25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

AY Nasution dan Erry Nuradi Ambil Formulir di Golkar

MEDAN- Memasuki hari ketiga pendaftaran bala calon (balon) Gubsu di Partai Golkar Sumut, Kamis (14/6), dua nama besar tercatat ikut  mengambil formulir di Kantor DPD I Partai Golkar di Jalan KH Wahid Hasyim.

Keduanya adalah mantan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen (Purn) AY Nasution dan Bupati Sergai HT Erry Nuradi. Berbeda dengan balon-balon sebelumnya, Erry menjadi satu-satunya balon yang mengambil langsung formulir pendaftaran di Kantor DPD I Golkar. Dia datang pukul sekitar pukul 14.00 WIB. Kedatangan Erry disambut pengurus DPD I Partai Golkar Sumut Hanafiah Harahap, Tunggul Habeahan, Eka Sutrisno Hadi, Charles Siregar, Kasmin Sidahuruk, Hotlan Nainggolan, serta Ahmanuddin Sinaga.

“Sejak dibuka pada Selasa (12/6) kemarin sudah tercatat lima nama yang resmi mengambil formulir. Pengembalian berkas pendaftaran kami tunggu hingga tanggal 25 Juni,” ungkap Sekretaris DPD I Partai Golkar Sumut Hanafiah Harahap, Kamis (14/6). Dia mengatakan para pengurus Golkar yang menerima perwakilan atau balon yang datang langsung  mengambil formulir dijelaskan secara detail terkait prosedur pengisian berkas dan jadwal terakhir pengembalian.

Pada kesempatan tersebut, Hanafiah menyampaikan, sejumlah berkas yang menjadi bagian dari formulir pendaftaran itu meliputi, biodata, latar belakang pendidikan, pengalaman pekerjaan dan organisasi. “Satu berkas formulir yang membuat Golkar berbeda dengan partai lain adalah berkas visi-misi yang harus ditulis tangan maksimal empat halaman folio,” tambahnya. Ditemui Sumut Pos seusai mengambil formulir, Erry Nuradi, Bupati Sergai yang juga aktif sebagai Ketua DPD II Golkar Sergai, tidak memberikan banyak komentar.  Erry sebatas menyatakan dirinya akan mengembalikan formulir pendaftaran secepat mungkin. “Kalau tak halangan besok (Jumat 15/6, Red) saya resmi mendaftar,” ujar Erry sembari masuk ke mobilnya.

Dari Jakarta dilaporkan, terkait fakta adanya kader Golkar yang mengikuti penjaringan balon di partai lain ternyata dianggap bukan masalah. Pasalnya, hingga kini tidak ada ketentuan partai yang mengatur hal tersebut. Demikian dikemukakan Wasekjen DPP Partai Golkar, Leo Nababan, kepada Sumut Pos, Kamis (14/6).

“Kami tak bisa menyalahkan kader-kader yang ikut penjaringan di partai lain. Jujur saja tak ada aturan yang dilanggar soal itu,” ucapnya.
Disinggung manuver Erry Nuradi yang mengikuti penjaringan balon lewat Partai Demokrat dan PDI-P, Leo menyatakan itu tak masalah. “Ya biarkan saja. Itu kan hak pak Erry. Sistem (pilkada) memungkinkan itu terjadi. Jangan salahkan balon yang bersangkutan. Pada prinsipnya mereka mencari kesempatan yang lebih luas,” ujarnya.

Hanya saja, menurut Leo, ada batas-batas etika yang harus dipatuhi si balon yang tercatat sebagai kader Golkar tersebut. Salah satunya adalah tidak menggunakan atribut atau simbol Golkar saat dirinya datang mendaftar ke partai lain. Leo memaparkan sikap terhadap kader tersebut sebetulnya sejalan dengan sifat egaliter Golkar dimana kader partai lain juga diterima mendaftar dengan tangan terbuka.

“Golkar membuka seluas-luasnya siapa saja yang berminat mendaftar. Tapi tentu kader sendiri menjadi pilihan utama. Kemenangan di pilkada amat penting bagi Golkar karena itu langkah pertama memenangkan Pemilu 2014,” tukasnya.

Hingga kemarin, DPD Golkar Sumut sudah memberikan formulir pendaftaran Cagubsu kepada lima orang yakni Chairuman Harahap, RE Nainggolan, Benny Pasaribu, HT Erry Nuradi, dan AY Nasution. Dari kelimanya tercatat baru Chairuman yang mengembalikan formulir alias resmi mendaftar di Partai Golkar. (ari/gir)

MEDAN- Memasuki hari ketiga pendaftaran bala calon (balon) Gubsu di Partai Golkar Sumut, Kamis (14/6), dua nama besar tercatat ikut  mengambil formulir di Kantor DPD I Partai Golkar di Jalan KH Wahid Hasyim.

Keduanya adalah mantan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen (Purn) AY Nasution dan Bupati Sergai HT Erry Nuradi. Berbeda dengan balon-balon sebelumnya, Erry menjadi satu-satunya balon yang mengambil langsung formulir pendaftaran di Kantor DPD I Golkar. Dia datang pukul sekitar pukul 14.00 WIB. Kedatangan Erry disambut pengurus DPD I Partai Golkar Sumut Hanafiah Harahap, Tunggul Habeahan, Eka Sutrisno Hadi, Charles Siregar, Kasmin Sidahuruk, Hotlan Nainggolan, serta Ahmanuddin Sinaga.

“Sejak dibuka pada Selasa (12/6) kemarin sudah tercatat lima nama yang resmi mengambil formulir. Pengembalian berkas pendaftaran kami tunggu hingga tanggal 25 Juni,” ungkap Sekretaris DPD I Partai Golkar Sumut Hanafiah Harahap, Kamis (14/6). Dia mengatakan para pengurus Golkar yang menerima perwakilan atau balon yang datang langsung  mengambil formulir dijelaskan secara detail terkait prosedur pengisian berkas dan jadwal terakhir pengembalian.

Pada kesempatan tersebut, Hanafiah menyampaikan, sejumlah berkas yang menjadi bagian dari formulir pendaftaran itu meliputi, biodata, latar belakang pendidikan, pengalaman pekerjaan dan organisasi. “Satu berkas formulir yang membuat Golkar berbeda dengan partai lain adalah berkas visi-misi yang harus ditulis tangan maksimal empat halaman folio,” tambahnya. Ditemui Sumut Pos seusai mengambil formulir, Erry Nuradi, Bupati Sergai yang juga aktif sebagai Ketua DPD II Golkar Sergai, tidak memberikan banyak komentar.  Erry sebatas menyatakan dirinya akan mengembalikan formulir pendaftaran secepat mungkin. “Kalau tak halangan besok (Jumat 15/6, Red) saya resmi mendaftar,” ujar Erry sembari masuk ke mobilnya.

Dari Jakarta dilaporkan, terkait fakta adanya kader Golkar yang mengikuti penjaringan balon di partai lain ternyata dianggap bukan masalah. Pasalnya, hingga kini tidak ada ketentuan partai yang mengatur hal tersebut. Demikian dikemukakan Wasekjen DPP Partai Golkar, Leo Nababan, kepada Sumut Pos, Kamis (14/6).

“Kami tak bisa menyalahkan kader-kader yang ikut penjaringan di partai lain. Jujur saja tak ada aturan yang dilanggar soal itu,” ucapnya.
Disinggung manuver Erry Nuradi yang mengikuti penjaringan balon lewat Partai Demokrat dan PDI-P, Leo menyatakan itu tak masalah. “Ya biarkan saja. Itu kan hak pak Erry. Sistem (pilkada) memungkinkan itu terjadi. Jangan salahkan balon yang bersangkutan. Pada prinsipnya mereka mencari kesempatan yang lebih luas,” ujarnya.

Hanya saja, menurut Leo, ada batas-batas etika yang harus dipatuhi si balon yang tercatat sebagai kader Golkar tersebut. Salah satunya adalah tidak menggunakan atribut atau simbol Golkar saat dirinya datang mendaftar ke partai lain. Leo memaparkan sikap terhadap kader tersebut sebetulnya sejalan dengan sifat egaliter Golkar dimana kader partai lain juga diterima mendaftar dengan tangan terbuka.

“Golkar membuka seluas-luasnya siapa saja yang berminat mendaftar. Tapi tentu kader sendiri menjadi pilihan utama. Kemenangan di pilkada amat penting bagi Golkar karena itu langkah pertama memenangkan Pemilu 2014,” tukasnya.

Hingga kemarin, DPD Golkar Sumut sudah memberikan formulir pendaftaran Cagubsu kepada lima orang yakni Chairuman Harahap, RE Nainggolan, Benny Pasaribu, HT Erry Nuradi, dan AY Nasution. Dari kelimanya tercatat baru Chairuman yang mengembalikan formulir alias resmi mendaftar di Partai Golkar. (ari/gir)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/