26 C
Medan
Tuesday, December 31, 2024
spot_img

PT Agincourt Resources (PTAR), Pengelola Tambang Emas Martabe Bantu Pemerintah Turunkan Angka Penderitaan Katarak Di Sumatera Utara

Mustofa Anak Usia 9 Tahun 2 Tahun Menahan Katarak, Bersyukur Menjadi Bagian Dari Perhatian PT AR

PT Agincourt Resources (PTAR), Pengelola Tambang Emas Martabe Bantu Pemerintah Turunkan Angka Penderitaan Katarak Di Sumatera Utara. Dengan kegiatan operasi katarak yang diberikan secara gratis selama satu dekade yaitu 10 tahun ini, total mata katarak yang telah menjalani operasi katarak besutan Tambang Emas Martabe selama 10 tahun ini mencapai 12.173 mata pada 10.684 orang pasien.

Director & Chief Financial Officer PT Agincourt Resources, Noviandri, mengatakan program operasi katarak gratis menegaskan komitmen PT Agincourt Resources (PTAR) dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung kesehatan visual di Sumatra Utara.

Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) ke-3 yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan penduduk semua usia. “Keberhasilan operasi katarak ini adalah berkat dukungan masyarakat serta pemerintah daerah dan pemerintah provinsi, kerja keras tim medis, dan komitmen berkelanjutan kami dalam mendukung upaya penurunan kebutaan akibat katarak di Sumatra Utara,” kata Noviandri saat menutup Rangkaian Pemeriksaan Mata dan Operasi Katarak Gratis 2024 di RS Mencirim 77 Medan, Senin (9/9/2024).

Ia menambahkan bahwa program operasi katarak gratis merupakan salah satu bentuk implementasi kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTAR pada pilar kesehatan yang dilangsungkan secara konsisten dan berkelanjutan.

Terbukti, sejak tahun 2011 ribuan orang dari berbagai wilayah di Sumatra Utara sebagai penerima manfaat program telah mendapat edukasi kesehatan mata, pemeriksaan mata, operasi katarak, hingga pemantauan pasca-operasi. Program ini akan terus berlanjut hingga tahun-tahun mendatang.

Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources, Katarina Siburian Hardono, menambahkan rangkaian operasi katarak tahun 2024 awalnya dialokasikan untuk 1.300 mata katarak. Namun, karena antusiasme masyarakat yang begitu besar, Perusahaan menambah kuota mata katarak yang dibedah.

“Antusiasme masyarakat yang sangat besar sudah terlihat saat kami mengadakan operasi katarak di Batang Toru pada Juli lalu. Jumlahnya lebih dari 1.000 mata, sudah mendekati target awal. Tingginya antusiasme dan komitmen Perusahaan pada peningkatan kesehatan masyarakat mendorong kami untuk menambah kuota mata katarak yang akan dioperasi dan mendapat kesempatan untuk melihat kembali indahnya dunia,” kata Katarina.

Semantara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sumatra Utara, Basarin Yunus Tanjung, turut menyampaikan apresiasi atas upaya PTAR dalam menurunkan prevalensi buta katarak di Sumatra Utara, termasuk upaya edukasi mengenai informasi kesehatan mata dan penanggulangan penyakit katarak melalui talk show yang diadakan pada 9 September 2024.

“Luar biasa partisipasi Agincourt Resources karena selama 10 tahun ini telah menyembuhkan sekitar 12.000 mata. Kami mendorong agar Agincourt Resources dapat terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk menghadirkan layanan kesehatan bagi masyarakat,” ujarnya.

Perhelatan penutupan rangkaian operasi katarak gratis juga dihadiri Koordinator Inspektur Tambang Kementerian ESDM Wilayah Sumatra Utara, Suroyo. Ia memberikan apresiasi kepada PTAR sebagai perusahaan tambang yang secara konsisten telah menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

“Kami terus mendukung perusahaan tambang untuk mengadakan kegiatan bagi masyarakat. Tidak hanya untuk Tapanuli Selatan saja, Agincourt Resources telah memberikan manfaat dalam mendukung pembangunan manusia di Sumatra Utara yang lebih sehat untuk Indonesia maju,” ujar Suroyo.

Banyak sekali kisah menggembirakan yang dialami penderita katarak setelah menjalani operasi katarak. Salah satunya, Mustofa Harahap (9 tahun) yang baru saja menjalani operasi katarak di RS Mencirim 77 Medan pada Minggu (8/9/2024). Ditemani orangtuanya, ia menempuh perjalanan hampir 12 jam dari rumah mereka di Angkola Sangkunur, Tapanuli Selatan, menuju Medan.

Mustofa dan kedua orangtuanya sampai pada Minggu pagi dan langsung menuju rumah sakit dengan tujuannya satu, yakni menyembuhkan mata katarak Mustofa. “Terkena sakit mata ini sudah dari kelas 2 SD, dan selama 2 tahun ini dia selalu mengeluhkan matanya yang sakit dan tidak enak melihat, ini mengakibatkan anak kami sulit untuk belajar dan juga bermain-main dengan temannya, dan bahkan karena sakit matanya ini ada juga kawan-kawannya yang mengejek kondisi anak kami dengan matanya yang sakit ini” kenang Saddam Husein Harahap, orangtua dari Mustofa.

Saddam mengenangkan kembali bahwa dengan kondisi anaknya seperti itu tidak jarang kalau sering meminta untuk diobati matanya. “Selama dua tahun ini dia selalu minta untuk dibawa berobat ke dokter, tapi kami tidak memiliki cukup biaya untuk membawanya, karena pekerjaan saya juga yang tidak tetap, hanya buruh harian saja, yang terkadang ada pekerjaan dan terkadang tidak bekerja” kata Saddam lagi sambil memeluk anaknya.

Saddam juga menyampaikan rasa Bahagia dan senang hatinya ketika pihak Humas Rumah sakit menyampaikan bahawa Mustofa merupakan salah satu pasien yang sudah di data mendapatkan pertolongan operasi katarak secara gratis. Dengan senang hatinya dia menyampaikan kepada istri dan anaknya untuk segera bersiap untuk pergi ke Medan guna melaksanakan pengobatan.

“Senang sekali, akhirnya bisa mengobati anak dengan tanpa biaya dari PT Agincourt Resources, Pengelola Tambang Emas Martabe, selama ini saya dan istri terus berdo’a semoga kita mendapatkan kesempatan ini. Dan akhirnya walaupun kami harus ke Medan, tidak apa-apa asalkan kami bisa mengobati mata anak kami ini. Selesai dari hari ini kami langsung kembali ke rumah” tambah Saddam lagi.

Sementara itu, Mustofa mengatakan bahwa rasa senangnya bisa kembali melihat tanpa sakit dan tanpa lagi harus malu diejek kawan-kawan saat bermain. “Senang sekali, karena sekarang sudah bisa melihat dengan jelas, selama ini hanya satu mata kiri saja yang dipakai melihat, sekarang sudah bisa dua-duanya.

Dan belajar juga nanti udah bisa juga melihat, kemarin operasi, aku enggak takut. Ternyata cuma sebentar dan enggak sakit. Kalau mataku sudah terang, aku mau main sepakbola lagi, baca buku pelajaran nanti juga bisa jelas,” ujarnya Mustofa dengan penuh rasa haru dan Bahagia yang terpancar dari suara dan raut wajahnya.

Tidak hanya Mustofa, Amrin (58 tahun), warga Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang, mengaku senang mengikuti operasi katarak. Lima tahun lamanya, Amrin yang sehari-hari bekerja di peternakan ayam menderita katarak. Alhasil, kegiatannya saban hari cukup terganggu, padahal ia satu-satunya tulang punggung keluarga.

“Setelah operasi ini penglihatan saya pasti lebih terang, bisa bekerja lebih baik lagi, jelas melihat orang lain, dan bisa mengendarai sepeda motor untuk bekerja,” ucapnya. Banyak masyarakat yang hadir pada saat acara penutupan tersebut sungguh sangat Bahagia dan begitu besar mengucapkan rasa syukurnya.(Mag-2)

Mustofa Anak Usia 9 Tahun 2 Tahun Menahan Katarak, Bersyukur Menjadi Bagian Dari Perhatian PT AR

PT Agincourt Resources (PTAR), Pengelola Tambang Emas Martabe Bantu Pemerintah Turunkan Angka Penderitaan Katarak Di Sumatera Utara. Dengan kegiatan operasi katarak yang diberikan secara gratis selama satu dekade yaitu 10 tahun ini, total mata katarak yang telah menjalani operasi katarak besutan Tambang Emas Martabe selama 10 tahun ini mencapai 12.173 mata pada 10.684 orang pasien.

Director & Chief Financial Officer PT Agincourt Resources, Noviandri, mengatakan program operasi katarak gratis menegaskan komitmen PT Agincourt Resources (PTAR) dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung kesehatan visual di Sumatra Utara.

Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) ke-3 yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan penduduk semua usia. “Keberhasilan operasi katarak ini adalah berkat dukungan masyarakat serta pemerintah daerah dan pemerintah provinsi, kerja keras tim medis, dan komitmen berkelanjutan kami dalam mendukung upaya penurunan kebutaan akibat katarak di Sumatra Utara,” kata Noviandri saat menutup Rangkaian Pemeriksaan Mata dan Operasi Katarak Gratis 2024 di RS Mencirim 77 Medan, Senin (9/9/2024).

Ia menambahkan bahwa program operasi katarak gratis merupakan salah satu bentuk implementasi kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTAR pada pilar kesehatan yang dilangsungkan secara konsisten dan berkelanjutan.

Terbukti, sejak tahun 2011 ribuan orang dari berbagai wilayah di Sumatra Utara sebagai penerima manfaat program telah mendapat edukasi kesehatan mata, pemeriksaan mata, operasi katarak, hingga pemantauan pasca-operasi. Program ini akan terus berlanjut hingga tahun-tahun mendatang.

Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources, Katarina Siburian Hardono, menambahkan rangkaian operasi katarak tahun 2024 awalnya dialokasikan untuk 1.300 mata katarak. Namun, karena antusiasme masyarakat yang begitu besar, Perusahaan menambah kuota mata katarak yang dibedah.

“Antusiasme masyarakat yang sangat besar sudah terlihat saat kami mengadakan operasi katarak di Batang Toru pada Juli lalu. Jumlahnya lebih dari 1.000 mata, sudah mendekati target awal. Tingginya antusiasme dan komitmen Perusahaan pada peningkatan kesehatan masyarakat mendorong kami untuk menambah kuota mata katarak yang akan dioperasi dan mendapat kesempatan untuk melihat kembali indahnya dunia,” kata Katarina.

Semantara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sumatra Utara, Basarin Yunus Tanjung, turut menyampaikan apresiasi atas upaya PTAR dalam menurunkan prevalensi buta katarak di Sumatra Utara, termasuk upaya edukasi mengenai informasi kesehatan mata dan penanggulangan penyakit katarak melalui talk show yang diadakan pada 9 September 2024.

“Luar biasa partisipasi Agincourt Resources karena selama 10 tahun ini telah menyembuhkan sekitar 12.000 mata. Kami mendorong agar Agincourt Resources dapat terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk menghadirkan layanan kesehatan bagi masyarakat,” ujarnya.

Perhelatan penutupan rangkaian operasi katarak gratis juga dihadiri Koordinator Inspektur Tambang Kementerian ESDM Wilayah Sumatra Utara, Suroyo. Ia memberikan apresiasi kepada PTAR sebagai perusahaan tambang yang secara konsisten telah menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

“Kami terus mendukung perusahaan tambang untuk mengadakan kegiatan bagi masyarakat. Tidak hanya untuk Tapanuli Selatan saja, Agincourt Resources telah memberikan manfaat dalam mendukung pembangunan manusia di Sumatra Utara yang lebih sehat untuk Indonesia maju,” ujar Suroyo.

Banyak sekali kisah menggembirakan yang dialami penderita katarak setelah menjalani operasi katarak. Salah satunya, Mustofa Harahap (9 tahun) yang baru saja menjalani operasi katarak di RS Mencirim 77 Medan pada Minggu (8/9/2024). Ditemani orangtuanya, ia menempuh perjalanan hampir 12 jam dari rumah mereka di Angkola Sangkunur, Tapanuli Selatan, menuju Medan.

Mustofa dan kedua orangtuanya sampai pada Minggu pagi dan langsung menuju rumah sakit dengan tujuannya satu, yakni menyembuhkan mata katarak Mustofa. “Terkena sakit mata ini sudah dari kelas 2 SD, dan selama 2 tahun ini dia selalu mengeluhkan matanya yang sakit dan tidak enak melihat, ini mengakibatkan anak kami sulit untuk belajar dan juga bermain-main dengan temannya, dan bahkan karena sakit matanya ini ada juga kawan-kawannya yang mengejek kondisi anak kami dengan matanya yang sakit ini” kenang Saddam Husein Harahap, orangtua dari Mustofa.

Saddam mengenangkan kembali bahwa dengan kondisi anaknya seperti itu tidak jarang kalau sering meminta untuk diobati matanya. “Selama dua tahun ini dia selalu minta untuk dibawa berobat ke dokter, tapi kami tidak memiliki cukup biaya untuk membawanya, karena pekerjaan saya juga yang tidak tetap, hanya buruh harian saja, yang terkadang ada pekerjaan dan terkadang tidak bekerja” kata Saddam lagi sambil memeluk anaknya.

Saddam juga menyampaikan rasa Bahagia dan senang hatinya ketika pihak Humas Rumah sakit menyampaikan bahawa Mustofa merupakan salah satu pasien yang sudah di data mendapatkan pertolongan operasi katarak secara gratis. Dengan senang hatinya dia menyampaikan kepada istri dan anaknya untuk segera bersiap untuk pergi ke Medan guna melaksanakan pengobatan.

“Senang sekali, akhirnya bisa mengobati anak dengan tanpa biaya dari PT Agincourt Resources, Pengelola Tambang Emas Martabe, selama ini saya dan istri terus berdo’a semoga kita mendapatkan kesempatan ini. Dan akhirnya walaupun kami harus ke Medan, tidak apa-apa asalkan kami bisa mengobati mata anak kami ini. Selesai dari hari ini kami langsung kembali ke rumah” tambah Saddam lagi.

Sementara itu, Mustofa mengatakan bahwa rasa senangnya bisa kembali melihat tanpa sakit dan tanpa lagi harus malu diejek kawan-kawan saat bermain. “Senang sekali, karena sekarang sudah bisa melihat dengan jelas, selama ini hanya satu mata kiri saja yang dipakai melihat, sekarang sudah bisa dua-duanya.

Dan belajar juga nanti udah bisa juga melihat, kemarin operasi, aku enggak takut. Ternyata cuma sebentar dan enggak sakit. Kalau mataku sudah terang, aku mau main sepakbola lagi, baca buku pelajaran nanti juga bisa jelas,” ujarnya Mustofa dengan penuh rasa haru dan Bahagia yang terpancar dari suara dan raut wajahnya.

Tidak hanya Mustofa, Amrin (58 tahun), warga Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang, mengaku senang mengikuti operasi katarak. Lima tahun lamanya, Amrin yang sehari-hari bekerja di peternakan ayam menderita katarak. Alhasil, kegiatannya saban hari cukup terganggu, padahal ia satu-satunya tulang punggung keluarga.

“Setelah operasi ini penglihatan saya pasti lebih terang, bisa bekerja lebih baik lagi, jelas melihat orang lain, dan bisa mengendarai sepeda motor untuk bekerja,” ucapnya. Banyak masyarakat yang hadir pada saat acara penutupan tersebut sungguh sangat Bahagia dan begitu besar mengucapkan rasa syukurnya.(Mag-2)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/