Api Padam setelah 9 Jam, Kerugian Miliaran Rupiah
TANJUNGMORAWA-Gudang perusahaan PT Maju Jaya Pohon Pinang yang memproduksi sirup cap Pohon Pinang terbakar. Ditengarai kebakaran bermula dari mesin broiler yang berada di gudang. Akibat kebakaran selama sembilan jam tersebut, kerugian ditaksir miliaran rupiah.
Peristiwa yang terjadi di Desa Tanjungmorawa B Km 17,2 Tanjungmorawa Deliserdang itu diketahui sejak pukul 07.15 WIB, Senin (4/6).
Saat kebakaran berlangsung, gudang yang kerab dipakai untuk menyimpan sirup merek Pohon Pinang itu, menimbulkan ledakan yang bersumber mesin boiler; sebuah mesin yang berbentuk tabung. Selain itu, ada juga ledakan dari susunaan botol di gudang tersebut “Gak tau pasti Bang berapa kali. Tapi aku ada dengar beberapa kali ledakan,” ujar Riki, warga yang tinggal di sekitar pabrik.
Meski terjadi kebakaran hebat, namun api tidak sampai membakar atap gudang yang memiliki panjang sekirar 75 meter serta lebar 30 meter itu.
Akibat kebaran itu membuat beberapa orang pimpinan perusahaan PT Maju Jaya Pohon Pinang tampak panik karena api sempat membesar. Manajer Perusahaan, Sucipto menerangkan sumber api diduga berasal dari kabel listrik yang berada di sekitar mesin broiler yang berada di dalam gudang. “Kita sebenarnya belum mengetahui sumber api. Tapi perkiraan dari unit boiller di sana ada kabel kabel istrik, mungkin saja terjadi hubungan arus pendek,” kata Sucipto, kemarin di lokasi kejadian.
Seorang saksi menambahkan, asal api diduga dari kesalahan teknis saat karyawan pabrik ingin mengisi bahan bakar di mesin broiler. “Sepertinya kelalaian kerja Bang, waktu mau ngisi bahan bakar di mesin,” ujar salah seorang saksi yang tidak ingin disebutkan namanya.
Sebelum pemadam tiba, ratusan warga dibantu beberapa karyawan yang berada disekitar areal pabrik, membantu dengan peralatan seadanya. Beberapa karyawan juga sempat berusaha menyelamatkan barang-barang milik pabrik dari kobaran api.
Kebakaran berlangsung cukup lama yakni sekitar 9 jam. Awal api diketahui sejak pukul 07.15 WIB dan baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 16.30 WIB. Sulitnya api dijinakkan karena gudang menyimpan bahan-bahan yang gampang terbakar seperti kardus, karton, botol, dan sebagainya. Kompol Pati O Siahaan, kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Deliserdang, menyebut api sulit dipadamkan karena banyaknya botol dan kardus yang terbakar. “Apinya memang sulit dipadamkan, sama seperti api didalam sekam. Apinya di dalam, tidak kelihatan,” ujarnya.
Kondisi ini diperparah dengan tidak tersedianya hidran di pabrik atau daerah sekitar lokasi kejadian. Bantuan 10 armada pemadam kebakaran – 5 dari Pemko Medan dan lima lainnya dari Pemkab Deliserdang – kurang maksimal. Sumber air sulit didapat. Pemadampun akhirnya harus mengambil air di lokasi yang berjarak 400 meter dari lokasi. Jarak ini memang tidak cukup jauh, namun hilir mudik mobil pemadam ke lokasi tersebut bisa menghabiskan waktu. Apalagi, akibat kebakaran itu, di titik kebakaran terjadi kemacetan karena banyak pengguna jalan yang menonton kejadian di samping kantor PLN ranting Tanjungmorawa itu.
“Beruntung air di parit (aliran irigasi, Red) lancar,” kata Komandan Regu dari Peleton 3 Pemadam Kebakaran, Ibrahim, di lokasi pengambilan air di Jalan Medan-Tanjungmorawa Km 16,8.
Ibrahim pun mengarakan, ketiadaan hidran cukup merepotkan kerja mereka. “Beruntung lokasi ini dekat,” tambahnya.
Lambatnya penanggulangan kebakaran ini menjadi perhatian pimpinan istansi terkait. Kapolres Deliserdang AKBP Wawan Munawar, Kapolsek Tanjung Morawa, AKP Telly Alvin, serta sejumlah anggota TNI. “Lokasi belum aman dimasuki, besok dapat dilakukan Olah TKP, penyebab kabaran tidak dapat diduga-duga,” kata Alvin saat pukul 14.30 WIB.
Manajer Perusahaan: Sudah Kita Asuransika Kebakaran yang mengakibatkan kerugian hingga miliaran rupiah ini tampaknya tidak begitu memusingkan pihak perusahaan. Pasalnya, perusahaan telah mengasuransikan pabrik dan kelengkapan lainnya itu. Hal ini memunculkan kecurigaan beberapa pihak kalau kebakaran tersebut merupakan kesengajaan.
Kecurigaan ini langsung dibantah Manajer PT Maju Jaya Pohon Pinang, Sucipto. “Nggak mungkinlah dibakar sendiri. Memang kita ada asuransi, kerugian diperkirakan miliaran,” ucap Sucipto.
Sucipto menambahkan akibat kebakaran ini 60 karyawan yang ada akan diliburkan selama dua hari. Ini berarti, produksi pun terhenti dalam dua hari. Namun, dia mengatakan pasokan sirup untuk Ramadan dan Lebaran mendatang tidak akan terganggu. Pasalnya, untuk dua agenda tersebut, sirup baru diproduksi pada Juli mendatang. “Selain itu kini masih ada tiga gudang lagi yang masih digunakan. Yang terbakar ini hanya satu saja dengan ukuran kurang lebih 30×75 meter,” pung kasnya.(btr/zan/mag-12)