MEDAN- Lulusan sarjana yang berminat menjadi wirausahawan, tidak lebih dari 6,12 persen. Dan sisanya sebesar 83,18 persen lebih berminat menjadi pegawai.
Hal itu dikemukakan Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha, Kemeterian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Neddy Rafinaldy Halim pada acara pembukaan Pameran & Pasar UMKM dalam rangka Dies Natalis ke-60 Universitas Sumatera Utara (USU) dan hari jadi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) ke-64 di Pendopo USU, Jumat (25/5).
Jumlah tersebut, menurutnya, berdasarkan hasil riset yang selama ini dilakukan. Untuk itu, Neddy berharap, pola pikir sarjana sebagai pencari kerja harus diubah sebagai pencipta kerja. Agar target program nasional pada 2014 mendatang terpenuhi, minimal 2,5 persen dari jumlah penduduk di Indonesia adalah berwirausaha. “Ini harus dirubah. Maindset mahasiswa harus dirobah dari pencari jadi pencipta kerja,” ujarnya.
Dijelaskannya, dari data yang ada lebih banyak lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berminat untuk menciptakan lapangan kerja barunya sendiri. Sekitar 20 persen dari tamatan SMA lebih memilih berwirausaha. Sebenarnya, lanjut Neddy, tidak perlu khawatir memilih jalan hidup sebagai wirausahawan. Sebab 240 juta jiwa penduduk Indonesia merupakan potensi pasar yang sangat besar bagi produk hasil karya generasi muda.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho pada kesempatan itu, sempat bercanda dengan mengatakan, kepada para orang tua jangan lagi memilih calon menantu yang berstatus pegawai. Harus punya kriteria sebagai wirausahawan agar semakin terpacu semangat generasi muda.(ari)