32 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Umat Islam Harus Rajin Berzikir

Wali Kota Medan Hadiri Acara Tabligh Akbar Majelis Tazkira Sumut

Sebuah kehidupan umat Islam bisa berantakan jika tanpa zikir, karena antara nikmat dan zikir saling berkait. Dengan demikian, orang-orang yang tidak mau berzikir berarti tidak mensyukuri nikmat dari Allah SWT.

Kata-kata di atas disampaikan mantan Menteri Agama KH Said Agil Husin Al-Munawwar dihadapan Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap MM dan Majelis Zikir Tazkira di Masjid Agung Medan, Minggu (13/5).

Said menyebutkan, seseorang wajib selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT. Karena, Allah SWT pasti akan menambah nikmat-nikmatnya jika selalu bertawakal dan berserah diri kepada-Nya.

“Tapi, jika nikmat Allah SWT diingkari, maka ingatlah azab Allah sangat pedih,” ucapnya.
Dengan berzikir, paparnya, selain sebagai ungkapan keinginan untuk senantiasa mengingat Allah SWT, pada hakikatnya bisa memberi man faat bagi diri manusia, sehingga zikir wajib dilakukan oleh umat Islam.

“Orang-orang yang tidak mau berzikir, berarti dia tidak mensyukuri nikmat Allah SWT. Untuk itu, kepada umat Islam agar selalu bersyukur atas nikmat-Nya dan senantiasa berzikir,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM dalam sambutannya pada acara Tausiyah Tablig Akbar memperingati sewindu Majelis Tazkira Sumut yang digelar di Masjid Agung Medan mengatakan, kehadiran majelis Tazkira sangat strategis. Di mana, banyak permasalahan kompleks yang belakangan semakin membuat hati masyarakat di Kota Medan sedikit memanas dan gelisah. “Karenanya bentuk kelompok sosial yang memberikan kesejukan fikiran saat ini dituntut berperan lebih aktif aktif dalam menjaga kekondusifan Kota Medan,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, kedepan Kota Medan akan menghadapi berbagai tantangan yang lebih kompleks. Untuk itu, pemerintah bersama masyarakat perlu terus membina kebersamaan, dalam melaksanakan program-program pembagunan yang dilakukan Pemko Medan. Kemudian, peran serta masyarakat merupakan keniscayaan. Sehingga  masyarakat akan merasa bertangung jawab, merasa memiliki dan merasa ikut serta dalam proses pembangunan di Kota Medan.

“Pemko Medan memang perlu dukungan yang berkesinambungan, dalam mendorong gerak langkah pembagunan kota yang kian hari menunjukkan progres yang baik. Kehadiran Majelis Tazkira selama delapan tahun, dinilai sudah cukup baik dan bermanfaat,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia memaparkan, ada beberapa hal yang perlu disampaikan dengan maraknya isu-isu yang mengatasnamakan simbol-simbol keagamaan. Akibatnya, dapat memicu konflik di kalangan masyarakat yang akan menimbulkan ketidak kondusifan di Kota Medan.

“Saya imbau kepada masyarakat yang hadir di rumah Allah (Masjid Agung, Red), agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh keadaan. Dengan terus meningkatkan antisipasi, dan selalu menjaga kekompakan. Ke depan, setiap konflik yang timbul dapat cepat teratasi berkat kerja sama semua elemen,” imbaunya.

Dia menambahkan, , dengan kehadiran Majelis Zikir Tazkira Sumut sudah sangat stragetis mendinginkan suasana hati warga Kota Medan yang sedang memanas. “Tahun 2012 kami memberikan bantuan sebesar Rp500 juta, dengan catatan dikelola Majelis Zikir Tazkira Sumut dalam kegiatannya yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya berharap kegiatan zikir di Kota Medan lebih berkembang di masa-masa mendatang. (adl)

Majelis Zikir Tazkira Terus Berusaha Beri Manfaat

Ketua Umum Majelis Zikir Tazkira Sumut, Buya KH Amiruddin MS mengemukakan, Majelis Zikir Tazkira Sumut telah berusia delapan tahun, diusia ini terus diupayakan memberi manfaat kepada masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, Majelis Zikir untuk Angkatan Muda Tazkira Sumut juga dibentuk sejak tahun 2011 untuk golongan usia 12-40 tahun. Dalam kegiatannya, melaksanakan kegiatan zikir pada Minggu ketiga setiap bulan di Masjid Raya Al-Mash’un.

Pada kegiatan sewindu Milad Tazkira Sumut tahun 2012. Pihaknya lebih fokus kepada kegiatan sosial-kemasyakatan, yakni memberi bantuan beras masing-masing 2 ton kepada empat panti asuhan di Kota Medan terdiri dari Panti Asuhan Al-Washliyah, Muhammadiyah, Bani Adam, dan Mamiyai.
“Selain itu, turut memberikan bantuan modal usaha berupa dana bergulir dari zakat produktif LAZ Bank Sumut Syariah sebesar Rp30 juta untuk 100 orang perempuan pedagang kecil, masing-masing Rp300.000. Diharapkan selama 100 hari dana ini sudah bisa dikembalikan untuk digulirkan kepada pihak lain yang membutuhkan,” jelasnya.

Dia menerangkan, kegiatan yang digelar sekaligus ibadah, sosial dan mengentaskan kemiskinan. Tidak saja diikuti jamaah dari sejumlah kabupaten/kota di Sumut, tapi dihadiri sejumlah jamaah dari Langsa (Aceh), Bintaro Sek tor 9 Jakarta dan Selangor (Malaysia).

Amiruddin yang memulai dakwah sejak 1976 dan pernah menjadi anggota DPRD Medan serta melanglangbuana berdakwah, zikir pada dasarnya terletak di qalbu (hati).

Sebelum dilaksanakan berbagai kegiatan dalam peringatan sewindu Majelis Zikir Tazkira. Kegiatan tersebut diawali salat gaib bagi keluarga besar Tazkira Sumut yang meninggal dunia dan korban jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Gunung Salak Bogor.

Kemudian, dilanjutkan dengan zikir, muhasabah dan doa dipandu Buya KH Amiruddin MS. Sedangkan pembacaan ayat-ayat suci Alquran dilakukan oleh qori Internasional asal Sumut Dr H Yusnar Yusuf Rangkuti SE MS dan haflah Alquran oleh KH Said Agil Husin Al-Munawwar bersama qari-qari Kota Medan. (adl)

Wali Kota Medan Hadiri Acara Tabligh Akbar Majelis Tazkira Sumut

Sebuah kehidupan umat Islam bisa berantakan jika tanpa zikir, karena antara nikmat dan zikir saling berkait. Dengan demikian, orang-orang yang tidak mau berzikir berarti tidak mensyukuri nikmat dari Allah SWT.

Kata-kata di atas disampaikan mantan Menteri Agama KH Said Agil Husin Al-Munawwar dihadapan Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap MM dan Majelis Zikir Tazkira di Masjid Agung Medan, Minggu (13/5).

Said menyebutkan, seseorang wajib selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT. Karena, Allah SWT pasti akan menambah nikmat-nikmatnya jika selalu bertawakal dan berserah diri kepada-Nya.

“Tapi, jika nikmat Allah SWT diingkari, maka ingatlah azab Allah sangat pedih,” ucapnya.
Dengan berzikir, paparnya, selain sebagai ungkapan keinginan untuk senantiasa mengingat Allah SWT, pada hakikatnya bisa memberi man faat bagi diri manusia, sehingga zikir wajib dilakukan oleh umat Islam.

“Orang-orang yang tidak mau berzikir, berarti dia tidak mensyukuri nikmat Allah SWT. Untuk itu, kepada umat Islam agar selalu bersyukur atas nikmat-Nya dan senantiasa berzikir,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM dalam sambutannya pada acara Tausiyah Tablig Akbar memperingati sewindu Majelis Tazkira Sumut yang digelar di Masjid Agung Medan mengatakan, kehadiran majelis Tazkira sangat strategis. Di mana, banyak permasalahan kompleks yang belakangan semakin membuat hati masyarakat di Kota Medan sedikit memanas dan gelisah. “Karenanya bentuk kelompok sosial yang memberikan kesejukan fikiran saat ini dituntut berperan lebih aktif aktif dalam menjaga kekondusifan Kota Medan,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, kedepan Kota Medan akan menghadapi berbagai tantangan yang lebih kompleks. Untuk itu, pemerintah bersama masyarakat perlu terus membina kebersamaan, dalam melaksanakan program-program pembagunan yang dilakukan Pemko Medan. Kemudian, peran serta masyarakat merupakan keniscayaan. Sehingga  masyarakat akan merasa bertangung jawab, merasa memiliki dan merasa ikut serta dalam proses pembangunan di Kota Medan.

“Pemko Medan memang perlu dukungan yang berkesinambungan, dalam mendorong gerak langkah pembagunan kota yang kian hari menunjukkan progres yang baik. Kehadiran Majelis Tazkira selama delapan tahun, dinilai sudah cukup baik dan bermanfaat,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia memaparkan, ada beberapa hal yang perlu disampaikan dengan maraknya isu-isu yang mengatasnamakan simbol-simbol keagamaan. Akibatnya, dapat memicu konflik di kalangan masyarakat yang akan menimbulkan ketidak kondusifan di Kota Medan.

“Saya imbau kepada masyarakat yang hadir di rumah Allah (Masjid Agung, Red), agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh keadaan. Dengan terus meningkatkan antisipasi, dan selalu menjaga kekompakan. Ke depan, setiap konflik yang timbul dapat cepat teratasi berkat kerja sama semua elemen,” imbaunya.

Dia menambahkan, , dengan kehadiran Majelis Zikir Tazkira Sumut sudah sangat stragetis mendinginkan suasana hati warga Kota Medan yang sedang memanas. “Tahun 2012 kami memberikan bantuan sebesar Rp500 juta, dengan catatan dikelola Majelis Zikir Tazkira Sumut dalam kegiatannya yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya berharap kegiatan zikir di Kota Medan lebih berkembang di masa-masa mendatang. (adl)

Majelis Zikir Tazkira Terus Berusaha Beri Manfaat

Ketua Umum Majelis Zikir Tazkira Sumut, Buya KH Amiruddin MS mengemukakan, Majelis Zikir Tazkira Sumut telah berusia delapan tahun, diusia ini terus diupayakan memberi manfaat kepada masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, Majelis Zikir untuk Angkatan Muda Tazkira Sumut juga dibentuk sejak tahun 2011 untuk golongan usia 12-40 tahun. Dalam kegiatannya, melaksanakan kegiatan zikir pada Minggu ketiga setiap bulan di Masjid Raya Al-Mash’un.

Pada kegiatan sewindu Milad Tazkira Sumut tahun 2012. Pihaknya lebih fokus kepada kegiatan sosial-kemasyakatan, yakni memberi bantuan beras masing-masing 2 ton kepada empat panti asuhan di Kota Medan terdiri dari Panti Asuhan Al-Washliyah, Muhammadiyah, Bani Adam, dan Mamiyai.
“Selain itu, turut memberikan bantuan modal usaha berupa dana bergulir dari zakat produktif LAZ Bank Sumut Syariah sebesar Rp30 juta untuk 100 orang perempuan pedagang kecil, masing-masing Rp300.000. Diharapkan selama 100 hari dana ini sudah bisa dikembalikan untuk digulirkan kepada pihak lain yang membutuhkan,” jelasnya.

Dia menerangkan, kegiatan yang digelar sekaligus ibadah, sosial dan mengentaskan kemiskinan. Tidak saja diikuti jamaah dari sejumlah kabupaten/kota di Sumut, tapi dihadiri sejumlah jamaah dari Langsa (Aceh), Bintaro Sek tor 9 Jakarta dan Selangor (Malaysia).

Amiruddin yang memulai dakwah sejak 1976 dan pernah menjadi anggota DPRD Medan serta melanglangbuana berdakwah, zikir pada dasarnya terletak di qalbu (hati).

Sebelum dilaksanakan berbagai kegiatan dalam peringatan sewindu Majelis Zikir Tazkira. Kegiatan tersebut diawali salat gaib bagi keluarga besar Tazkira Sumut yang meninggal dunia dan korban jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Gunung Salak Bogor.

Kemudian, dilanjutkan dengan zikir, muhasabah dan doa dipandu Buya KH Amiruddin MS. Sedangkan pembacaan ayat-ayat suci Alquran dilakukan oleh qori Internasional asal Sumut Dr H Yusnar Yusuf Rangkuti SE MS dan haflah Alquran oleh KH Said Agil Husin Al-Munawwar bersama qari-qari Kota Medan. (adl)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/