SUMUTPOS.CO – Akademisi dari tujuh kampus di Indonesia dan Sekjen ABPPTSI masuk tim senat pengukuhan Guru Besar Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia Prof Dr Ivan Elisabeth Purba MKes pada 6 Februari lalu. Ini merupakan apresiasi dan dukungan terhadap Prof Dr Ivan Elisabeth Purba MKes.
Tim senat pada pengukuhan Prof Dr Ivan Elisabeth Purba MKes yang juga rektor USM Indonesia terdiri Prof Dr Ade Surya Darmawan MDM dan Prof Dr Besral MSc (Universitas Indonesia), Prof Dr Rizanda Machmud MKes (Universitas Andalas) dan Dr dr Santi Martini MKes (Universitas Airlangga).
Selanjutnya, Prof Dr dr Grace Debbie Kandou MKes (Universitas Sam Ratulangi), Prof Dr Rico Januar Sitorus MEpid dan Prof Dr drg Wahyu Sulistiadi (Universitas Sriwijaya), Prof Dr Mts Arief MM MBA (Sekjen ABPPTSI), Prof Dr Elisabeth Siahaan MEc, Prof Dr Iskandar Zulkarnain MSi dan Prof Dr dr Sarma Nursani Lumbanraja SpOG (K)(USU) serta Asima Sirait MKes selaku ketua senat, Ns Janno Sinaga SKep MKep dan Dr Vivi Purwandari MSi (USM Indonesia).
Kemeriahan acara pengukuhan di Hall Ign Washington Purba Kampus USM Indonesia ini semakin lengkap dengan kehadiran tokoh nasional, tokoh pendidikan dan konsulat jenderal beberapa negara di Medan serta para undangan lainnya.
Diantaranya Kepala Badan Gizi Nasional Dr Ir Dadan Hindayana, Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kemenkes RI Prof Asnawi Abdullah MHSM MSc HPPF DLSHTM PhD, Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kemenkes RI Prof Asnawi Abdullah MHSM MSc HPPF DLSHTM PhD dan Kepala LLDikti Wilayah I Prof Saiful Anwar Matondang MA PhD, Ketua Umum Pengurus Pusat IAKMI Dedi Supratman SKM MKM, Ketua Kolegium Kesehatan Masyarakat Indonesia Prof Dr Ede Surya Darmawan MDM, Prof dr Adang Bahctiar MPH ScD dan tokoh masyarakat Sumut Dr RE Nainggolan MM.
Kemudian mantan Rektor USU Prof Dr Subhilhar MA PhD, Wakil Rektor IV UIN Sumatera Utara Prof Dr Muzakkir MAg, Rektor UMSU Prof Dr Agussani MAP dan Rektor Institut Kesehatan Deli Husada Delitua Drs Johannes Sembiring MPd MKes, Prof Dr H Paul Sirait MM MKes (Yayasan Institut Kesehatan Sumatera Utara) dan Dr Imran Saputra Surbakti MM (Yayasan STIKes Mitra Husada Medan).
Selanjutnya, Rektor Institut Kesehatan Helvetia Assoc Prof Dr Ismail Effendy MSi, Ketua STOK Bina Guna Dr dr Liliana Puspasari MKes, Ketua STIKes Mitra Husada Medan Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes, Rektor Universitas Tjut Nyak Dhien Dr Irwan Agusnu Putra MP, Destanul Aulia MBA MEc PhD (FKM USU) dan Ketua STMIK Kaputama Binjai Dr Relita Buaton MKom.
Kemudian, Konsulat Jenderal India HE Ravi Shaker Goel Lruchi Goel, Konsulat Jenderal Thailand Martono Anggusti dan Konsulat Jenderal Malaysia Shahril Nizam Abdul Malek.
Prof Dr Ivan Elisabeth Purba MKes dikukuhkan sebagai guru besar dalam ranting ilmu/kepakaran manajemen perencanaan wilayah berbasis kesehatan. Prof Dr Ivan Elisabeth Purba MKes dalam orasi ilmiah pengukuhan guru besar berjudul: Kota Sehat: Kontribusi Daerah untuk Indonesia Emas 2045.
Dalam kesempatan ini, Ketua Yayasan Sari Mutiara Dr Parlindungan Purba MM dan Pembina Yayasan Sari Mutiara Dr Juniety Dame Purba MH. mengalungkan selempang pengukuhan kepada Prof Dr Ivan Elisabeth Purba MKes.
Kepala Badan Gizi Nasional Dr Ir Dadan Hindayana mengapresiasi kegiatan pengukuhan guru besar USM Indonesia. Ia mengenal baik Prof Dr Ivan Elisabeth Purba MKes mulai dari peralihan sekolah tinggi menjadi USM Indonesia.
Menurut Dr Ir Dadan Hindayana, guru besar USM Indonesia yang baru dikukuhkan tersebut memiliki kegigihan dan keuletan dalam belajar. Ia pun ikut membimbing Prof Dr Ivan Elisabeth Purba MKes mengambil doktor dan saat ini ikut menyaksikan pengukuhan guru besar.
Kepala Badan Gizi Nasional pun mengungkapkan berbagai informasi tentang program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Bila pemerintah daerah ingin membantu menyukseskan program ini menjadi lebih cepat, menurut kepala Badan Gizi Nasional, ada dua hal yang bisa dilakukan. Antara lain tentang infrastruktur dan membina rantai pasokan.
Dr Ir Dadan Hindayana menjelaskan tiga faktor utama menjadi kunci keberhasilan program ini yakni anggaran, Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur. Namun, tantangan terbesar adalah kesiapan SDM dan infrastruktur.
Dr Ir Dadan Hindayana menjelaskan bahwa saat ini baru ada 246 satuan layanan didirikan di 34 provinsi, dengan 500 layanan tambahan direncanakan pada Februari 2025 di 36 provinsi. Program ini diharapkan berjalan lebih cepat di Sumut. Badan Gizi Nasional juga sedang berkolaborasi dengan banyak pihak.
Kepala LLDikti Wilayah I Prof Saiful Anwar Matondang MA PhD juga memberi apresiasi kepada Prof Dr Ivan Elisabeth Purba MKes, guru besar yang multi-disiplin. Pencapaian sebagai guru besar merupakan hasil dari perjalanan panjang selama lebih dari 25 tahun dalam dunia akademik.
Menjadi guru besar bukan sekadar jabatan. Kata Prof Saiful Anwar Matondang MA, guru besar memiliki tugas berat sebagai ilmuwan, pendidik dan kontributor bagi masyarakat untuk terus berkarya.
Mantan Sekdaprovsu Dr RE Nainggolan MM mengapresiasi dan bangga atas keberhasilan Prof Dr Ivan Elisabeth Purba MKes jadi seorang guru besar. Ia yakin nantinya Prof Dr Ivan Elisabeth Purba MKes akan terus melangkah maju, dan pada saatnya nanti akan menjadi tokoh nasional dari Sumut.
Ketua Yayasan USM Indonesia Dr Parlindungan Purba MM mengalungkan selempang pengukuhan kepada Prof Ivan Elisabeth Purba. Dalam sambutannya, Parlindungan mengaku bangga atas pencapaian Rektor USM Indonesia dan diharapkan menjadi inspirasi bagi civitas akademika pada umumnya di USM Indonesia pada khususnya.
“Kami berharap pencapaian sosok akademisi dan pimpinan USM Indonesia yang kita banggakan ini akan memberikan dampak besar bagi dunia pendidikan serta membawa USM Indonesia semakin maju,” katanya.
Prof Dr Ivan Elisabeth Purba MKes menyebutkan, bahwa Sumut telah menyelenggarakan kegiatan pembinaan kota sehat di 27 kabupaten/kota. Dalam kegiatan pada tahun 2022 dan 2023, tercatat 11 kabupaten/kota masuk dalam kategori sehat.
Dalam rangka percepatan implementasi program kota sehat di Sumut, kata guru besar USM Indonesia, optimalisasi tugas pokok dan fungsi forum komunikasi kecamatan sehat dan Pokja desa/kelurahan sehat sangat diperlukan.
Ia menegaskan, bahwa kota sehat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian visi Indonesia Emas 2045 yang bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan ekonomi kuat dan masyarakat yang sehat. (dmp/han)