26.8 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Unimed Dukung Danau Toba Jadi Wisata Dunia

Foto: Sumut Pos Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Syawal Gultom foto bersama di acara diskusi publik bertajuk "Menyonsong Danau Toba Menjadi Wisata Dunia" di gedung Digital Library lantai 4 Unimed, Kamis (10/12).
Foto: Sumut Pos
Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Syawal Gultom foto bersama di acara diskusi publik bertajuk “Menyonsong Danau Toba Menjadi Wisata Dunia” di gedung Digital Library lantai 4 Unimed, Kamis (10/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Syawal Gultom menegaskan, pihaknya mendukung penuh Danau Toba menjadi wisata berkelas dunia. Disebut Syawal bahwa ratusan sumberdaya manusia (SDM) yang dimiliki Unimed akan disiapkan demi mendukung tercapainya harapan dan cita-cita mulia seluruh masyarakat Sumut itu

“Dari sisi pendidikan kita siap bekerjasama dengan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sumut untuk melakukan upaya konkrit bersama untuk mencapai harapan tersebut,” kata Syawal dalam sambutannya di acara diskusi publik bertajuk “Menyonsong Danau Toba Menjadi Wisata Dunia” di gedung Digital Library lantai 4 Unimed, Kamis (10/12).

Satu sisi penting yang harus dipersiapkan untuk mendukungnya, lanjut Syawal, adalah pembentukan karakter atau perilaku masyarakat dalam melayani wisatawan nantinya. “Kita lihat Bali, begitu sangat mendukung masyarakat sekitar daerah wisata terhadap pemberian layanan terbaik bagi wisatawan, baik dalam dari sisi budaya dan karakter masyarakatnya. Beberapa hal ini tidak kalah pentingnya dari sisi pembangunan infrastruktur, keamanan, kenyamanan dan tata kelola lainnya,” terangnya.

Syawal berpandangan dalam mewujudkan Danau Toba menjadi objek wisata dunia, sektor pendidikan memiliki peranan penting karena berkaitan dengan pembentukan karakter masyarakat. Ia menyarankan agar sekolah di wilayah kabupaten dan kota sekitaran Danau Toba dapat memuat kurikulum lokal di pendidikannya untuk menunjang wacana mulia tersebut.

“Kita siap membantu dan mendukung pemerintah kota dan kabupaten terkait untuk mewujudkan hal tersebut. Saya yakin jika kurikulum pendidikan formal dan informal, serta didukung oleh pendidikan di keluarga dapat disinergikan dalam mengintegrasikan nilai-nilai budaya yang mendukung keefektifan pembentukan karakter masyarakat, tentunya akan sangat efisien dalam mencapai harapan dan cita-cita dalam menjadikan Danau Toba sebagai wisata dunia,” jelasnya. “Seberapa bagus dibangun infrastruktur dan sektor lainnya yang mendukung, tapi sisi pendidikan dan pembentukan karakter masyarakat di wilayah sekitaran Danau Toba tidak dilakukan, maka akan sulit terwujud harapan tersebut. Sebagai warga Sumatera Utara yang baik, mari kita cari solusi terbaik dalam mewujudkan harapan tersebut. Kita punya tanggung jawab bersama dalam hal ini,” tambah Syawal.

Dia berharap kegiatan diskusi publik ini akan menghasilkan berbagai rekomendasi yang akan disampaikan kepada pemerintah pusat dan daerah agar ada langkah nyata dalam mewujudkan cita-cita mulia tersebut. “Jika Danau Toba menjadi Wisata Dunia, pastinya yang bangga adalah seluruh warga Sumatera Utara dan Indonesia,” pungkasnya.

Diskusi publik ini atas kerja sama dengan DPRD Provinsi Sumatera Utara. Hadir sebagai pembicara Dr Ridwan Jamaluddin (Deputi di Kementerian Maritim dan SDA RI), Dr Rezeki Parangin-angin (Kepala Pusat di Kementerian PU dan Perumahan Rakyat RI), Ivan Batubara (Ketua Kepala Dagang dan Industri Sumatera Utara). Turut hadir  perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Dirpamobvit Poldasu Dr Hery Subiansuri mewakili  Kapoldasu, para wakil rektor, para dekanat, direktur, dan mahasiswa dilingkungan Unimed.

Ketua pelaksana yang juga anggota Komisi B Aripay Tambunan mengatakan, tujuan kegiatan diskusi publik ini diharapkan ada rekomendasi konkrit yang akan dibuat sebagai hasil dari pertemuan ini. “Selanjutnya akan kita sampaikan kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah Sumatera Utara untuk mewujudkan Danau Tona menjadi objek wisata dunia. Penitia telah merancang dengan baik agar tujuan dari kegiatan ini dapat menghasilkan sesuai harapan, karena telah mengundang narasumber yang kompeten yakni dari Kementerian Maritim dan SDA, Kementerian PU dan PR, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, akademisi, praktisi kepariwisataan dan praktisi perhotelan,” pungkasnya. (prn)

Foto: Sumut Pos Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Syawal Gultom foto bersama di acara diskusi publik bertajuk "Menyonsong Danau Toba Menjadi Wisata Dunia" di gedung Digital Library lantai 4 Unimed, Kamis (10/12).
Foto: Sumut Pos
Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Syawal Gultom foto bersama di acara diskusi publik bertajuk “Menyonsong Danau Toba Menjadi Wisata Dunia” di gedung Digital Library lantai 4 Unimed, Kamis (10/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Syawal Gultom menegaskan, pihaknya mendukung penuh Danau Toba menjadi wisata berkelas dunia. Disebut Syawal bahwa ratusan sumberdaya manusia (SDM) yang dimiliki Unimed akan disiapkan demi mendukung tercapainya harapan dan cita-cita mulia seluruh masyarakat Sumut itu

“Dari sisi pendidikan kita siap bekerjasama dengan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sumut untuk melakukan upaya konkrit bersama untuk mencapai harapan tersebut,” kata Syawal dalam sambutannya di acara diskusi publik bertajuk “Menyonsong Danau Toba Menjadi Wisata Dunia” di gedung Digital Library lantai 4 Unimed, Kamis (10/12).

Satu sisi penting yang harus dipersiapkan untuk mendukungnya, lanjut Syawal, adalah pembentukan karakter atau perilaku masyarakat dalam melayani wisatawan nantinya. “Kita lihat Bali, begitu sangat mendukung masyarakat sekitar daerah wisata terhadap pemberian layanan terbaik bagi wisatawan, baik dalam dari sisi budaya dan karakter masyarakatnya. Beberapa hal ini tidak kalah pentingnya dari sisi pembangunan infrastruktur, keamanan, kenyamanan dan tata kelola lainnya,” terangnya.

Syawal berpandangan dalam mewujudkan Danau Toba menjadi objek wisata dunia, sektor pendidikan memiliki peranan penting karena berkaitan dengan pembentukan karakter masyarakat. Ia menyarankan agar sekolah di wilayah kabupaten dan kota sekitaran Danau Toba dapat memuat kurikulum lokal di pendidikannya untuk menunjang wacana mulia tersebut.

“Kita siap membantu dan mendukung pemerintah kota dan kabupaten terkait untuk mewujudkan hal tersebut. Saya yakin jika kurikulum pendidikan formal dan informal, serta didukung oleh pendidikan di keluarga dapat disinergikan dalam mengintegrasikan nilai-nilai budaya yang mendukung keefektifan pembentukan karakter masyarakat, tentunya akan sangat efisien dalam mencapai harapan dan cita-cita dalam menjadikan Danau Toba sebagai wisata dunia,” jelasnya. “Seberapa bagus dibangun infrastruktur dan sektor lainnya yang mendukung, tapi sisi pendidikan dan pembentukan karakter masyarakat di wilayah sekitaran Danau Toba tidak dilakukan, maka akan sulit terwujud harapan tersebut. Sebagai warga Sumatera Utara yang baik, mari kita cari solusi terbaik dalam mewujudkan harapan tersebut. Kita punya tanggung jawab bersama dalam hal ini,” tambah Syawal.

Dia berharap kegiatan diskusi publik ini akan menghasilkan berbagai rekomendasi yang akan disampaikan kepada pemerintah pusat dan daerah agar ada langkah nyata dalam mewujudkan cita-cita mulia tersebut. “Jika Danau Toba menjadi Wisata Dunia, pastinya yang bangga adalah seluruh warga Sumatera Utara dan Indonesia,” pungkasnya.

Diskusi publik ini atas kerja sama dengan DPRD Provinsi Sumatera Utara. Hadir sebagai pembicara Dr Ridwan Jamaluddin (Deputi di Kementerian Maritim dan SDA RI), Dr Rezeki Parangin-angin (Kepala Pusat di Kementerian PU dan Perumahan Rakyat RI), Ivan Batubara (Ketua Kepala Dagang dan Industri Sumatera Utara). Turut hadir  perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Dirpamobvit Poldasu Dr Hery Subiansuri mewakili  Kapoldasu, para wakil rektor, para dekanat, direktur, dan mahasiswa dilingkungan Unimed.

Ketua pelaksana yang juga anggota Komisi B Aripay Tambunan mengatakan, tujuan kegiatan diskusi publik ini diharapkan ada rekomendasi konkrit yang akan dibuat sebagai hasil dari pertemuan ini. “Selanjutnya akan kita sampaikan kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah Sumatera Utara untuk mewujudkan Danau Tona menjadi objek wisata dunia. Penitia telah merancang dengan baik agar tujuan dari kegiatan ini dapat menghasilkan sesuai harapan, karena telah mengundang narasumber yang kompeten yakni dari Kementerian Maritim dan SDA, Kementerian PU dan PR, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, akademisi, praktisi kepariwisataan dan praktisi perhotelan,” pungkasnya. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/