28 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Tim Pengabdian USU Sosialisasi dan Serahkan Keramba Jaring Tancap serta Alat Pendeteksi Kualitas Air Berbasis Iot di Desa Lubuk Kasih

LUBUK KASIH, SUMUTPOS.CO- Tim Pengabdian Desa Binaan Universitas Sumatera Utara (USU) telah melaksanakan sosialisasi pentingnya budidaya ikan air tawar berbasis teknologi di Desa Lubuk Kasih, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat. Kegiatan ini bertujuan memanfaatkan aliran irigasi sawah untuk budidaya ikan dengan metode jaring tancap, yang dilengkapi dengan teknologi pemantauan dan pengendalian kualitas air berbasis Internet of Things (IoT).

Acara yang berlangsung di Cafe Inovasi, sebuah kafe yang terletak di tengah persawahan desa, dihadiri oleh tokoh masyarakat seperti Kepala Desa Lubuk Kasih, Sekretaris Desa, Ketua PKK, dan Ketua Karang Taruna, serta anggota Tim Pengabdian USU yang terdiri dari dosen dan mahasiswa.

Selain sosialisasi, dilakukan juga penyerahan simbolis jaring tancap dan alat pendeteksi kualitas air berbasis IoT kepada masyarakat Desa Lubuk Kasih. Alat ini diharapkan dapat membantu para petani ikan dalam memantau parameter penting seperti pH, suhu, oksigen terlarut, dan tingkat kekeruhan air, sehingga budidaya ikan menjadi lebih efektif dan minim risiko.

Dr Hesti Wahyuningsih foto bersama dengan Kepala Desa Lubuk Kasih, Sekretaris Desa, Ketua PKK dan perwakilan masyarakat Desa Lubuk Kasih setelah acara sosialisasi.

Dr. Hesti Wahyuningsih, M.Si, selaku dosen jurusan Biologi dan coordinator program budidaya ikan berteknologi, menyatakan bahwa penerapan teknologi pemantauan kualitas air berbasis IoT akan membantu masyarakat memantau parameter penting dalam budidaya ikan secara efisien, sehingga risiko kematian ikan akibat penurunan kualitas air dapat ditekan.

Ketua Tim Desa Binaan, Dr. Tulus Ikhsan Nasution, S.Si., M.Sc, yang merupakan Kaprodi Sarjana Fisika, menambahkan bahwa alat yang digunakan merupakan hasil kolaborasi penelitian antara Dosen Prodi Fisika, Biologi, dan Matematika di Fakultas MIPA USU, serta dibantu oleh mahasiswa Sarjana dan Pascasarjana Fisika. Teknologi yang terintegrasi dengan sensor dan IoT ini didesain untuk penggunaan yang mudah dan praktis oleh masyarakat.

“Kami berharap inovasi ini bisa mendorong masyarakat Desa Lubuk Kasih untuk lebih aktif dalam pengelolaan sumber daya alam mereka, yang pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat,” jelas Dr. Tulus.

Turut hadir pada acara tersebut anggota tim dan mahasiswa/I yang terlibat dalam program pengabdian ini, di antaranya Dr. Mardiningsih, M.Si, Muhammad Rommi Syahputra, S.Si., M.Si, Anggi Rizkia Margolang, S.Si., M.Si, Winda Yola Yohana, S.Pd., M.Si, Rendy Ginting, dan Lolo Ferdinan Siahaan.

Kepala Desa Lubuk Kasih, Mai Joni, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas inisiatif Tim USU. Ia berharap desa mereka bisa menjadi desa berteknologi, khususnya dalam bidang pertanian. Dengan penerapan inovasi ini, masalah kematian ikan akibat kontaminasi air dapat dipantau dan diatasi, sehingga minat masyarakat untuk kembali berbudidaya ikan dengan metode mina padi akan meningkat.

Sosialisasi ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara tim pengabdian dan masyarakat, dimana peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang pemanfaatan irigasi sawah untuk budidaya ikan dan cara menjaga kualitas air yang baik. Acara ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Desa Lubuk Kasih dalam mengembangkan budidaya ikan yang lebih modern dan produktif. (adz)

LUBUK KASIH, SUMUTPOS.CO- Tim Pengabdian Desa Binaan Universitas Sumatera Utara (USU) telah melaksanakan sosialisasi pentingnya budidaya ikan air tawar berbasis teknologi di Desa Lubuk Kasih, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat. Kegiatan ini bertujuan memanfaatkan aliran irigasi sawah untuk budidaya ikan dengan metode jaring tancap, yang dilengkapi dengan teknologi pemantauan dan pengendalian kualitas air berbasis Internet of Things (IoT).

Acara yang berlangsung di Cafe Inovasi, sebuah kafe yang terletak di tengah persawahan desa, dihadiri oleh tokoh masyarakat seperti Kepala Desa Lubuk Kasih, Sekretaris Desa, Ketua PKK, dan Ketua Karang Taruna, serta anggota Tim Pengabdian USU yang terdiri dari dosen dan mahasiswa.

Selain sosialisasi, dilakukan juga penyerahan simbolis jaring tancap dan alat pendeteksi kualitas air berbasis IoT kepada masyarakat Desa Lubuk Kasih. Alat ini diharapkan dapat membantu para petani ikan dalam memantau parameter penting seperti pH, suhu, oksigen terlarut, dan tingkat kekeruhan air, sehingga budidaya ikan menjadi lebih efektif dan minim risiko.

Dr Hesti Wahyuningsih foto bersama dengan Kepala Desa Lubuk Kasih, Sekretaris Desa, Ketua PKK dan perwakilan masyarakat Desa Lubuk Kasih setelah acara sosialisasi.

Dr. Hesti Wahyuningsih, M.Si, selaku dosen jurusan Biologi dan coordinator program budidaya ikan berteknologi, menyatakan bahwa penerapan teknologi pemantauan kualitas air berbasis IoT akan membantu masyarakat memantau parameter penting dalam budidaya ikan secara efisien, sehingga risiko kematian ikan akibat penurunan kualitas air dapat ditekan.

Ketua Tim Desa Binaan, Dr. Tulus Ikhsan Nasution, S.Si., M.Sc, yang merupakan Kaprodi Sarjana Fisika, menambahkan bahwa alat yang digunakan merupakan hasil kolaborasi penelitian antara Dosen Prodi Fisika, Biologi, dan Matematika di Fakultas MIPA USU, serta dibantu oleh mahasiswa Sarjana dan Pascasarjana Fisika. Teknologi yang terintegrasi dengan sensor dan IoT ini didesain untuk penggunaan yang mudah dan praktis oleh masyarakat.

“Kami berharap inovasi ini bisa mendorong masyarakat Desa Lubuk Kasih untuk lebih aktif dalam pengelolaan sumber daya alam mereka, yang pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat,” jelas Dr. Tulus.

Turut hadir pada acara tersebut anggota tim dan mahasiswa/I yang terlibat dalam program pengabdian ini, di antaranya Dr. Mardiningsih, M.Si, Muhammad Rommi Syahputra, S.Si., M.Si, Anggi Rizkia Margolang, S.Si., M.Si, Winda Yola Yohana, S.Pd., M.Si, Rendy Ginting, dan Lolo Ferdinan Siahaan.

Kepala Desa Lubuk Kasih, Mai Joni, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas inisiatif Tim USU. Ia berharap desa mereka bisa menjadi desa berteknologi, khususnya dalam bidang pertanian. Dengan penerapan inovasi ini, masalah kematian ikan akibat kontaminasi air dapat dipantau dan diatasi, sehingga minat masyarakat untuk kembali berbudidaya ikan dengan metode mina padi akan meningkat.

Sosialisasi ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara tim pengabdian dan masyarakat, dimana peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang pemanfaatan irigasi sawah untuk budidaya ikan dan cara menjaga kualitas air yang baik. Acara ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Desa Lubuk Kasih dalam mengembangkan budidaya ikan yang lebih modern dan produktif. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/