26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Nafsiah Dilantik jadi Menkes

JAKARTA – Komposisi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid dua kini kembali utuh. Kemarin (14/6), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resmi melantik Nafsiah Mboi sebagai menteri kesehatan mengisi pos yang ditinggalkan Endang Rahayu Sedyaningsih di Istana Negara.

Setelah melantik Nafsiah, SBY juga mengambil sumpah tiga pejabat baru di lingkungan pemerintahan. Mereka adalah Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hendarman Supandji, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri.

Bagi Nafsiah, terpilih menjadi orang nomor satu di kementerian kesehatan seperti terwujudnya desas-desus yang beredar sejak tahun 2004. Nafsiah yang memang bukan orang baru di dunia kesehatan tanah air. Dia beberapa kali disebut-sebut bakal menjabat Menkes, bahkan sejak pembentukan KIB jilid satu tahun 2004 lalu.

Saat akhirnya dipilih SBY menjadi Menkes, Nafsiah pun menganggap hal tersebut memang sudah saatnya terjadi. Padahal saat ini, istri mantan Gubernur NTT Brigjen purn Dr Ben Mboi MPH Mben Mboi itu usianya sudah menginjak 72 tahun.

“Saya percaya ada yang mengatur di Atas Sana. Selama masih belum, ya memang belum waktunya. Kalau belum masanya, saya percaya pasti ada orang yang lebih baik dari saya. Jadi waktu dikasih tahu, it’s okay kalau saya harus jadi Menkes,” tutur Nafsiah.
Dia menyatakan siap meneruskan apa yang sudah dirintis menkes sebelumnya. Salah satunya memperbaiki layanan kesehatan masyarakat untuk pencapaian MDGs (millennium development goals). “Indonesia adalah negara besar, tentu harus ada yang diprioritaskan,” kata Nafsiah yang siap untuk sering turun ke lapangan.

Nafsiah menegaskan dirinya tidak punya janji politik dalam jenis apapun. Nafsiah hanya menyatakan perjalanannya sebagai Menkes bakal tidak bakal mudah. “Memang waktunya singkat. Tidak mudah menjadi kapten kapal untuk kapal yang sudah berlayar,” katanya.(fal/ken/ttg/jpnn)

JAKARTA – Komposisi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid dua kini kembali utuh. Kemarin (14/6), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resmi melantik Nafsiah Mboi sebagai menteri kesehatan mengisi pos yang ditinggalkan Endang Rahayu Sedyaningsih di Istana Negara.

Setelah melantik Nafsiah, SBY juga mengambil sumpah tiga pejabat baru di lingkungan pemerintahan. Mereka adalah Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hendarman Supandji, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri.

Bagi Nafsiah, terpilih menjadi orang nomor satu di kementerian kesehatan seperti terwujudnya desas-desus yang beredar sejak tahun 2004. Nafsiah yang memang bukan orang baru di dunia kesehatan tanah air. Dia beberapa kali disebut-sebut bakal menjabat Menkes, bahkan sejak pembentukan KIB jilid satu tahun 2004 lalu.

Saat akhirnya dipilih SBY menjadi Menkes, Nafsiah pun menganggap hal tersebut memang sudah saatnya terjadi. Padahal saat ini, istri mantan Gubernur NTT Brigjen purn Dr Ben Mboi MPH Mben Mboi itu usianya sudah menginjak 72 tahun.

“Saya percaya ada yang mengatur di Atas Sana. Selama masih belum, ya memang belum waktunya. Kalau belum masanya, saya percaya pasti ada orang yang lebih baik dari saya. Jadi waktu dikasih tahu, it’s okay kalau saya harus jadi Menkes,” tutur Nafsiah.
Dia menyatakan siap meneruskan apa yang sudah dirintis menkes sebelumnya. Salah satunya memperbaiki layanan kesehatan masyarakat untuk pencapaian MDGs (millennium development goals). “Indonesia adalah negara besar, tentu harus ada yang diprioritaskan,” kata Nafsiah yang siap untuk sering turun ke lapangan.

Nafsiah menegaskan dirinya tidak punya janji politik dalam jenis apapun. Nafsiah hanya menyatakan perjalanannya sebagai Menkes bakal tidak bakal mudah. “Memang waktunya singkat. Tidak mudah menjadi kapten kapal untuk kapal yang sudah berlayar,” katanya.(fal/ken/ttg/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/