26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kembangkan Ekonomi Kreatif

MEDAN- Kota Medan sudah terkenal dengan wisata kulinernya. Selain itu, ibukota Sumatera Utara ini juga sudah terkenal dengan industri kreatif. Berlatar belakang hal inilah ICMITM (Indonesia  Corporate Meeting & Incentive Mart) digelar di Medan. Rencanannya, kegiatan yang berlangsung 8 hingga 12 Mei ini akan berlangsung di Hotel Santika Medan.

ICMITM merupakan agenda tahunan kerjasama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Danamon American Express. Bukan hanya untuk meningkatkan MICE (Meeting, Incentive) dari suatu daerah, kegiatan ini juga untuk mendukung ekonomi kreatif. Karena itu, dengan kegiatan ini pariwisata dan pertumbuhan ekonomi akan meningkat, salah satunya untuk perekonomian kreatif.

“Pertumbuhan industri kreatif kita tiga besar di Asia, bahkan mengalahkan Malaysia dan Singapura,” ujar Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar dalam Press Conference ICMITM di Hotel  Santikan Medan (9/5).

Berbagai alasan memilih Medan untuk penyelenggaraan program ini, dikarenakan berbagai macam kelebihan yang dimiliki oleh kota ini, seperti kulinernya yang mampu menarik berbagai pariwisata dalam dan luar negeri. Selain itu, keamanannya yang kondusif untuk pariwisata.

“Keadaan Medan kondusif untuk pariwisata, dan ini sudah dikenal hingga ke luar negeri,” tambah Sapta.

Alasan lain lanjutnya karena budaya kota ini masih terjaga dengan baik, padahal berbagai etnis banyak tersedia.

“Salah satu yang menarik adalah budaya batak, sepengetahuan saya hanya ada 4 etnis yang memiliki abjad di Indonesia, dan salah satunya adalah batak. Abjad ini melambangkan peradaban,” tambahnya.

“Nah, kalau ini yang dijual oleh masyarakat, bukankah akan menjadi nilai jual yang sangat tinggi, belum lagi industri kreatifnya yang sudah terkenal di luar negeri.

Seperti tas tangan dengan corak ulos, marquisa, dan kulinernya,” ungkapnya. Untuk kulinernya, sebut saja Durian, Soto Medan, Bolu Meranti, Bika Ambon, dan lainnya. sednagkan untuk budaya, tersedia Tjong A Fie, Museum Rahmadhsyah, Istana Maimun, dan lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Busral Manan dalam acara yang sama juga menyatakan akan menjaga kekondusifan Kota Medan, sehingga wisatawan nyaman datang dan berkunjung ke Medan.

“Salah satunya, kita akan mengadakan seminar untuk pelaku pariwisata, mulai dari guide, hingga travel, bahkan para tukang becak juga akan diberikan masukan tentang keramahan dalam menerima tamu,” ungkapnya.(ram)

MEDAN- Kota Medan sudah terkenal dengan wisata kulinernya. Selain itu, ibukota Sumatera Utara ini juga sudah terkenal dengan industri kreatif. Berlatar belakang hal inilah ICMITM (Indonesia  Corporate Meeting & Incentive Mart) digelar di Medan. Rencanannya, kegiatan yang berlangsung 8 hingga 12 Mei ini akan berlangsung di Hotel Santika Medan.

ICMITM merupakan agenda tahunan kerjasama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Danamon American Express. Bukan hanya untuk meningkatkan MICE (Meeting, Incentive) dari suatu daerah, kegiatan ini juga untuk mendukung ekonomi kreatif. Karena itu, dengan kegiatan ini pariwisata dan pertumbuhan ekonomi akan meningkat, salah satunya untuk perekonomian kreatif.

“Pertumbuhan industri kreatif kita tiga besar di Asia, bahkan mengalahkan Malaysia dan Singapura,” ujar Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar dalam Press Conference ICMITM di Hotel  Santikan Medan (9/5).

Berbagai alasan memilih Medan untuk penyelenggaraan program ini, dikarenakan berbagai macam kelebihan yang dimiliki oleh kota ini, seperti kulinernya yang mampu menarik berbagai pariwisata dalam dan luar negeri. Selain itu, keamanannya yang kondusif untuk pariwisata.

“Keadaan Medan kondusif untuk pariwisata, dan ini sudah dikenal hingga ke luar negeri,” tambah Sapta.

Alasan lain lanjutnya karena budaya kota ini masih terjaga dengan baik, padahal berbagai etnis banyak tersedia.

“Salah satu yang menarik adalah budaya batak, sepengetahuan saya hanya ada 4 etnis yang memiliki abjad di Indonesia, dan salah satunya adalah batak. Abjad ini melambangkan peradaban,” tambahnya.

“Nah, kalau ini yang dijual oleh masyarakat, bukankah akan menjadi nilai jual yang sangat tinggi, belum lagi industri kreatifnya yang sudah terkenal di luar negeri.

Seperti tas tangan dengan corak ulos, marquisa, dan kulinernya,” ungkapnya. Untuk kulinernya, sebut saja Durian, Soto Medan, Bolu Meranti, Bika Ambon, dan lainnya. sednagkan untuk budaya, tersedia Tjong A Fie, Museum Rahmadhsyah, Istana Maimun, dan lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Busral Manan dalam acara yang sama juga menyatakan akan menjaga kekondusifan Kota Medan, sehingga wisatawan nyaman datang dan berkunjung ke Medan.

“Salah satunya, kita akan mengadakan seminar untuk pelaku pariwisata, mulai dari guide, hingga travel, bahkan para tukang becak juga akan diberikan masukan tentang keramahan dalam menerima tamu,” ungkapnya.(ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/