28 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

Bupati Dairi Lantik 50 Pejabat, Copot Tujuh Kepala Puskesmas, dan Dua Camat, Anggota Dewan: Ada Isu “Jual Beli Jabatan”

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Bupati Dairi Vickner Sinaga, mencopot tujuh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas dan mengganti tiga camat, dalam mutasi sejumlah pejabat di Gedung Balai Budaya Sidikalang, Kamis (25/9) pagi. Selain mencopot Kepala UPT Puskesmas, dia juga mencopot dua dan mengisi posisi camat, serta mengangkat sejumlah pejabat fungsional.

Adapun ketujuh Kepala UPT Puskesmas yang dicopot, yakni Kepala UPT Puskesmas Parongil, Rismawati Doloksaribu; Kepala UPT Puskesmas Kentara, Veronika H Bakara; Kepala UPT Puskesmas Sitinjo, Lusianna Hayatri; Kepala UPT Puskesmas Tigalingga, Juliyenni Karo-karo; Kepala UPT Puskesmas Gunung Sitember, Jakaria Sembiring; Kepala UPT Puskesmas Silalahi, Duma Ratnawati Pangaribuan; dan Kepala UPT Puskesmas Kutabuluh, Notaris Karo-Karo. Kepala UPT Puskesmas yang dicopot, sebagian besar masih tetap ditempatkan di Puskesmas tersebut.

Sementara Camat Siempat Nempu, Binuar Malau, dicopot dan dimutasi menjadi Pengawas Sekolah Ahli Muda pada Dinas Pendidikan (Disdik) Dairi. Vickner mengangkat Rusmei Simbolon jadi Camat Siempat Nempu. Rusmei sebelumnya menjabat Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Siempat Nempu Hulu.

Selanjutnya, Camat Berampu Ramadyani Brampu dicopot dan dimutasi ke Badan Pendapatan Daerah. Dia digantikan Candra Efendi Sagala.

Untuk posisi Camat Siempat Nempu Hilir dijabat Mida Deliana Rajagukguk, yang sebelumnya menjabat Kasi Perekonomian Kantor Camat Silima Pungga-Pungga. Camat Siempat Nempu Hilir sebelumnya dijabat Jangihut Nadeak, yang memasuki masa pensiun. Selanjuntya diangkat Plt, Juliawan Rajagukguk, Kepala Bagian (Kabag) Tata Pemerintahan Setdakab Dairi.

Ada sebanyak 50 pejabat yang dilantik dalam kesempatan tersebut. Pada kesempatan itu, Vickner mengatakan, semua pihak harus yakin, keputusan yang diambil ini merupakan yang terbaik untuk Dairi. Dia pun mengajak semua pejabat yang dilantik langsung bekerja sebagai pamong.

“Ada tiga hal yang ditekankan bagi pejabat baru dilantik. Seperti support pimpinan, informatif, dan membimbing bawahannya. Kemudian, jaga kekompakan. Bekerjalah melayani dengan sungguh-sungguh,” ungkap Vickner.

Pada pelantikan ini, Vickner didampingi Wakil Bupati Dairi Wahyu Daniel Sagala, serta Sekretaris Daerah (Sekda) Surung Charles Lamhot Bantjin.

Pelantikan kali ini tanpa dihadiri unsur Forkopimda. Terlihat hanya dihadiri para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD).

Sementara itu, pelantikan yang dilakukan Bupati Dairi ini, diterpa isu adanya jual-beli jabatan. Anggota DPRD Sumut dari Daerah Pemilihan 11 (Kabupaten Karo, Dairi, dan Pakpak Bharat), Alfriansyah Ujung, pun berharap mutasi pejabat yang dilakukan Bupati Dairi, tidak benar karena adanya jual-beli jabatan.

Legislator dari PDIP itu, mengatakan, isu adanya jual-beli jabatan pada mutasi pejabat di Dairi kali ini, telah santer di tengah masyarakat. Menurutnya, isu yang disebut dengan istilah “top up” itu, diperkuat dengan adanya beberapa Kepala UPT Puskesmas yang berkinerja baik, namun dicopot. Sementara yang bermasalah dipertahankan.

“Kepala Puskesmas yang kinerjanya baik, dicopot. Bahkan ada yang aksinya dalam mendedikasikan diri sampai viral, juga dicopot. Justru yang bermasalah dipertahankan. Ini kan memperkuat isu itu. Namun sekali lagi, saya berharap isu itu tidak benar,” katanya.

Dia juga menyebutkan, dalam melakukan mutasi, Bupati Dairi diharapkan proporsional serta mempertimbangkan kemampuan dan aspek psikologis pejabat yang akan dimutasi dan dilantik.

“Dalam pelantikan kali ini, saya nilai kurang tepat. Ada Kepala Puskesmas di-nonjob-kan, lalu ditempatkan kembali di tempat yang sama. Sebelumnya dia pimpinan di situ, sekarang jadi anggota. Tentu ini akan mempengaruhi psikologi dan kinerja pejabat tersebut,” ujar Alfriansyah.

Ke depan, Alfriansyah berharap, dalam memutasi pejabat agar pimpinan memperhatikan Panca Prasetya Korpri. Yang satu poinnya adalah mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan. (rud/saz)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Bupati Dairi Vickner Sinaga, mencopot tujuh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas dan mengganti tiga camat, dalam mutasi sejumlah pejabat di Gedung Balai Budaya Sidikalang, Kamis (25/9) pagi. Selain mencopot Kepala UPT Puskesmas, dia juga mencopot dua dan mengisi posisi camat, serta mengangkat sejumlah pejabat fungsional.

Adapun ketujuh Kepala UPT Puskesmas yang dicopot, yakni Kepala UPT Puskesmas Parongil, Rismawati Doloksaribu; Kepala UPT Puskesmas Kentara, Veronika H Bakara; Kepala UPT Puskesmas Sitinjo, Lusianna Hayatri; Kepala UPT Puskesmas Tigalingga, Juliyenni Karo-karo; Kepala UPT Puskesmas Gunung Sitember, Jakaria Sembiring; Kepala UPT Puskesmas Silalahi, Duma Ratnawati Pangaribuan; dan Kepala UPT Puskesmas Kutabuluh, Notaris Karo-Karo. Kepala UPT Puskesmas yang dicopot, sebagian besar masih tetap ditempatkan di Puskesmas tersebut.

Sementara Camat Siempat Nempu, Binuar Malau, dicopot dan dimutasi menjadi Pengawas Sekolah Ahli Muda pada Dinas Pendidikan (Disdik) Dairi. Vickner mengangkat Rusmei Simbolon jadi Camat Siempat Nempu. Rusmei sebelumnya menjabat Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Siempat Nempu Hulu.

Selanjutnya, Camat Berampu Ramadyani Brampu dicopot dan dimutasi ke Badan Pendapatan Daerah. Dia digantikan Candra Efendi Sagala.

Untuk posisi Camat Siempat Nempu Hilir dijabat Mida Deliana Rajagukguk, yang sebelumnya menjabat Kasi Perekonomian Kantor Camat Silima Pungga-Pungga. Camat Siempat Nempu Hilir sebelumnya dijabat Jangihut Nadeak, yang memasuki masa pensiun. Selanjuntya diangkat Plt, Juliawan Rajagukguk, Kepala Bagian (Kabag) Tata Pemerintahan Setdakab Dairi.

Ada sebanyak 50 pejabat yang dilantik dalam kesempatan tersebut. Pada kesempatan itu, Vickner mengatakan, semua pihak harus yakin, keputusan yang diambil ini merupakan yang terbaik untuk Dairi. Dia pun mengajak semua pejabat yang dilantik langsung bekerja sebagai pamong.

“Ada tiga hal yang ditekankan bagi pejabat baru dilantik. Seperti support pimpinan, informatif, dan membimbing bawahannya. Kemudian, jaga kekompakan. Bekerjalah melayani dengan sungguh-sungguh,” ungkap Vickner.

Pada pelantikan ini, Vickner didampingi Wakil Bupati Dairi Wahyu Daniel Sagala, serta Sekretaris Daerah (Sekda) Surung Charles Lamhot Bantjin.

Pelantikan kali ini tanpa dihadiri unsur Forkopimda. Terlihat hanya dihadiri para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD).

Sementara itu, pelantikan yang dilakukan Bupati Dairi ini, diterpa isu adanya jual-beli jabatan. Anggota DPRD Sumut dari Daerah Pemilihan 11 (Kabupaten Karo, Dairi, dan Pakpak Bharat), Alfriansyah Ujung, pun berharap mutasi pejabat yang dilakukan Bupati Dairi, tidak benar karena adanya jual-beli jabatan.

Legislator dari PDIP itu, mengatakan, isu adanya jual-beli jabatan pada mutasi pejabat di Dairi kali ini, telah santer di tengah masyarakat. Menurutnya, isu yang disebut dengan istilah “top up” itu, diperkuat dengan adanya beberapa Kepala UPT Puskesmas yang berkinerja baik, namun dicopot. Sementara yang bermasalah dipertahankan.

“Kepala Puskesmas yang kinerjanya baik, dicopot. Bahkan ada yang aksinya dalam mendedikasikan diri sampai viral, juga dicopot. Justru yang bermasalah dipertahankan. Ini kan memperkuat isu itu. Namun sekali lagi, saya berharap isu itu tidak benar,” katanya.

Dia juga menyebutkan, dalam melakukan mutasi, Bupati Dairi diharapkan proporsional serta mempertimbangkan kemampuan dan aspek psikologis pejabat yang akan dimutasi dan dilantik.

“Dalam pelantikan kali ini, saya nilai kurang tepat. Ada Kepala Puskesmas di-nonjob-kan, lalu ditempatkan kembali di tempat yang sama. Sebelumnya dia pimpinan di situ, sekarang jadi anggota. Tentu ini akan mempengaruhi psikologi dan kinerja pejabat tersebut,” ujar Alfriansyah.

Ke depan, Alfriansyah berharap, dalam memutasi pejabat agar pimpinan memperhatikan Panca Prasetya Korpri. Yang satu poinnya adalah mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan. (rud/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru