24 C
Medan
Thursday, October 17, 2024
spot_img

Terapkan Terapi Komplementer Sebagai Upaya Atasi Ketidaknyamanan Selama Hamil dan Mencegah Baby Blues

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Para ibu hamil akan mengalami banyak perubahan yang menuntut mereka harus siap mental dan fisiknya agar kehamilannya dapat tumbuh sehat. Kesiapan yang dimiliki ibu hamil akan memengaruhi ibu dalam menjalani kehamilan dengan nyaman.

Ibu yang siap dengan kehamilannya akan cepat mengambil keputusan untuk mencari pertolongan pertama dengan menjangkau pelayanan kesehatan saat mengalami ketidaknyamanan. Penanganan pada keluhan selama hamil perlu memperhatikan kesehatan ibu dan kesejahteraan janin sehingga tidak menimbulkan risiko bahaya pada ibu dan janin.

Terapi komplementer dalam pelayanan kesehatan tradisional akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara. Minat masyarakat Indonesia menggunakan terapi komplementer mulai meningkat sebagai alternatif dari pengobatan konvensional dengan alasan adanya reaksi obat kimia dan tingkat kesembuhan, keuangan, ingin mendapatkan pelayanan atau terapi sesuai dengan keinginan dan meningkatkan kualitas hidup.

Melihat fenomena tersebut, dosen Institut Kesehatan (Inkes) Sumut melakukan pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Lau Cih, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, pada 8-11 Oktober 2024. Tim pengabdian memberikan pelatihan kepada kader kesehatan dan kelompok ibu hamil mengenai penerapan terapi komplemennter pada ibu hamil sebagai upaya untuk mengatasi ketidaknyamanan selama hamil dan mencegah baby blues.

“Adapun pelatihan yang kami berikan seperti penerapan aromaterapi lemon, aromaterapi peppermint, penerapan akupresur pada titik P6, terapi musik, pilates dalam kehamilan, relaksasi nafas, food massage dan terapi rendam kaki,” kata Ketua Tim Pengabdian Bdn Serly Monika Br Sembiring, SSt, M.Kes.

Serly Monika menjelaskan, adapun tujuan dari Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dan kelompok ibu hamil tentang identifikasi ketidaknyamanan selama kehamilan, serta dengan kegiatan pemberdayaan kader dan kelompok ibu hamil ini diharapkan angka kesakitan seperti ketidaknyamanan pada ibu hamil dan kasus baby blues dapat menurun.

PKM ini dibuka dan ditutup secara simbolis oleh Lurah Lau Cih Bertaliana Munthe, S.Psi. Dalam sambutannya, Lurah mengucapkan terima kasih untuk kegiatan terapi komplementer yang dilakukan di kelurahannya. “Saya sangat terkesan sekali dengan kegiatan ini. Karena menurut saya, ini sangat penting dimana keluhan-keluhan selama ibu mengandung dapat diminimalisir tanpa terapi obat-obatan.

Apalagi, kata Bertaliana Munthe, kondisi baby blues sering terjadi, sehingga kegiatan ini sangat bermanfaat. “Pesan saya, agar kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut untuk menambah ilmu dan pengetahuan masyarakat,” pungkasnya.

Sedangkan Zubaidah, seorang kader kesehatan Kelurahan Lau Cih, mengucapkan terima kasih untuk Tim Pengabdian Inkes Sumut. Menurutnya, dengang kegiatan ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan terapi komplementer untuk mengatasi ketidaknyamanan ibu hamil di Kelurahan Lau Cih.

Sementara, Tim Pengabdian yang diketuai Bdn Serly Monika Br Sembiring, SSt, M.Kes dengan anggota Bdn Dewi Handayani, SST, M.Kes dan Martina ER Hutahaean S.Kep, Ns, M Biomed dengan dibantu oleh dua orang mahasiswa, juga mengucapkan banyak terima kasih kepada DRTPM Kemendikbud DIKTI yang telah mendanai kegiatan pengabdian ini. (rel/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Para ibu hamil akan mengalami banyak perubahan yang menuntut mereka harus siap mental dan fisiknya agar kehamilannya dapat tumbuh sehat. Kesiapan yang dimiliki ibu hamil akan memengaruhi ibu dalam menjalani kehamilan dengan nyaman.

Ibu yang siap dengan kehamilannya akan cepat mengambil keputusan untuk mencari pertolongan pertama dengan menjangkau pelayanan kesehatan saat mengalami ketidaknyamanan. Penanganan pada keluhan selama hamil perlu memperhatikan kesehatan ibu dan kesejahteraan janin sehingga tidak menimbulkan risiko bahaya pada ibu dan janin.

Terapi komplementer dalam pelayanan kesehatan tradisional akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara. Minat masyarakat Indonesia menggunakan terapi komplementer mulai meningkat sebagai alternatif dari pengobatan konvensional dengan alasan adanya reaksi obat kimia dan tingkat kesembuhan, keuangan, ingin mendapatkan pelayanan atau terapi sesuai dengan keinginan dan meningkatkan kualitas hidup.

Melihat fenomena tersebut, dosen Institut Kesehatan (Inkes) Sumut melakukan pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Lau Cih, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, pada 8-11 Oktober 2024. Tim pengabdian memberikan pelatihan kepada kader kesehatan dan kelompok ibu hamil mengenai penerapan terapi komplemennter pada ibu hamil sebagai upaya untuk mengatasi ketidaknyamanan selama hamil dan mencegah baby blues.

“Adapun pelatihan yang kami berikan seperti penerapan aromaterapi lemon, aromaterapi peppermint, penerapan akupresur pada titik P6, terapi musik, pilates dalam kehamilan, relaksasi nafas, food massage dan terapi rendam kaki,” kata Ketua Tim Pengabdian Bdn Serly Monika Br Sembiring, SSt, M.Kes.

Serly Monika menjelaskan, adapun tujuan dari Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dan kelompok ibu hamil tentang identifikasi ketidaknyamanan selama kehamilan, serta dengan kegiatan pemberdayaan kader dan kelompok ibu hamil ini diharapkan angka kesakitan seperti ketidaknyamanan pada ibu hamil dan kasus baby blues dapat menurun.

PKM ini dibuka dan ditutup secara simbolis oleh Lurah Lau Cih Bertaliana Munthe, S.Psi. Dalam sambutannya, Lurah mengucapkan terima kasih untuk kegiatan terapi komplementer yang dilakukan di kelurahannya. “Saya sangat terkesan sekali dengan kegiatan ini. Karena menurut saya, ini sangat penting dimana keluhan-keluhan selama ibu mengandung dapat diminimalisir tanpa terapi obat-obatan.

Apalagi, kata Bertaliana Munthe, kondisi baby blues sering terjadi, sehingga kegiatan ini sangat bermanfaat. “Pesan saya, agar kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut untuk menambah ilmu dan pengetahuan masyarakat,” pungkasnya.

Sedangkan Zubaidah, seorang kader kesehatan Kelurahan Lau Cih, mengucapkan terima kasih untuk Tim Pengabdian Inkes Sumut. Menurutnya, dengang kegiatan ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan terapi komplementer untuk mengatasi ketidaknyamanan ibu hamil di Kelurahan Lau Cih.

Sementara, Tim Pengabdian yang diketuai Bdn Serly Monika Br Sembiring, SSt, M.Kes dengan anggota Bdn Dewi Handayani, SST, M.Kes dan Martina ER Hutahaean S.Kep, Ns, M Biomed dengan dibantu oleh dua orang mahasiswa, juga mengucapkan banyak terima kasih kepada DRTPM Kemendikbud DIKTI yang telah mendanai kegiatan pengabdian ini. (rel/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/