Bandung- Delapan tahun pernikahan tak juga dikarunia anak, orangtua bayi tabung yang dilahirkan di Melinda Hospital Bandung, Jumat (1/4), rela melakukan apapun, bahkan merogoh kocek Rp70 juta untuk memperoleh keturunan.
“Biayanya Rp50-Rp60 juta. Kalau yang ini ada tambahan sekitar Rp10 juta untuk proses operasi si prianya karena spermanya diambil dari testisnya langsung,” kata dr Susan Melinda, salah seorang dari tim Melinda Fertility Center kepada wartawan di Melinda Hospital, Jalan Pajajaran.
Menurutnya pasangan tersebut sempat putus asa. “Pasangan ini sempat putus asa. Apalagi setelah dicek ternyata suaminya tidak memiliki sperma pada cairan ejakulasinya. Kalau orang kebanyakan menyebutnya mandul,” ujarnya.
Dengan alasan orangtua enggan diekspose, Susan mengaku tak bisa memberitahu identitas kedua orangtua bayi tabung tersebut. Lebih lanjut Susan menjelaskan jika usia kehamilan bayi tabung berjalan normal, sekitar 38 hingga 39 minggu. Meski usia kandungannya normal, proses melahirkan terpaksa dilakukan melalui proses sesar. Alasannya karena si ibu menderita anthiphospholipid syndrome atau adanya kekentalan darah berlebih.
Sehingga saat hamil, si ibu harus mendapat suntikan dan minum obat khusus untuk mengencerkan darahnya. Jika melahirkan secara normal, dikhawatirkan terjadi pendarahan hebat yang dialami sang ibu.
Selain itu, alasan lainnya melakukan sesar karena posisi bayi dalam rahim ibunya dalam keadaan sungsang atau terbalik. “Posisi bayinya sungsang,” ungkap Susan.(net/jpnn)