30 C
Medan
Monday, December 22, 2025

Pejabat Sergai Ungkap Alasan Ikut Lelang Jabatan Binjai

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Wahyu Umara, adalah seorang aparatur negeri sipil (ANS) dari Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Wahyu salah satu yang berstatus pejabat impor, yang mengikuti lelang jabatan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (Kadis PUTR) Kota Binjai.

Mantan Sekretaris Dinas PUTR Sergai itu mengungkapkan alasannya untuk mengikuti jabatan lelang di Kota Binjai. Dia menyebut, peluangnya besar menjadi pejabat eselon II di Kota Binjai.

“Kalau melihat peluang di Sergai, kecil peluang saya untuk dapat eselon II,” ungkap Wahyu, akhir pekan kemarin.

Dia mengaku saat ini sedang dalam kondisi kurang sehat. Meski demikian, Wahyu tetap mengikuti lelang jabatan dan bahkan di tengah kondisi yang kurang sehat dinyatakan lulus seleksi administrasi.

“Maaf sebelumnya slow respon, karena kondisi agak kurang sehat kemarin,” jawab Wahyu yang memberikan konfirmasi empat hari kemudian.

Wahyu berpeluang menjadi Kadis PUTR Binjai, berdasarkan hasil nilai makalah dan wawancara. “Saya sejak bulan Mei 2024 sudah menjadi ASN Kota Binjai,” bebernya.

Disinggung awalnya disiapkan sebagai Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Binjai, dia menjawab tidak tau. “Saya malah tidak tau kalau dipersiapkan untuk Perkim,” katanya.

“Untuk penilaian semua kita serahkan dengan panitia, saya cuma mengikuti tahapan seleksi dengan sebaik-baiknya,” tukasnya.

Nilai Wahyu unggul dari tiga pelamar lainnya masing-masing, Achmad Haryansyah Siregar (Kabid Pengairan Dinas PUTR Binjai), Avro Wibowo (Kabag Administrasi Pemerintahan Setdako Binjai) dan Dasar Martinus Sembiring.

Wahyu mendapat nilai makalah 84,3 dan wawancara 85,5.

Pemko Binjai melakukan seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama untuk beberapa jabatan, yakni staf ahli wali kota bidang pemerintahan hukum dan politik, sekretaris dewan perwakilan rakyat daerah, dinas pendidikan, dinas lingkungan hidup, dinas ketahanan pangan dan pertanian, dinas perumahan dan pemukiman, dinas pekerjaan umum dan tata ruang, dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu, dinas komunikasi dan informatika serta satuan polisi pamong praja, dan terakhir direktur rumah sakit umum daerah.

Namun, pelamar hanya seorang dan minimal harus empat orang, alhasil lelang jabatan Direktur RSUD Dr RM Djoelham ditutup Tim Panitia Seleksi yang diketuai Heny Sitepu. Berdasarkan nilai teratas, mereka disebut menjadi calon kuat untuk mengisi jabatan eselon II.

Mereka adalah, M Ikhsan Siregar untuk jabatan Kadis Kominfo, Sofyan Siregar untuk jabatan Kadis Pendidikan, Arif Budiman Sihotang untuk jabatan Kasatpol PP, M Syofian Pasaribu untuk jabatan Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian, Wahyu Umara untuk jabatan Kadis PUTR, Bona Manuel Tarigan Sibero untuk jabatan Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Irsan Firdaus untuk jabatan Kadis Perkim, Ahmad Yani untuk jabatan Kadis Lingkungan Hidup, Budiman Sitepu untuk jabatan Staf Ahli Wali Kota dan Nelly Rosa Hasibuan untuk jabatan Sekwan DPRD.

Dari 10 nama yang meraih nilai tertinggi, didominasi oleh pejabat lama. Namun, dua di antaranya yang menarik perhatian adalah Wahyu Umara dan Irsan Firdaus. Keduanya disebut pejabat impor, Wahyu dari Sergai dan Irsan dari Gayo Lues, Aceh. (ted/azw)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Wahyu Umara, adalah seorang aparatur negeri sipil (ANS) dari Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Wahyu salah satu yang berstatus pejabat impor, yang mengikuti lelang jabatan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (Kadis PUTR) Kota Binjai.

Mantan Sekretaris Dinas PUTR Sergai itu mengungkapkan alasannya untuk mengikuti jabatan lelang di Kota Binjai. Dia menyebut, peluangnya besar menjadi pejabat eselon II di Kota Binjai.

“Kalau melihat peluang di Sergai, kecil peluang saya untuk dapat eselon II,” ungkap Wahyu, akhir pekan kemarin.

Dia mengaku saat ini sedang dalam kondisi kurang sehat. Meski demikian, Wahyu tetap mengikuti lelang jabatan dan bahkan di tengah kondisi yang kurang sehat dinyatakan lulus seleksi administrasi.

“Maaf sebelumnya slow respon, karena kondisi agak kurang sehat kemarin,” jawab Wahyu yang memberikan konfirmasi empat hari kemudian.

Wahyu berpeluang menjadi Kadis PUTR Binjai, berdasarkan hasil nilai makalah dan wawancara. “Saya sejak bulan Mei 2024 sudah menjadi ASN Kota Binjai,” bebernya.

Disinggung awalnya disiapkan sebagai Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Binjai, dia menjawab tidak tau. “Saya malah tidak tau kalau dipersiapkan untuk Perkim,” katanya.

“Untuk penilaian semua kita serahkan dengan panitia, saya cuma mengikuti tahapan seleksi dengan sebaik-baiknya,” tukasnya.

Nilai Wahyu unggul dari tiga pelamar lainnya masing-masing, Achmad Haryansyah Siregar (Kabid Pengairan Dinas PUTR Binjai), Avro Wibowo (Kabag Administrasi Pemerintahan Setdako Binjai) dan Dasar Martinus Sembiring.

Wahyu mendapat nilai makalah 84,3 dan wawancara 85,5.

Pemko Binjai melakukan seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama untuk beberapa jabatan, yakni staf ahli wali kota bidang pemerintahan hukum dan politik, sekretaris dewan perwakilan rakyat daerah, dinas pendidikan, dinas lingkungan hidup, dinas ketahanan pangan dan pertanian, dinas perumahan dan pemukiman, dinas pekerjaan umum dan tata ruang, dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu, dinas komunikasi dan informatika serta satuan polisi pamong praja, dan terakhir direktur rumah sakit umum daerah.

Namun, pelamar hanya seorang dan minimal harus empat orang, alhasil lelang jabatan Direktur RSUD Dr RM Djoelham ditutup Tim Panitia Seleksi yang diketuai Heny Sitepu. Berdasarkan nilai teratas, mereka disebut menjadi calon kuat untuk mengisi jabatan eselon II.

Mereka adalah, M Ikhsan Siregar untuk jabatan Kadis Kominfo, Sofyan Siregar untuk jabatan Kadis Pendidikan, Arif Budiman Sihotang untuk jabatan Kasatpol PP, M Syofian Pasaribu untuk jabatan Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian, Wahyu Umara untuk jabatan Kadis PUTR, Bona Manuel Tarigan Sibero untuk jabatan Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Irsan Firdaus untuk jabatan Kadis Perkim, Ahmad Yani untuk jabatan Kadis Lingkungan Hidup, Budiman Sitepu untuk jabatan Staf Ahli Wali Kota dan Nelly Rosa Hasibuan untuk jabatan Sekwan DPRD.

Dari 10 nama yang meraih nilai tertinggi, didominasi oleh pejabat lama. Namun, dua di antaranya yang menarik perhatian adalah Wahyu Umara dan Irsan Firdaus. Keduanya disebut pejabat impor, Wahyu dari Sergai dan Irsan dari Gayo Lues, Aceh. (ted/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru