata kuliah dan penentuan bobot SKS serta matriks dan peta kurikulum.

”Selanjutnya rencana pembelajaran semester, rencana implementasi hak belajar maksimum tiga semester diluar program studi serta manajemen dan mekanisme pelaksanan kurikulum,” jelas Dr Dudut Tanjung MKep SpKMB.

Ketua AIPNI Regional II Wilayah Sumut juga menjelaskan alur pengembangan kurikulum untuk mendukung implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), kurikulum dengan pendekatan OBE dan implementasi OBE.

Dijelaskan pula tentang capaian pembelajaran lulusan yang baik, bahan kajian/materi yang dipelajari dan mata kuliah. Kemudian analisis kompetensi per tahun serta besaran SKS mata kuliah berdasar kedalaman dan keluasan bahan kajian. Ia juga mengatakan bahwa profil lulusan ners adalah care provider, communicator, health educator and promoter, manager and leader serta researcher.

Usai memaparkan materi, Ketua PD IBI Sumut Betty Mangkuji SST MKeb dan Ketua AIPNI Regional II Wilayah Sumut Dr Dudut Tanjung MKep SpKMB kepada media mengapresiasi peralihan kurikulum STIKes Mitra Husada Medan menjadi OBE yang mengarah pada luaran. Ditambah lagi didukung dengan sarana dan prasarana kampus yang baik.

”Jadi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) sudah dipersiapkan. Dari masukan para stakeholder termasuk dunia pasar kerja. Ini sangat bermanfaat bagi para lulusan ahli dalam bidangnya dan mampu mengembangkan kompetensi. Mampu bersaing secara nasional dan internasional karena mampu memberikan service excellent yang luar biasa,” kata Betty Mangkuji SST MKeb.

Sedangkan Dr Dudut Tanjung MKep SpKMB mengapresiasi kurikulum OBE yang segera diterapkan STIKes Mitra Husada Medan yang sudah semestinya memiliki kemampuan yang terukur. ”Bagi para lulusan memiliki standar melakukan praktik profesi sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan berkualitas,” ucapnya.

Ketua AIPNI Regional II Wilayah Sumut melihat fasilitas, gedung dan lahan STIKes Mitra Husada Medan begitu baik. Peningkatan mengajar, meneliti dan pengabdian para dosen pada masyarakat akan meningkatkan level perguruan tinggi.

Sementara Ketua STIKes Mitra Husada Medan Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes berharap workshop dapat mampu mengelola dan menerapkan kurikulum OBE dengan service excellent sehingga para lulusan yang dihasilkan dapat bersaing secara nasional dan internasional dimanapun mereka bekerja.

”Idealnya para lulusan memiliki kompetensi inti dan kompetensi tambahan sehingga mampu bekerja dengan service excellent,” kata Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes. (dmp)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – SEKOLAH Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Medan menggelar workshop penyusunan kurikulum institusi berbasis Outcome Based Education (OBE) usulan program studi pendidikan profesi ners serta pengembangan kurikulum program studi kebidanan dan keperawatan.

Kegiatan di aula STIKes Mitra Husada Medan dikuti Ketua STIKes Mitra Husada Medan Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes, wakil ketua, pimpinan program studi, dosen dan 2.503 mahasiswa.

Tampil sebagai pemateri workshop adalah Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) Regional II Wilayah Sumut Dr Dudut Tanjung MKep SpKMB dan Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (PD IBI) Sumut Betty Mangkuji SST MKeb. Nara sumber berikutnya Dr Nur Asnah Sitohang MKep (keperawatan gawat darurat), Dr Riswani Tanjung MKep SpKom (keperawatan komunitas) dan Nur Afidarti MKep (keperawatan maternitas).

Ketua PD IBI Sumut Betty Mangkuji SST MKeb memaparkan bahwa OBE merupakan sistem pendidikan yang fokus pada pencapaian pembelajaran. ”Pendidikan tidak hanya berpusat pada materi yang harus diselesaikan, namun juga outcome. Kurikulum OBE mengukur kesesuaian kompetensi lulusan masing-masing program studi,” katanya.

Pelaksanaan OBE, menurut Betty Mangkuji SST MKeb, antara lain memperhatikan metode dan materi pembelajaran, keragaman sumber belajar dan fasilitas. OBE multi kriteria yaitu pengetahuan dan keahlian.

Apa yang harus dilakukan? Menjelaskan pada dosen dan mahasiswa bahwa penilaian bukan hanya penguasaan pengetahuan tetapi juga keahlian.

”Dosen mengajar bukan hanya menyelesaikan pengetahuan, tapi juga keahlian untuk masing-masing mahasiswa. Penilaian berdasarkan penguasaan pengetahuan dan keahlian,” rinci ketua PD IBI Sumut.

Ketua AIPNI Regional II Wilayah Sumut Dr Dudut Tanjung MKep SpKMB mengutarakan tentang penyusunan kurikulum pendidikan ners Indonesia. Demikian pula 11 dokumen kurikulum seperti identitas program studi, evaluasi kurikulum dan tracer study serta landasan perancangan dan pengembangan kurikulum.

Kemudian rumusan visi, misi, tujuan, strategi dan university value. Penetapan bahan kajian, pembentukan mata kuliah dan penentuan bobot SKS serta matriks dan peta kurikulum.

”Selanjutnya rencana pembelajaran semester, rencana implementasi hak belajar maksimum tiga semester diluar program studi serta manajemen dan mekanisme pelaksanan kurikulum,” jelas Dr Dudut Tanjung MKep SpKMB.

Ketua AIPNI Regional II Wilayah Sumut juga menjelaskan alur pengembangan kurikulum untuk mendukung implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), kurikulum dengan pendekatan OBE dan implementasi OBE.

Dijelaskan pula tentang capaian pembelajaran lulusan yang baik, bahan kajian/materi yang dipelajari dan mata kuliah. Kemudian analisis kompetensi per tahun serta besaran SKS mata kuliah berdasar kedalaman dan keluasan bahan kajian. Ia juga mengatakan bahwa profil lulusan ners adalah care provider, communicator, health educator and promoter, manager and leader serta researcher.

Usai memaparkan materi, Ketua PD IBI Sumut Betty Mangkuji SST MKeb dan Ketua AIPNI Regional II Wilayah Sumut Dr Dudut Tanjung MKep SpKMB kepada media mengapresiasi peralihan kurikulum STIKes Mitra Husada Medan menjadi OBE yang mengarah pada luaran. Ditambah lagi didukung dengan sarana dan prasarana kampus yang baik.

”Jadi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) sudah dipersiapkan. Dari masukan para stakeholder termasuk dunia pasar kerja. Ini sangat bermanfaat bagi para lulusan ahli dalam bidangnya dan mampu mengembangkan kompetensi. Mampu bersaing secara nasional dan internasional karena mampu memberikan service excellent yang luar biasa,” kata Betty Mangkuji SST MKeb.

Sedangkan Dr Dudut Tanjung MKep SpKMB mengapresiasi kurikulum OBE yang segera diterapkan STIKes Mitra Husada Medan yang sudah semestinya memiliki kemampuan yang terukur. ”Bagi para lulusan memiliki standar melakukan praktik profesi sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan berkualitas,” ucapnya.

Ketua AIPNI Regional II Wilayah Sumut melihat fasilitas, gedung dan lahan STIKes Mitra Husada Medan begitu baik. Peningkatan mengajar, meneliti dan pengabdian para dosen pada masyarakat akan meningkatkan level perguruan tinggi.

Sementara Ketua STIKes Mitra Husada Medan Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes berharap workshop dapat mampu mengelola dan menerapkan kurikulum OBE dengan service excellent sehingga para lulusan yang dihasilkan dapat bersaing secara nasional dan internasional dimanapun mereka bekerja.

”Idealnya para lulusan memiliki kompetensi inti dan kompetensi tambahan sehingga mampu bekerja dengan service excellent,” kata Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes. (dmp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/