27 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Penerapan TTG Mesin Pengupas dan Pemipil Jagung untuk Tingkatkan Efisiensi Pengelolaan Pasca Panen pada Kelompok Tani Jeges

INSTITUT Teknologi Del (IT Del) mengembangkan Teknologi Tepat Guna (TTG) mesin pengupas dan pemipil jagung melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Kegiatan ini dihadiri para anggota kelompok tani digelar pada Rabu, 14 Agustus 2024 lalu.

Alat yang dikembangkan diserahkan kepada Kelompok Tani Jeges di Desa Lobu Siregar, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara.

TTG ini dikembangkan untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh kelompok tani dalam pengelolaan pasca panen budidaya jagung. Pada kegiatan tersebut, juga diberikan pelatihan terkait strategi pemasaran hasil budidaya jagung untuk mendapatkan harga jual yang lebih baik.

Wesly Mailander Siagian SPt MM (ketua Tim PKM) kepada Sumut Pos, Senin (25/9) mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari PKM tahun 2024 yang berjudul: Penerapan Teknologi Tepat Guna Berupa Mesin Pengupas dan Pemipil Jagung untuk Meningkatkan Efisiensi Pengelolaan Pasca Panen pada Kelompok Tani Jeges.

Anggota Tim PKM terdiri dari Dr Merry Meryam Martgrita MSi dan Meiyer Marthen Kinda ST MT. PkM ini didanai Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Tim pelaksana PKM mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi petani, yaitu waktu pengelolaan pasca panen pada budidaya jagung yang kurang efisien dari aspek waktu dan tenaga, serta strategi pemasaran yang masih terbatas.

Tim kemudian mengembangkan TTG yang dapat mengatasi permasalahan petani, yaitu mesin pengupas dan pemipil jagung. Mesin dikembangkan melalui perancangan desain awal menggunakan aplikasi SolidWorks sesuai dengan kebutuhan kelompok tani.

Desain teknik yang sudah disetujui, selanjutnya diserahkan ke vendor untuk dikembangkan menjadi mesin. Mesin dipastikan berfungsi dengan baik sebelum diserahkan kepada kelompok tani.

Selain pengembangan teknologi tepat guna, tim pelaksana juga memberikan pelatihan strategi pemasaran melalui metode Focus Group Discussion (FGD) untuk meningkatkan pemahaman petani terhadap strategi pemasaran jagung yang efektif.

Roselina Napitupulu (anggota kelompok tani) menyampaikan bahwa mesin pengupas dan pemipil jagung dari IT Del sangat membantu kelompok tani. ”Waktu yang dibutuhkan untuk mengupas dan memipil hasil panen jagung jauh lebih cepat, sehingga tidak ragu lagi untuk menanam jagung pada lahan yang lebih luas,” katanya.

Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama Kelompok Tani Jeges dan tim pelaksana dari IT Del serta dukungan pendanaan dari BIMA Kemenristek Dikti. Semua ini merupakan langkah positif menuju pertanian berkelanjutan dan menguntungkan bagi petani. (dmp)

INSTITUT Teknologi Del (IT Del) mengembangkan Teknologi Tepat Guna (TTG) mesin pengupas dan pemipil jagung melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Kegiatan ini dihadiri para anggota kelompok tani digelar pada Rabu, 14 Agustus 2024 lalu.

Alat yang dikembangkan diserahkan kepada Kelompok Tani Jeges di Desa Lobu Siregar, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara.

TTG ini dikembangkan untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh kelompok tani dalam pengelolaan pasca panen budidaya jagung. Pada kegiatan tersebut, juga diberikan pelatihan terkait strategi pemasaran hasil budidaya jagung untuk mendapatkan harga jual yang lebih baik.

Wesly Mailander Siagian SPt MM (ketua Tim PKM) kepada Sumut Pos, Senin (25/9) mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari PKM tahun 2024 yang berjudul: Penerapan Teknologi Tepat Guna Berupa Mesin Pengupas dan Pemipil Jagung untuk Meningkatkan Efisiensi Pengelolaan Pasca Panen pada Kelompok Tani Jeges.

Anggota Tim PKM terdiri dari Dr Merry Meryam Martgrita MSi dan Meiyer Marthen Kinda ST MT. PkM ini didanai Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Tim pelaksana PKM mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi petani, yaitu waktu pengelolaan pasca panen pada budidaya jagung yang kurang efisien dari aspek waktu dan tenaga, serta strategi pemasaran yang masih terbatas.

Tim kemudian mengembangkan TTG yang dapat mengatasi permasalahan petani, yaitu mesin pengupas dan pemipil jagung. Mesin dikembangkan melalui perancangan desain awal menggunakan aplikasi SolidWorks sesuai dengan kebutuhan kelompok tani.

Desain teknik yang sudah disetujui, selanjutnya diserahkan ke vendor untuk dikembangkan menjadi mesin. Mesin dipastikan berfungsi dengan baik sebelum diserahkan kepada kelompok tani.

Selain pengembangan teknologi tepat guna, tim pelaksana juga memberikan pelatihan strategi pemasaran melalui metode Focus Group Discussion (FGD) untuk meningkatkan pemahaman petani terhadap strategi pemasaran jagung yang efektif.

Roselina Napitupulu (anggota kelompok tani) menyampaikan bahwa mesin pengupas dan pemipil jagung dari IT Del sangat membantu kelompok tani. ”Waktu yang dibutuhkan untuk mengupas dan memipil hasil panen jagung jauh lebih cepat, sehingga tidak ragu lagi untuk menanam jagung pada lahan yang lebih luas,” katanya.

Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama Kelompok Tani Jeges dan tim pelaksana dari IT Del serta dukungan pendanaan dari BIMA Kemenristek Dikti. Semua ini merupakan langkah positif menuju pertanian berkelanjutan dan menguntungkan bagi petani. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/