28 C
Medan
Tuesday, February 25, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_img

Zakiyuddin Harahap Pastikan Pemko Medan Lakukan Penggabungan SD Negeri di Tahun Ini

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Wali Kota Medan, Zakiyuddin Harahap, memastikan bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan segera melakukan regrouping atau penggabungan sejumlah SD Negeri di Kota Medan pada tahun ini. Hal itu dilakukan sebagai bentuk keseriusan Pemko Medan yang ingin fokus dalam meningkatkan mutu pendidikan.

“Tahun ini juga, dalam waktu dekat kita akan melakukan penggabungan sejumlah SD Negeri di Kota Medan. Segera kita tuntaskan penggabungan sekolah-sekolah tersebut, supaya nantinya sekolah-sekolah SD Negeri yang sudah digabungkan itu bisa langsung berjalan di tahun ajaran yang baru (2025/2026),” ucap Zakiyuddin Harahap kepada Sumut Pos, Selasa (25/2/2025).

Dikatakan Zakiyuddin, Wali Kota Medan, Rico Waas dan dirinya juga telah mengikuti pembahasan terkait penggabungan sekolah SD Negeri di Kota Medan bersama Wali Kota Medan sebelumnya, Bobby Nasution. Pada rapat itu diketahui, bahwa saat ini terdapat 382 SD Negeri di Kota Medan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 142 sekolah digabungkan menjadi 57 sekolah. Atau dengan kata lain, ada 85 SD Negeri yang bergabung.

“Sebelum kita (Rico Waas – Zakiyuddin Harahap) dilantik, itu kita sudah ada rapat di masa Pak Bobby menjadi Wali Kota Medan. Dalam waktu dekat kita akan rapatkan lagi, tunggu setelah Pak Wali (Rico Waas) selesai mengikuti retret di Magelang. Pasti akan kita rapatkan lagi, kita mau melihat sudah sejauh mana persiapannya berjalan,” ujarnya.

Dijelaskan Zakiyuddin, manfaat penggabungan sekolah tersebut ialah untuk meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan, dan meningkatkan efektivitas pengawasan.

“Sebab sebenarnya sekolah-sekolah yang digabungkan ini adalah sekolah-sekolah yang jumlah muridnya sangat minim, yaitu dibawah 60 orang per sekolah. Tentunya sangat tidak layak kalau di satu sekolah itu jumlah siswanya hanya ada 60 orang, bahkan dibawahnya,” katanya.

Namun, ditegaskan Zakiyuddin, penggabungan sekolah tersebut bukan hanya untuk efisiensi penyelenggaraan dan efektivitas pengawasan pendidikan. Akan tetapi, penggabungan sekolah tersebut justru dilakukan sebagai upaya nyata dalam meningkatkan konsentrasi dalam peningkatan mutu pendidikan.

“Jadi disini kita tidak bicara soal kuantitas, melainkan soal kualitas ataupun mutu pendidikannya. Bergabungnya sekolah-sekolah ini akan membuat kita fokus dalam melakukan pengawasan juga, sehingga mutu pendidikannya bisa terjaga. Kita ingin mutu pendidikan di sekolah SD Negeri bisa setara atau setidaknya mampu bersaing dengan sekolah-sekolah SD swasta,” pungkasnya.
(map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Wali Kota Medan, Zakiyuddin Harahap, memastikan bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan segera melakukan regrouping atau penggabungan sejumlah SD Negeri di Kota Medan pada tahun ini. Hal itu dilakukan sebagai bentuk keseriusan Pemko Medan yang ingin fokus dalam meningkatkan mutu pendidikan.

“Tahun ini juga, dalam waktu dekat kita akan melakukan penggabungan sejumlah SD Negeri di Kota Medan. Segera kita tuntaskan penggabungan sekolah-sekolah tersebut, supaya nantinya sekolah-sekolah SD Negeri yang sudah digabungkan itu bisa langsung berjalan di tahun ajaran yang baru (2025/2026),” ucap Zakiyuddin Harahap kepada Sumut Pos, Selasa (25/2/2025).

Dikatakan Zakiyuddin, Wali Kota Medan, Rico Waas dan dirinya juga telah mengikuti pembahasan terkait penggabungan sekolah SD Negeri di Kota Medan bersama Wali Kota Medan sebelumnya, Bobby Nasution. Pada rapat itu diketahui, bahwa saat ini terdapat 382 SD Negeri di Kota Medan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 142 sekolah digabungkan menjadi 57 sekolah. Atau dengan kata lain, ada 85 SD Negeri yang bergabung.

“Sebelum kita (Rico Waas – Zakiyuddin Harahap) dilantik, itu kita sudah ada rapat di masa Pak Bobby menjadi Wali Kota Medan. Dalam waktu dekat kita akan rapatkan lagi, tunggu setelah Pak Wali (Rico Waas) selesai mengikuti retret di Magelang. Pasti akan kita rapatkan lagi, kita mau melihat sudah sejauh mana persiapannya berjalan,” ujarnya.

Dijelaskan Zakiyuddin, manfaat penggabungan sekolah tersebut ialah untuk meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan, dan meningkatkan efektivitas pengawasan.

“Sebab sebenarnya sekolah-sekolah yang digabungkan ini adalah sekolah-sekolah yang jumlah muridnya sangat minim, yaitu dibawah 60 orang per sekolah. Tentunya sangat tidak layak kalau di satu sekolah itu jumlah siswanya hanya ada 60 orang, bahkan dibawahnya,” katanya.

Namun, ditegaskan Zakiyuddin, penggabungan sekolah tersebut bukan hanya untuk efisiensi penyelenggaraan dan efektivitas pengawasan pendidikan. Akan tetapi, penggabungan sekolah tersebut justru dilakukan sebagai upaya nyata dalam meningkatkan konsentrasi dalam peningkatan mutu pendidikan.

“Jadi disini kita tidak bicara soal kuantitas, melainkan soal kualitas ataupun mutu pendidikannya. Bergabungnya sekolah-sekolah ini akan membuat kita fokus dalam melakukan pengawasan juga, sehingga mutu pendidikannya bisa terjaga. Kita ingin mutu pendidikan di sekolah SD Negeri bisa setara atau setidaknya mampu bersaing dengan sekolah-sekolah SD swasta,” pungkasnya.
(map)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/