29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Asa Semu Fergie

MANCHESTER- Pada akhirnya Manchester United mesti menerima kenyataan bahwa kans jadi juara musim ini nyaris sirna. Kini asa tinggal berharap Manchester City mampu ditaklukkan QPR, sementara United menang di kandang Sunderland.

Selepas pekan ke-37, Minggu (6/5) malam WIB, United dan Manchester City masih punya poin sama yakni 86 dengan Liga Inggris menyisakan satu pekan lagi. City berada di puncak karena unggul selisih gol yakni (+63) sementara United (+55).

Disederhanakan, selisih gol kedua tim kini berada di angka delapan biji gol. Jika ingin tetap juara dengan nilai sama, maka United mesti menang lebih dari delapan gol di markas Sunderland. Tentu saja itu bukan perkara mudah. Anehnya, Sir Alex Ferguson berusaha tetap percaya QPR mampu memberi kejutan di Etihad Stadium. Memang nasib QPR sedang galau lantaran tercancam degradasi. Hanya itu satu-satunya asa QPR  untuk curi angka dari Etihad Stadium.

Manajer asal Skotlandia itu yakin timnya bisa meraih titel juara di penghujung musim nanti, seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya sebanyak tiga kali.

“Kami memenangi tiga kali titel di hari terakhir dan kami tidak keberatan melakukannya lagi. Mereka (City) sangat difavoritkan dan jelas akan memenangi laga (terakhir), tapi QPR butuh poin dan mereka bertarung untuk bertahan. Masa depan klub bisa jadi akan ditentukan di laga itu dan aku berharap Sparky (manajer QPR Mark Hughes —red) bermain,” tukas Fergie di BBC usai laga kontra Swansea.

Lebih lanjut Fergie menilai faktor dendam Hughes yang pernah diberhentikan begitu saja oleh City dan digantikan Roberto Mancini, bisa jadi pelecut semangat QPR untuk membuat kejutan dengan mengalahkan tetangganya. Selain tentunya juga United bisa merebut kemenangan di Stadium Of Light melawan Sunderland.

“Mark sangat mengetahui pekerjaannya itu. Dia dipecat dengan tidak terhormat oleh City dan dia akan selalu mengingatnya. Tim Mark Hughes tak pernah menyerah tapi pemain QPR akan bertarung untuk berjuang (menghindari degradasi),” sambungnya.

“Ini akan selalu jadi tugas kami (untuk merebut juara), ekspetasi dan tanggung jawab para pemain Manchester United adalah menang. Kami akan pergi ke sana (Sunderland) dengan optimisme. Laga tidak akan berjalan mudah tapi kami tidak boleh menyerah,” tutup Fergie.
Di lain sisi, kubu Manchester City tampaknya sudah merasakan aura juara. Roberto Mancini yang selama ini kerap merendah, akhirnya menyebut Manchester City kini lebih berpeluang menjadi juara.

“Mungkin, mungkin ya,” jawab dia saat ditanya apakah City sekarang favorit. “Karena itu bergantung pada kami. “Kalau kami mengalahkan QPR, kami akan juara. Tapi saat ini kami tidak memikirkan soal itu. Kami harus mempersiapkan diri dengan sangat baik untuk pertandingan berikutnya. Cuma itu,” sambungnya, dikutip dari ESPNstar. (bbs)

MANCHESTER- Pada akhirnya Manchester United mesti menerima kenyataan bahwa kans jadi juara musim ini nyaris sirna. Kini asa tinggal berharap Manchester City mampu ditaklukkan QPR, sementara United menang di kandang Sunderland.

Selepas pekan ke-37, Minggu (6/5) malam WIB, United dan Manchester City masih punya poin sama yakni 86 dengan Liga Inggris menyisakan satu pekan lagi. City berada di puncak karena unggul selisih gol yakni (+63) sementara United (+55).

Disederhanakan, selisih gol kedua tim kini berada di angka delapan biji gol. Jika ingin tetap juara dengan nilai sama, maka United mesti menang lebih dari delapan gol di markas Sunderland. Tentu saja itu bukan perkara mudah. Anehnya, Sir Alex Ferguson berusaha tetap percaya QPR mampu memberi kejutan di Etihad Stadium. Memang nasib QPR sedang galau lantaran tercancam degradasi. Hanya itu satu-satunya asa QPR  untuk curi angka dari Etihad Stadium.

Manajer asal Skotlandia itu yakin timnya bisa meraih titel juara di penghujung musim nanti, seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya sebanyak tiga kali.

“Kami memenangi tiga kali titel di hari terakhir dan kami tidak keberatan melakukannya lagi. Mereka (City) sangat difavoritkan dan jelas akan memenangi laga (terakhir), tapi QPR butuh poin dan mereka bertarung untuk bertahan. Masa depan klub bisa jadi akan ditentukan di laga itu dan aku berharap Sparky (manajer QPR Mark Hughes —red) bermain,” tukas Fergie di BBC usai laga kontra Swansea.

Lebih lanjut Fergie menilai faktor dendam Hughes yang pernah diberhentikan begitu saja oleh City dan digantikan Roberto Mancini, bisa jadi pelecut semangat QPR untuk membuat kejutan dengan mengalahkan tetangganya. Selain tentunya juga United bisa merebut kemenangan di Stadium Of Light melawan Sunderland.

“Mark sangat mengetahui pekerjaannya itu. Dia dipecat dengan tidak terhormat oleh City dan dia akan selalu mengingatnya. Tim Mark Hughes tak pernah menyerah tapi pemain QPR akan bertarung untuk berjuang (menghindari degradasi),” sambungnya.

“Ini akan selalu jadi tugas kami (untuk merebut juara), ekspetasi dan tanggung jawab para pemain Manchester United adalah menang. Kami akan pergi ke sana (Sunderland) dengan optimisme. Laga tidak akan berjalan mudah tapi kami tidak boleh menyerah,” tutup Fergie.
Di lain sisi, kubu Manchester City tampaknya sudah merasakan aura juara. Roberto Mancini yang selama ini kerap merendah, akhirnya menyebut Manchester City kini lebih berpeluang menjadi juara.

“Mungkin, mungkin ya,” jawab dia saat ditanya apakah City sekarang favorit. “Karena itu bergantung pada kami. “Kalau kami mengalahkan QPR, kami akan juara. Tapi saat ini kami tidak memikirkan soal itu. Kami harus mempersiapkan diri dengan sangat baik untuk pertandingan berikutnya. Cuma itu,” sambungnya, dikutip dari ESPNstar. (bbs)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/