MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengabdian masyarakat dengan skema Desa Binaan Universitas Sumatera Utara (USU) dilaksanakan di Kelurahan Belawan Pulau Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Pada pengabdian kali ini, dosen USU melakukan pemetaan terhadap potensi produk UMKM yang ada di sana.
Secara geografis, Kelurahan Sicanang merupakan wilayah kota yang memiliki permasalahan lingkungan (banjir rob, sampah, limbah, dan sebagainya), ekonomi, dan kesehatan yang sangat erat kaitannya dengan aspek psikologi individu-individu yang tinggal di dalamnya. Sehingga pada tahun pertama pengabdian ini, dianggap perlu dilakukan analisis situasi melalui kondisi lingkungan, ekonomi, dan kesehatan, yang seringkali menjadi perhatian utama warga Sicanang.
Pada bidang ekonomi, tim yang diketuai Dr. Gustiarti Leila, M.Psi., dan anggota terdiri dari Ridhoi Meilona Purba, S.Psi., M.Si dan Sherry Hadiyani S.Psi., M.Psi yang merupakan dosen Psikologi Sosial dari Fakultas Psikologi, dan Dr. Fitriyani Nasution, M.gizi, Sp.GK (K) dari Fakultas Kedokteran, melakukan pemetaan.
Metode yang digunakan oleh tim pengabdi untuk melakukan pemetaan adalah FGD, wawancara, observasi, dan uji klinis terhadap kualitas gizi produk andalan serta kondisi sumber daya manusia (SDM) pelaku UMKM yang dilakukan selama kurang lebih 5 bulan. Warga bersemangat memetakan, tidak hanya potensi yang ada, tapi juga tantangan yang dihadapi.
Meskipun masih dikerjakan oleh kelompok-kelompok kecil, namun berdasarkan hasil pemetaan diketahui bahwa warga terlihat sangat bangga dan yakin dengan produk UMKM yang ada saat ini, khususnya yang berasal dari mangrove.
Sebagai wilayah yang sepertiga bagiannya adalah hutan mangrove, tiga produk andalan bermuatan lokal dari Sicanang berbahan dasar mangrove yang kemudian diuji klinis lebih lanjut. Ketiga produk yang diuji secara klinis oleh tim adalah basreng mangrove, keripik mangrove, dan sirup mangrove.
Diharapkan, keunikan produk UMKM Sicanang dengan bahan dasar mangrove tersebut dapat menjadi produk asli dari Sicanang yang akan dikenal dan layak dipasarkan hingga ke manca negara. Hal ini kelak dapat membentuk image Sicanang menjadi lebih positif.
Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa produk basreng mangrove mengandung komposisi yang lengkap dan merupakan snack tinggi kalori, protein, lemak, dan serat. Produk ini dapat dijadikan alternatif snack tinggi kalori, protein, dan serat; jumlah lemak yang tinggi berasal dari ikan.
Untuk produk keripik mangrove, diketahui mengandung komposisi yang lengkap dan merupakan snack tinggi kalori dan lemak, tetapi rendah protein, dan kadar lemak yang cukup tinggi berasal dari telur, mentega, dan minyak goreng. Namun untuk produk sirup mangrove mengandung komposisi gula dan protein.
Ketua PKK Sicanang menyatakan, pengabdian ini sangat membantu dan masih perlu untuk dilanjutkan. Hal ini juga disadari oleh ketua UMKM, Ibu Huzaimah, bahwa perlu adanya upaya untuk meningkatkan kandungan gizi dari produk tersebut agar lebih bervariasi dan bernilai gizi tinggi.
Pendamping UMKM, Armawati Chaniago menambahkan bahwa tanaman mangrove merupakan pasokan bahan baku utama dalam pembuatan produk UMKM, maka pemeliharaan kawasan perlu dijaga bahkan ditingkatkan agar buah yang digunakan bisa dapat terus tersedia, dan berkelanjutan.
Hasil ini ditanggapi oleh Ibu Deby Fauziah, S.Sos., M.AP, Lurah Sicanang saat itu. Deby menyatakan bahwa hasil uji klinis tersebut memberikan gambaran yang jelas mengenai kualitas produk UMKM Sicanang dan perlu adanya dukungan lebih lanjut dari berbagai pihak.
Deby juga berharap agar produk-produk ini dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga Sicanang dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Selama kegiatan pengabdian berlangsung, pemetaan kondisi ekonomi warga diketahui bahwa sampai saat ini belum ada sumber penghasilan yang mencukupi kebutuhan warga. UMKM belum dikembangkan sehingga menjadi potensi produk Sicanang yang menjanjikan.
Oleh karena itu, di tahun berikutnya akan dilakukan upaya penguatan kualitas produk olahan tersebut beserta penguatan psikologi sumber daya manusia. Keterlibatan pemimpin di tingkat kelurahan, warga pelaku UMKM, kelompok khusus UP2K (Upaya Peningkatan Perekonomian Keluarga) yang membina UMKM, kelompok pelaksana serta mitra potensial perlu dilibatkan secara bersama-sama untuk dapat mendukung tercapainya tujuan ini akan menjadi fokus bagi tim di tahun selanjutnya. (adz)