Pekan Flori dan Flora (PF2N) Berakhir
MEDAN- Acara penutupan Pekan Flori dan Flora (PF2N) di Jalan Gatot Subroto Medan, berjalan dengan lancar. Dalam pameran tersebut, tercatat jumlah transaksi dalam acara ini sebesar Rp2,5 miliar.
Acara penutupan yang dihadiri Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan itu dihibur dengan tarian Melayu, Zapin. Selain itu, ada juga tarian multietnis.
Soal transaksi yang mencapai Rp2,5 miliar, oleh beberapa kalangan dianggap prestasi yang bagus. Pasalnya, penyelenggaraan hanya berlangsung selama 1 pekan, sejak tanggal 18 hingga 24 Juni kemarin. Bukan hanya jumlah transaksi, jumlah pengunjung dalam pameran berbagai jenis tumbuhan hias dan holtikultura ini pun mencapai target. “Selama pameran ini, kita menargetkan pengunjung sekitar 30 ribu, tetapi hingga hari penutupan, ada sebanyak 80 ribu pengunjung yang hadir dalam pameran ini,” ujar Ketua Panitia Pusat PF2N, Yul Bahar, dalam acara penutupan PF2N, Minggu (24/6).
Dalam kata sambutannya, Yul Bahar mengatakan nilai jumlah transaksi tersebut didukung dengan jumlah stand sebanyak 300. Yang terdiri dari 187 stand hortilkultura, 1 stan rumah holtikultura, 82 stand tanamana hias, dan 30 stand dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, baik yang berupa kuliner, produk UKM, sayur, dan lainnya. Pengunjung yang hadir pun bukan hanya masyarakat kota Medan, tetapi juga dari berbagai daerah lain, bahkan dari negeri seberang. “Tercatat, pengunjung juga ada yang berasal dari Malaysia, Singapura, hingga Hongkong,” tambah Yul.
Karena itu, harapan untuk penyelenggaraan berikutnya akan lebih baik minimal sama dengan penyelenggaraan tahun 2012. “Tahun depan, penyelenggaraan akan dilaksanakan di Jogjakarta. Dan besar harapan, agar penyelenggaraannya dapat lebih baik atau sama dengan tahun ini,” ujar Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan di tempat yang sama.
Wamen juga menjelaskan, banyak manfaat yang didapat dengan pameran holtikultura ini seperti pertukaran pengetahuan terkait tanaman holtikultura antar daerah. Dan juga pendidikan bagi masyarakat bahwa holtikultura kita tidak berbeda jauh dengan produk impor. “Bahkan bisa dikatakan lebih baik. Karena kita menanamnya di lahan yang cocok dengan jenis tumbuhan,” ujarnya.
Tanaman holtikultura yang berupa tanaman hias, dapat juga dijadikan sebagai ajang bisnis. Karena tanaman hias memiliki cita rasa seni yang tinggi, dengan nilai ekonomi yang tinggi pula. Seperti bonsai, sansiviera, dan anggrek hutan yang dapat disaksikan dalam pameran ini.
Alasan lain yang membuat penyelenggaraan ini lebih baik adalah berbagai kegiatan yang diselenggarakan untuk masyarakat yang memiliki pesan pendidikan. Ada sekitar 12 jenis kursus yang diselenggarakan, dengan jumlah peserta sebanyak 1060 peserta. Bukan hanya itu, berbagai kegiatan perlombaan yang diselenggarakan dalam acara ini juga menunjang keberhasilan acara ini.
Sementara itu, Wali Kota Medan Rahudman Harahap merasa tersanjung dengan penyelenggaraan ini. Selain memiliki nilai, penyelenggaraan ini juga mendukung penyelenggaraan program Visit Medan 2012. Dan tentu saja ulang tahun Medan yang akan jatuh pada 1 Juli mendatang. “Keberhasilan ini merupakan hasil kerja semua pihak. Dan kita sangat tersanjung. Dan saya akan berupaya, even demikian akan sering diselenggarakan oleh Kota Medan,” ujar Rahudman dalam kata sambutannya. (ram)