26 C
Medan
Sunday, October 6, 2024

Menelik Tanaman Bonsai, Program Pembinaan Lapas Medan untuk Warga Binaan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan, melaksakan pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan (WBP), dengan tujuan memberdayakan melalui budidaya tanaman bonsai.

Kepala Seksi Sarana Kerja Lapas Medan, Handayani Daulay mengatakan, program ini diharapkan tidak hanya dapat mengisi waktu luang, tetapi juga memberikan keterampilan baru yang dapat dimanfaatkan setelah mereka menjalani masa hukuman.

Kara dia, dengan semangat pembinaan sepenuh hati, mengajarkan teknik dasar pemangkasan, perawatan, dan pengembangan bonsai yang baik.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan rasa tanggung jawab dan kesabaran pada warga binaan. Selain itu, mereka juga diajarkan nilai-nilai seni dan estetika,” ujar Handayani, Sabtu (5/10).

Kalapas Kelas I Medan, M Pithra Jaya Saragih melalui Kepala Bidang Kegiatan Kerja, Dekki Susanto menyampaikan apresiasi terhadap program pembinan kemandirian tanaman bonsai.

Menurutnya, program ini menjadi salah satu tempat yang paling ramai dan ceria di Lapas, di mana mereka berinteraksi, berbagi pengetahuan, dan saling mendukung satu sama lain.

“Kami bangga melihat perubahan positif ini. Program ini adalah langkah nyata untuk menciptakan warga binaan yang lebih baik dan semangat untuk berubah,” katanya.

Basur, salah satu warga binaan tampak antusias mengikuti pelatihan ini. Dia mengungkapkan rasa syukurnya. “Saya sebelumnya tidak pernah berpikir akan bisa belajar tentang tanaman bonsai. Sekarang saya merasa lebih tenang dan memiliki tujuan yang jelas,” ucapnya.

Program ini juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan lapas. Dengan adanya area pembudidayaan bonsai, suasana lapas menjadi lebih hijau dan asri. Selain itu, hasil dari budidaya ini juga dapat dibeli secara langsung pada Booth Jualan di Layanan Kunjungan.

Melalui program ini, pihak Lapas berharap dapat mengurangi stigma negatif terhadap warga binaan dan membantu mereka mempersiapkan diri untuk reintegrasi ke dalam masyarakat. Dengan keterampilan baru yang diperoleh, diharapkan mereka dapat lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan menjalani kehidupan yang lebih baik setelah masa hukuman berakhir.

Lapas Kelas I Medan berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program pembinaan yang inovatif dan bermanfaat, demi menciptakan warga binaan yang lebih baik dan produktif. (man/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan, melaksakan pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan (WBP), dengan tujuan memberdayakan melalui budidaya tanaman bonsai.

Kepala Seksi Sarana Kerja Lapas Medan, Handayani Daulay mengatakan, program ini diharapkan tidak hanya dapat mengisi waktu luang, tetapi juga memberikan keterampilan baru yang dapat dimanfaatkan setelah mereka menjalani masa hukuman.

Kara dia, dengan semangat pembinaan sepenuh hati, mengajarkan teknik dasar pemangkasan, perawatan, dan pengembangan bonsai yang baik.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan rasa tanggung jawab dan kesabaran pada warga binaan. Selain itu, mereka juga diajarkan nilai-nilai seni dan estetika,” ujar Handayani, Sabtu (5/10).

Kalapas Kelas I Medan, M Pithra Jaya Saragih melalui Kepala Bidang Kegiatan Kerja, Dekki Susanto menyampaikan apresiasi terhadap program pembinan kemandirian tanaman bonsai.

Menurutnya, program ini menjadi salah satu tempat yang paling ramai dan ceria di Lapas, di mana mereka berinteraksi, berbagi pengetahuan, dan saling mendukung satu sama lain.

“Kami bangga melihat perubahan positif ini. Program ini adalah langkah nyata untuk menciptakan warga binaan yang lebih baik dan semangat untuk berubah,” katanya.

Basur, salah satu warga binaan tampak antusias mengikuti pelatihan ini. Dia mengungkapkan rasa syukurnya. “Saya sebelumnya tidak pernah berpikir akan bisa belajar tentang tanaman bonsai. Sekarang saya merasa lebih tenang dan memiliki tujuan yang jelas,” ucapnya.

Program ini juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan lapas. Dengan adanya area pembudidayaan bonsai, suasana lapas menjadi lebih hijau dan asri. Selain itu, hasil dari budidaya ini juga dapat dibeli secara langsung pada Booth Jualan di Layanan Kunjungan.

Melalui program ini, pihak Lapas berharap dapat mengurangi stigma negatif terhadap warga binaan dan membantu mereka mempersiapkan diri untuk reintegrasi ke dalam masyarakat. Dengan keterampilan baru yang diperoleh, diharapkan mereka dapat lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan menjalani kehidupan yang lebih baik setelah masa hukuman berakhir.

Lapas Kelas I Medan berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program pembinaan yang inovatif dan bermanfaat, demi menciptakan warga binaan yang lebih baik dan produktif. (man/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/