27 C
Medan
Friday, December 5, 2025

BBM Langka, Warga Antre Berjam-jam di SPBU

MEDAN- Baru saja banjir yang melanda Kota Medan dan sekitarnya surut. Kini masyarakat di Kota Medan dan Deliserdang harus dihadapkan pada langkanya bahan bakar minyak (BBM). Hampir di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) terihat antrean kendaraan bermotor.

Bahkan, hanya untuk mendapatkan satu atau dua liter BBM, warga harus mengantre berjam-jam. Pantauan Sumut Pos pada Sabtu (29/11) dan Minggu (30/11), banyak SPBU yang terpaksa tutup, sementara SPBU yang masih memiliki stok BBM dipenuhi antrean kendaraan hingga mengular ke jalan raya.

Di antaranya SPBU yang mengalami antrean di Jalan Mustang, Jalan AH Nasution, Jalan Jamin Ginting, Jalan Setia Budi, Jalan Ringroad, Jalan Gatot Subroto, Jalan Dr Mansyur dan hampir seluruh SPBU lainnya mengantre. Di Jalan Tritura dan Jalan AH Nasution Medan, terjadi antrean panjang hingga lalu lintas mengalami kemacetan yang cukup panjang di kedua lokasi tersebut. Aparat kepolisian
juga tampak melakukan pengamanan lalulintas di sekitar SPBU.

“Ini saya antre dari jam 2 tadi, sampai sekarang jam 4 masih ngantre,” kata Dewi, seorang warga yang ditemui Sumut Pos di SPBU Jalan Tritura, Sabtu (29/11). Ia berharap, pemerintah dapat mengambil sikap terhadap permasalahan kelangkaan BBM tersebut.

Sementara seorang driver ojek online (ojol) Angga, mengeluhkan kelangkaan BBM ini berpengaruh terhadap pendapatannya. Dengan memakan waktu yang begitu panjang untuk mengantre, banyak orderan yang terlewat ataupun tertunda. “Soal isi minyak, kami berpengaruh terhadap waktu, biasanya tak begitu lama mengisinya,” katanya.

Selain persoalan waktu, ia juga mengeluhkan potensi rusaknya mesin kendaraan akibat sering kehabisan BBM. “Kalo sepeda motor sudah kehabisan minyak, mengulah lagi, ke bengkel lagi, karna ini motor injeksi” sambungnya.

Ia mengaku sudah mendatangi dua SPBU, namun SPBU yang didatangi sebelumnya sedang kehabisan stok dan terpaksa tutup, yaitu SPBU di Jalan Sisingamangaraja. Masyarakat berharap agar permasalahan ini dapat segera ditangani dan penyaluran BBM dapat kembali normal.

Sementara pantauan Sumut Pos di SPBU Pasar Medan, Medan Denai, ratusan pengendara sudah antre di luar pagar SPBU.

Kelangkaan BBM juga terjadi di Deliserdang. Antrean panjang kendaraan di SPBU yang menibulkan kemacetan, mendapat perhatian dari Polresta Deliserdang yang langsung menurunkan personel Satlantas guna mengantisipasi kemacetan, Minggu (30/11). Kapolresta Deli Serdang melalui Kasat Lantas Polresta Deliserdang AKP Resti Widya Sari S Tr KSIK mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan seluruh personel untuk proaktif melakukan pengaturan lalu lintas di titik-titik SPBU yang berpotensi menimbulkan kemacetan.

“Kami menempatkan personel di lokasi-lokasi strategis, terutama SPBU yang berada di jalur lintas padat, untuk memastikan arus lalu lintas tetap lancar dan tidak terjadi penumpukan kendaraan yang berlebihan,” ungkapnya.

Selain pengaturan arus lalu lintas tambahnya, Satlantas juga berkoordinasi dengan pihak pengelola SPBU untuk bersama-sama mencari solusi guna meminimalisir antrean. Di antaranya dengan mengoptimalkan jumlah dispenser yang beroperasi, memastikan ketersediaan stok BBM, serta jika memungkinkan, mengimbau masyarakat untuk mengisi BBM di waktu-waktu yang tidak terlalu ramai.

“Kami juga mengimbau kepada para pengendara untuk tetap tertib dan sabar dalam mengantre. Jangan menyerobot antrean karena hal tersebut justru akan memperparah kemacetan dan dapat memicu konflik,” tambahnya.

Diharapkan dengan adanya intervensi dari Satlantas ini, kemacetan akibat antrean di SPBU dapat diminimalisir, sehingga masyarakat pengguna jalan dapat beraktivitas dengan lebih nyaman dan aman. Satlantas Polresta Deli Serdang akan terus memantau situasi dan siap mengambil tindakan jika diperlukan untuk menjaga kelancaran lalu lintas di wilayah hukum Polresta Deliserdang.

Warga Medan Diimbau Tak Panik Menyikapi kelangkaan BBM yang terjadi, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas mengimbau seluruh masyarakat agar tidak panik. Sebab berdasarkan informasi PT Pertamina, stok BBM di Kota Medan aman, namun terkendala pendistribusian akibat cuaca buruk di Pelabuhan Belawan dan kondisi banjir.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Karena rekan-rekan Pertamina menyatakan, stok BBM cukup,” kata Rico Waas didampingi Sekda, Wiriya Alrahmandan Asisten Ekbang Citra Effendi Capah serta Kadis Kominfo Arrahmaan Pane usai pertemuan dengan PT Pertamina dan PT PLN di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Sudirman, Sabtu (29/11). Menurut Rico, selain terkendala akibat cuaca buruk yang terjadi di Pelabuhan Belawan, faktor banjir juga menjadi kendala dalam pendistribusian BBM.

“Kami juga minta masyarakat bersabar dan tidak panic buying, agar BBM yang didistribusikan ke SPBU oleh Pertamina dapat disalurkan secara merata,” imbaunya.

Terkait pemadaman listrik, Rico menyampaikan, berdasarkan informasi yang didapat dari PT PLN, pemadaman listrik yang terjadi dikarenakan terdapat 5 Gardu induk yang terendam banjir.

“PLN melaporkan bahwa lima gardu induk tergenang banjir, menyebabkan pemadaman di sejumlah wilayah Kota Medan terutama di Medan Utara. Namun seiring surutnya air, proses pemulihan sedang berlangsung dan listrik akan menyala secara bertahap.

Akan tetapi bagi wilayah yang masih terendam banjir pemadaman listrik masih terjadi guna mencegah hal yang tidak diinginkan,” jelas Rico. Sementara Tito Riyanto, Sales Manajer Retail Medan PT Pertamina menjelaskan, kondisi cuaca yang buruk dan akses jalan yang banjir menjadi penyebab terkendala nyadistribusi BBM ke SPBU.“Kami mengharapkan masyarakat tidak panik dan membeli BBM secukupnya saja sesuai kebutuhan.

Karena kami pastikan dalam 2 -3 hari kedepan suplai BBM ke SPBU aman”, jelasnya. Menurut Tito, untuk saat ini stok BBM di depot internal di rata-ratakan bisa cukup 10 sampai 11 hari kedepan, jadi tidak ada kekhwatiran stok BBM di depot. Hanya saja persoalan pendistribusian dan masyarakat yang membeli BBM melebihi kebutuhan normal menjadiPRkami.

“KarenastokBBMaman, jika pendistribusian normal kembali, kami jamin tidak ada kelangkaan BBM lagi,” ujarnya. Sementara Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution memastikan, pemerintah provinsi telah mengambil langkah cepat untuk menjawab persoalan kelangkaan BBM
yang mulai terjadi di sejumlah wilayah.

Kondisi ini dipicu oleh cuaca buruk yang melanda Sumut dalam beberapa hari terakhir, sehingga menghambat proses distribusi BBM melalui
jalur laut. Menurut Bobby, kapal tanker pengangkut BBM sebenarnya telah tiba di Pelabuhan Belawan.

Namun tingginya ombak membuat kapal belum bisa bersandar untuk melakukan proses loading bahan bakar. “Kemarin sudah kita koordinasikan, karena di Belawan ombak tinggi, tanker (pembawa BBM) sudah ada cuma belum bisa disambungkan loading bahan bakarnya,” kata Bobby.

Oleh sebab itu, stok BBM pun didatangkan dari daerah terdekat seperti Pekanbaru, Riau. Ia mengungkapkan ada kurang lebih 30 truk yang akan membawa stok BBM ke Sumut.

“Dari Pekanbaru sudah dikirim ada 30 truk, sedang dikirim ke sini,” kata Bobby.
Ia pun berharap cuaca dan ombak di laut segeramembaik. Sehingga tanker yang sedang membawa BBM bisa segera bersandar.
“Mudah mudahan ombaknya mereda, ini bisa menyandar dan bisa loading,” kata Bobby. (man/btr/adz)

MEDAN- Baru saja banjir yang melanda Kota Medan dan sekitarnya surut. Kini masyarakat di Kota Medan dan Deliserdang harus dihadapkan pada langkanya bahan bakar minyak (BBM). Hampir di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) terihat antrean kendaraan bermotor.

Bahkan, hanya untuk mendapatkan satu atau dua liter BBM, warga harus mengantre berjam-jam. Pantauan Sumut Pos pada Sabtu (29/11) dan Minggu (30/11), banyak SPBU yang terpaksa tutup, sementara SPBU yang masih memiliki stok BBM dipenuhi antrean kendaraan hingga mengular ke jalan raya.

Di antaranya SPBU yang mengalami antrean di Jalan Mustang, Jalan AH Nasution, Jalan Jamin Ginting, Jalan Setia Budi, Jalan Ringroad, Jalan Gatot Subroto, Jalan Dr Mansyur dan hampir seluruh SPBU lainnya mengantre. Di Jalan Tritura dan Jalan AH Nasution Medan, terjadi antrean panjang hingga lalu lintas mengalami kemacetan yang cukup panjang di kedua lokasi tersebut. Aparat kepolisian
juga tampak melakukan pengamanan lalulintas di sekitar SPBU.

“Ini saya antre dari jam 2 tadi, sampai sekarang jam 4 masih ngantre,” kata Dewi, seorang warga yang ditemui Sumut Pos di SPBU Jalan Tritura, Sabtu (29/11). Ia berharap, pemerintah dapat mengambil sikap terhadap permasalahan kelangkaan BBM tersebut.

Sementara seorang driver ojek online (ojol) Angga, mengeluhkan kelangkaan BBM ini berpengaruh terhadap pendapatannya. Dengan memakan waktu yang begitu panjang untuk mengantre, banyak orderan yang terlewat ataupun tertunda. “Soal isi minyak, kami berpengaruh terhadap waktu, biasanya tak begitu lama mengisinya,” katanya.

Selain persoalan waktu, ia juga mengeluhkan potensi rusaknya mesin kendaraan akibat sering kehabisan BBM. “Kalo sepeda motor sudah kehabisan minyak, mengulah lagi, ke bengkel lagi, karna ini motor injeksi” sambungnya.

Ia mengaku sudah mendatangi dua SPBU, namun SPBU yang didatangi sebelumnya sedang kehabisan stok dan terpaksa tutup, yaitu SPBU di Jalan Sisingamangaraja. Masyarakat berharap agar permasalahan ini dapat segera ditangani dan penyaluran BBM dapat kembali normal.

Sementara pantauan Sumut Pos di SPBU Pasar Medan, Medan Denai, ratusan pengendara sudah antre di luar pagar SPBU.

Kelangkaan BBM juga terjadi di Deliserdang. Antrean panjang kendaraan di SPBU yang menibulkan kemacetan, mendapat perhatian dari Polresta Deliserdang yang langsung menurunkan personel Satlantas guna mengantisipasi kemacetan, Minggu (30/11). Kapolresta Deli Serdang melalui Kasat Lantas Polresta Deliserdang AKP Resti Widya Sari S Tr KSIK mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan seluruh personel untuk proaktif melakukan pengaturan lalu lintas di titik-titik SPBU yang berpotensi menimbulkan kemacetan.

“Kami menempatkan personel di lokasi-lokasi strategis, terutama SPBU yang berada di jalur lintas padat, untuk memastikan arus lalu lintas tetap lancar dan tidak terjadi penumpukan kendaraan yang berlebihan,” ungkapnya.

Selain pengaturan arus lalu lintas tambahnya, Satlantas juga berkoordinasi dengan pihak pengelola SPBU untuk bersama-sama mencari solusi guna meminimalisir antrean. Di antaranya dengan mengoptimalkan jumlah dispenser yang beroperasi, memastikan ketersediaan stok BBM, serta jika memungkinkan, mengimbau masyarakat untuk mengisi BBM di waktu-waktu yang tidak terlalu ramai.

“Kami juga mengimbau kepada para pengendara untuk tetap tertib dan sabar dalam mengantre. Jangan menyerobot antrean karena hal tersebut justru akan memperparah kemacetan dan dapat memicu konflik,” tambahnya.

Diharapkan dengan adanya intervensi dari Satlantas ini, kemacetan akibat antrean di SPBU dapat diminimalisir, sehingga masyarakat pengguna jalan dapat beraktivitas dengan lebih nyaman dan aman. Satlantas Polresta Deli Serdang akan terus memantau situasi dan siap mengambil tindakan jika diperlukan untuk menjaga kelancaran lalu lintas di wilayah hukum Polresta Deliserdang.

Warga Medan Diimbau Tak Panik Menyikapi kelangkaan BBM yang terjadi, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas mengimbau seluruh masyarakat agar tidak panik. Sebab berdasarkan informasi PT Pertamina, stok BBM di Kota Medan aman, namun terkendala pendistribusian akibat cuaca buruk di Pelabuhan Belawan dan kondisi banjir.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Karena rekan-rekan Pertamina menyatakan, stok BBM cukup,” kata Rico Waas didampingi Sekda, Wiriya Alrahmandan Asisten Ekbang Citra Effendi Capah serta Kadis Kominfo Arrahmaan Pane usai pertemuan dengan PT Pertamina dan PT PLN di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Sudirman, Sabtu (29/11). Menurut Rico, selain terkendala akibat cuaca buruk yang terjadi di Pelabuhan Belawan, faktor banjir juga menjadi kendala dalam pendistribusian BBM.

“Kami juga minta masyarakat bersabar dan tidak panic buying, agar BBM yang didistribusikan ke SPBU oleh Pertamina dapat disalurkan secara merata,” imbaunya.

Terkait pemadaman listrik, Rico menyampaikan, berdasarkan informasi yang didapat dari PT PLN, pemadaman listrik yang terjadi dikarenakan terdapat 5 Gardu induk yang terendam banjir.

“PLN melaporkan bahwa lima gardu induk tergenang banjir, menyebabkan pemadaman di sejumlah wilayah Kota Medan terutama di Medan Utara. Namun seiring surutnya air, proses pemulihan sedang berlangsung dan listrik akan menyala secara bertahap.

Akan tetapi bagi wilayah yang masih terendam banjir pemadaman listrik masih terjadi guna mencegah hal yang tidak diinginkan,” jelas Rico. Sementara Tito Riyanto, Sales Manajer Retail Medan PT Pertamina menjelaskan, kondisi cuaca yang buruk dan akses jalan yang banjir menjadi penyebab terkendala nyadistribusi BBM ke SPBU.“Kami mengharapkan masyarakat tidak panik dan membeli BBM secukupnya saja sesuai kebutuhan.

Karena kami pastikan dalam 2 -3 hari kedepan suplai BBM ke SPBU aman”, jelasnya. Menurut Tito, untuk saat ini stok BBM di depot internal di rata-ratakan bisa cukup 10 sampai 11 hari kedepan, jadi tidak ada kekhwatiran stok BBM di depot. Hanya saja persoalan pendistribusian dan masyarakat yang membeli BBM melebihi kebutuhan normal menjadiPRkami.

“KarenastokBBMaman, jika pendistribusian normal kembali, kami jamin tidak ada kelangkaan BBM lagi,” ujarnya. Sementara Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution memastikan, pemerintah provinsi telah mengambil langkah cepat untuk menjawab persoalan kelangkaan BBM
yang mulai terjadi di sejumlah wilayah.

Kondisi ini dipicu oleh cuaca buruk yang melanda Sumut dalam beberapa hari terakhir, sehingga menghambat proses distribusi BBM melalui
jalur laut. Menurut Bobby, kapal tanker pengangkut BBM sebenarnya telah tiba di Pelabuhan Belawan.

Namun tingginya ombak membuat kapal belum bisa bersandar untuk melakukan proses loading bahan bakar. “Kemarin sudah kita koordinasikan, karena di Belawan ombak tinggi, tanker (pembawa BBM) sudah ada cuma belum bisa disambungkan loading bahan bakarnya,” kata Bobby.

Oleh sebab itu, stok BBM pun didatangkan dari daerah terdekat seperti Pekanbaru, Riau. Ia mengungkapkan ada kurang lebih 30 truk yang akan membawa stok BBM ke Sumut.

“Dari Pekanbaru sudah dikirim ada 30 truk, sedang dikirim ke sini,” kata Bobby.
Ia pun berharap cuaca dan ombak di laut segeramembaik. Sehingga tanker yang sedang membawa BBM bisa segera bersandar.
“Mudah mudahan ombaknya mereda, ini bisa menyandar dan bisa loading,” kata Bobby. (man/btr/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru