Kehadiran home theater di ruang keluarga bisa membuat ruangan tampil berbeda. Nonton film bersama di bioskop mini ini bakal menambah kehangatan bersama seluruh penghuni rumah.
Berbeda dengan home theater di ruang terpisah, “menyulap” ruang keluarga sebagai tempat nonton film tentu membutuhkan pertimbangan cermat sekaligus biaya besar.
Merencanakan sejak awal
Sebaiknya Anda merencanakan sejak awal, jika berniat membuat ruang keluarga ditambah home theater. Keberadaan home theater di ruang khusus umumnya bersifat tertutup dengan kabel dan speaker bisa ditanam pada dinding.
Sementara itu, home theater pada ruang keluarga umumnya dibuat semi private dan lebih terbuka. Karena terbuka, maka perlengkapan seperti kabel perlu disembunyikan di satu tempat, misalnya di balik kabinet atau credenza televisi.
Mencegah kebocoran suara
Di ruang keluargam kebocoran suara sangat mungkin terjadi, karena jumlah jendela atau pintu kaca mengarah ke luar bangunan. Material kaca untuk home theater tidak baik untuk meredam suara. Bocor suara baik dari luar ke dalam atau sebaliknya akan mengganggu kenikmatan menonton televisi maupun lingkungan sekitar hunian. Untuk mengatasinya, Anda bisa memasang curtain di sepanjang jendela.
Kain bisa meredam suara walau tidak seoptimal panel akustik. Untuk mendapatkan kualitas lebih, gunakan jenis kain lebih tebal dan lapisilah lantai dengan karpet. Namun, karpet tidak perlu diaplikasikan untuk menutup seluruh ruangan, cukup di area rug di bawah coffee table biasanya sudah banyak membantu meredam suara.
Pencahayaan tepat
Untuk mendapatkan kualitas terbaik di ruang keluarga plus home theater, salah satu faktor penting harus dipertimbangkana adalah pencahayaan.
Memilih furnitur dan warna.
Semakin lengkap dan nyaman, bila furnitur di ruang ini menggunakan jenis yang simpel apalagi bila ruangan keluarga sempit. (net/jpnn)