25.6 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Kondisi Siti Rahma Semakin Lemah

Orang tua Siti Rahma di RSUP H Adam Malik, Medan.

SUMUTPOS.CO – SITI Rahma, bayi yang lahir dengan kondisi usus di luar, kini tubuhnya semakin lemah. Untuk pemberian Total Parenteral Nutrition (TPN) dokter terpaksa memberikannya melalui infus.

Anak dari pasangan Samsul Bahri Siregar dan Triwidati ini masih dirawat di Ruang Rawat Inap Anak dan Perinatologi Rindu B Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik.

Kasubag Humas RSUP H Adam Malik, Masahadat Ginting SE mengatakan kondisi Siti Rahma semakin lemah. “Itulah kondisi umumnya. Kami gak bisa menjelaskan lebih mendalam karena dokter yang menangani pasien belum memberikan penjelasan yang terbaru,” kata Masahadat kepada wartawan, Senin (19/3).

Masahadat mengatakan penanganan yang diberikan dokter saat ini hanya melalui infuse. Seperti pemberian Total Parenteral Nutrition (TPN) kepada pasien.

Ia menjelaskan TPN merupakan terapi pemberian nutrisi secara intravena kepada pasien yang tidak dapat makan melalui mulut. Tujuannya, mengganti dan mempertahankan nutrisi-nutrisi penting tubuh melalui infus intravena ketika (dan hanya ketika) pemberian makanan secara oral bersifat kontraindikasi atau tidak mencukupi.

“Memang kondisinya sudah seperti itu, tidak bisa ngapain-ngapain lagi. Penanganan Siti Rahma ini bukannya dokter tidak mampu,” jelasnya.

Sementara ayah Siti Rahma, Samsul Bahri Siregar mengatakan anaknya belum dapat dilakukan operasi karena keadaannya belum memungkinkan.

“Yah mau bilang gimana lagi, saya dan keluarga terus berdoa untuk kesembuhan anak kami ini,” ujarnya kepada wartawan via seluler.

Menurutnya, penanganan yang diberikan tim dokter kepada anaknya sudah cukup bagus. Namun itu tadi, kondisi anaknya sudah seperti itu dititipkan Allah Swt. “Penanganannya sudah cukup bagus diberikan kepada anak saya,” tuturnya.

Sebelumnya, Samsul Bahri mengatakan setelah satu hari Siti Rahma dirawat, dirinya dipanggil dan disampaikan dokter hanya bisa dilakukan penanganan infus. Usai dipanggil, dirinya bingung apa yang mau dilakukan.

“Setelah mendengar kata-kata dokter, saya gak tau menyampaikan kepada keluarga lainnya kalau Siti Rahma hanya ditangani melalui infus dan tidak ada diberikan alasannya lain dari pihak medis. Saya bingung,” katanya.

Ia minta kepada dokter agar menyelamatkan anak keduanya itu. “Saya tau sulit untuk selamat dan saya mengiklaskan bila penanganan yang terbaik untuk Siti Rahma. Jangan hanya mengharapkan infus untuk penanganannya. Sedihlah bang, gak ada orangtua menginginkan anaknya seperti ini,” sebutnya.

Seperti diketahui, Siti Rahma masuk ke RS Adam Malik via IGD pada tanggal 8 Maret 2018, pukul 00.00 WIB. Pasien rujukan dari Rantau Prapat dengan diagnosa Gastroskizis (usus di luar tubuh).

Pasien lahir pada tanggal 7 Maret 2018 di Labuhanbatu dengan kondisi usus di luar tubuh dan tiba di RS Adam Malik dengan kondisi infeksi berat, albumin rendah dan keadaan umum yang buruk. (dvs/azw)

 

Orang tua Siti Rahma di RSUP H Adam Malik, Medan.

SUMUTPOS.CO – SITI Rahma, bayi yang lahir dengan kondisi usus di luar, kini tubuhnya semakin lemah. Untuk pemberian Total Parenteral Nutrition (TPN) dokter terpaksa memberikannya melalui infus.

Anak dari pasangan Samsul Bahri Siregar dan Triwidati ini masih dirawat di Ruang Rawat Inap Anak dan Perinatologi Rindu B Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik.

Kasubag Humas RSUP H Adam Malik, Masahadat Ginting SE mengatakan kondisi Siti Rahma semakin lemah. “Itulah kondisi umumnya. Kami gak bisa menjelaskan lebih mendalam karena dokter yang menangani pasien belum memberikan penjelasan yang terbaru,” kata Masahadat kepada wartawan, Senin (19/3).

Masahadat mengatakan penanganan yang diberikan dokter saat ini hanya melalui infuse. Seperti pemberian Total Parenteral Nutrition (TPN) kepada pasien.

Ia menjelaskan TPN merupakan terapi pemberian nutrisi secara intravena kepada pasien yang tidak dapat makan melalui mulut. Tujuannya, mengganti dan mempertahankan nutrisi-nutrisi penting tubuh melalui infus intravena ketika (dan hanya ketika) pemberian makanan secara oral bersifat kontraindikasi atau tidak mencukupi.

“Memang kondisinya sudah seperti itu, tidak bisa ngapain-ngapain lagi. Penanganan Siti Rahma ini bukannya dokter tidak mampu,” jelasnya.

Sementara ayah Siti Rahma, Samsul Bahri Siregar mengatakan anaknya belum dapat dilakukan operasi karena keadaannya belum memungkinkan.

“Yah mau bilang gimana lagi, saya dan keluarga terus berdoa untuk kesembuhan anak kami ini,” ujarnya kepada wartawan via seluler.

Menurutnya, penanganan yang diberikan tim dokter kepada anaknya sudah cukup bagus. Namun itu tadi, kondisi anaknya sudah seperti itu dititipkan Allah Swt. “Penanganannya sudah cukup bagus diberikan kepada anak saya,” tuturnya.

Sebelumnya, Samsul Bahri mengatakan setelah satu hari Siti Rahma dirawat, dirinya dipanggil dan disampaikan dokter hanya bisa dilakukan penanganan infus. Usai dipanggil, dirinya bingung apa yang mau dilakukan.

“Setelah mendengar kata-kata dokter, saya gak tau menyampaikan kepada keluarga lainnya kalau Siti Rahma hanya ditangani melalui infus dan tidak ada diberikan alasannya lain dari pihak medis. Saya bingung,” katanya.

Ia minta kepada dokter agar menyelamatkan anak keduanya itu. “Saya tau sulit untuk selamat dan saya mengiklaskan bila penanganan yang terbaik untuk Siti Rahma. Jangan hanya mengharapkan infus untuk penanganannya. Sedihlah bang, gak ada orangtua menginginkan anaknya seperti ini,” sebutnya.

Seperti diketahui, Siti Rahma masuk ke RS Adam Malik via IGD pada tanggal 8 Maret 2018, pukul 00.00 WIB. Pasien rujukan dari Rantau Prapat dengan diagnosa Gastroskizis (usus di luar tubuh).

Pasien lahir pada tanggal 7 Maret 2018 di Labuhanbatu dengan kondisi usus di luar tubuh dan tiba di RS Adam Malik dengan kondisi infeksi berat, albumin rendah dan keadaan umum yang buruk. (dvs/azw)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/