25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PKM STIKes Mitra Husada Medan Kemandirian Terapkan Basic Feeding Rules pada Praktik Pemberian MP-ASI Cegah Stunting

SEKOLAH Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Medan berkolaborasi dengan Desa Ujung Labuhan dalam pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Tim PKM ini memenangkan dana hibah dari Kemdikbudristek tahun anggaran 2024.

PKM memandirikan keluarga yang memiliki balita usia diatas 6-18 bulan untuk menerapkan basic feeding rules dalam praktik pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk mencegah stunting melalui revitalisasi peran keluarga di Desa Ujung Labuhan Kecamatan Namorambe.

Pelaksanaan PKM ini diketuai Tetti Seriati Situmorang SST MKes (dosen program studi pendidikan profesi bidan program profesi) bersama anggota Nopalina Suyanti Damanik SST MPsi (dosen program studi kebidanan program sarjana), Anna Waris Nainggolan SST MKM (dosen program studi kebidanan program sarjana).

PKM juga dibantu mahasiswa Syahrin Sakinah Haslim (mahasiswa program studi kebidanan program sarjana) dan Feronika Silalahi (mahasiswa program studi keperawatan program diploma tiga). Bersama tim kelompok, juga hadir bidan desa, kader dan kepala desa setempat.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga bulan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemandirian keluarga dalam menerapkan basic feeding rules dalam praktik pemberian MP-ASI untuk mencegah stunting dengan sasaran ibu (keluarga) yang memiliki balita usia diatas 6-18 bulan di Desa Ujung Labuhan, Kecamatan Namorambe sebanyak 32 orang.

Adapun tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk memberikan edukasi dan pendampingan guna memberdayakan keluarga dapat mandiri menerapkan basic feeding rules pada praktik pemberian MP-ASI untuk mencegah stunting.

Kaitannya dengan progam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), menurut Tetti Seriati Situmorang SST MKes, ini merupakan salah satu kompetensi capaian yang terdapat pada lima mata kuliah.

Yakni mata kuliah asuhan neonatus, bayi, Balita dan anak pra-sekolah, mata kuliah dan asuhan pada perempuan dan anak dengan kondisi rentan, mata kuliah komunikasi dan konseling dalam praktik kebidanan, mata kuliah keperawatan anak serta mata kuliah keperawatan maternitas.

Kaitannya dengan IKU 2?Tetti Seriati Situmorang SST MKes menjelaskan bahwa mahasiswa mendapatkan pengalaman diluar kampus. Sedangkan untuk IKU 3, dosen berkegiatan diluar kampus.

Ia menerangkan bahwa basic feeding rules merupakan aturan pemberian makan yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk mengatasi gangguan-gangguan makan yang sering terjadi pada balita khususnya diawal pengenalan makan. Dengan penerapan basic feeding rules ini anak diharapkan dapat makan secara teratur dan mandiri secara bertahap dan dapat terhindar dari masalah pemenuhan kebutuhan gizi dan tumbuh kembang seperti stunting.

”Selanjutnya akan tetap dilakukan pendampingan dan pemantauan kepada semua keluarga yang memiliki balita diatas 6-18 bulan hingga keluarga secara mandiri dapat menerapkan basic feeding rules pada praktik pemberian MP-ASI,” sebut Tetti Seriati Situmorang SST MKes.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang telah mendanai kegiatan ini. Ucapan senasa juga disampaikan kepada Ketua STIKes Mitra Husada Medan Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes dan kepala Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Mitra Husada Medan yang banyak memberikan masukan sehingga PKM terlaksana dengan baik dan memberi dampak serta pelayanan yang service excellent kepada masyarakat sasaran. (dmp)

SEKOLAH Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Medan berkolaborasi dengan Desa Ujung Labuhan dalam pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Tim PKM ini memenangkan dana hibah dari Kemdikbudristek tahun anggaran 2024.

PKM memandirikan keluarga yang memiliki balita usia diatas 6-18 bulan untuk menerapkan basic feeding rules dalam praktik pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk mencegah stunting melalui revitalisasi peran keluarga di Desa Ujung Labuhan Kecamatan Namorambe.

Pelaksanaan PKM ini diketuai Tetti Seriati Situmorang SST MKes (dosen program studi pendidikan profesi bidan program profesi) bersama anggota Nopalina Suyanti Damanik SST MPsi (dosen program studi kebidanan program sarjana), Anna Waris Nainggolan SST MKM (dosen program studi kebidanan program sarjana).

PKM juga dibantu mahasiswa Syahrin Sakinah Haslim (mahasiswa program studi kebidanan program sarjana) dan Feronika Silalahi (mahasiswa program studi keperawatan program diploma tiga). Bersama tim kelompok, juga hadir bidan desa, kader dan kepala desa setempat.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga bulan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemandirian keluarga dalam menerapkan basic feeding rules dalam praktik pemberian MP-ASI untuk mencegah stunting dengan sasaran ibu (keluarga) yang memiliki balita usia diatas 6-18 bulan di Desa Ujung Labuhan, Kecamatan Namorambe sebanyak 32 orang.

Adapun tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk memberikan edukasi dan pendampingan guna memberdayakan keluarga dapat mandiri menerapkan basic feeding rules pada praktik pemberian MP-ASI untuk mencegah stunting.

Kaitannya dengan progam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), menurut Tetti Seriati Situmorang SST MKes, ini merupakan salah satu kompetensi capaian yang terdapat pada lima mata kuliah.

Yakni mata kuliah asuhan neonatus, bayi, Balita dan anak pra-sekolah, mata kuliah dan asuhan pada perempuan dan anak dengan kondisi rentan, mata kuliah komunikasi dan konseling dalam praktik kebidanan, mata kuliah keperawatan anak serta mata kuliah keperawatan maternitas.

Kaitannya dengan IKU 2?Tetti Seriati Situmorang SST MKes menjelaskan bahwa mahasiswa mendapatkan pengalaman diluar kampus. Sedangkan untuk IKU 3, dosen berkegiatan diluar kampus.

Ia menerangkan bahwa basic feeding rules merupakan aturan pemberian makan yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk mengatasi gangguan-gangguan makan yang sering terjadi pada balita khususnya diawal pengenalan makan. Dengan penerapan basic feeding rules ini anak diharapkan dapat makan secara teratur dan mandiri secara bertahap dan dapat terhindar dari masalah pemenuhan kebutuhan gizi dan tumbuh kembang seperti stunting.

”Selanjutnya akan tetap dilakukan pendampingan dan pemantauan kepada semua keluarga yang memiliki balita diatas 6-18 bulan hingga keluarga secara mandiri dapat menerapkan basic feeding rules pada praktik pemberian MP-ASI,” sebut Tetti Seriati Situmorang SST MKes.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang telah mendanai kegiatan ini. Ucapan senasa juga disampaikan kepada Ketua STIKes Mitra Husada Medan Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes dan kepala Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Mitra Husada Medan yang banyak memberikan masukan sehingga PKM terlaksana dengan baik dan memberi dampak serta pelayanan yang service excellent kepada masyarakat sasaran. (dmp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/