Persaingan Papan Atas Ketat
MEDAN- Rival PSMS dalam perburuan satu tempat di babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia mulai berjatuhan. Ayam Kinantan pun semakin optimis bias meraih satu tiket. Memang, meskipun masih berada di peringkat enam, namun PSMS berpeluang besar merangsek hingga posisi ketiga. Dengan catatan PSMS mesti menang ketika menjamu PS Bengkulu di Stadion Teladan, Rabu (6/4) besok.
Hal itu dikarenakan dua pesaing utama PSMS, Persita Tangerang yang kini nangkring di peringkat lima (33 poin) dan Persih Tembilahan yang duduk di peringkat empat (34 poin), kandas oleh masing-masing lawannya di laga ke-20.
Sedangkan Persipasi Bekasi yang duduk di peringkat tiga juga mengumpulkan 34 poin. Nah, PSMS yang sudah mengumpulkan 33 poin punya sisa satu pertandingan. Jika menang maka poin akan bertambah menjadi 36 dan berhak menyodok ke peringkat tiga.
Persita kalah 1-0 dari PS Bengkulu, disusul Persih yang dibantai 9-0 oleh PSAP Sigli. Sebelumnya PS Bengkulu juga menekuk Persipasi 1-0, 29 Maret lalu.
Meski di atas kertas hal itu tampak mudah, tapi arsitek PSMS Suharto tidak mau terlalu percaya diri. Padahal PSMS punya tiga laga kandang yang harus bisa dimenangkan.
Suharto hanya berharap, skuad besutannya bisa fokus dan tidak terlalu percaya diri pada pertandingan mendatang.
“Intinya kita maksimalkan di laga kandang lalu bagaimana meramu strategi menghadapi Persitara dan Persikabo. Tapi, untuk laga tandang nanti, kami minta pemain tidak terlalu percaya diri. Ini penentuan yang harus bisa disikapi dengan jeli. Meleset sekali, berat bagi kami untuk memperbaikinya,” ujar Suharto, kemarin (4/3).
Untuk itu, Suharto beserta dua asistennya Edy Syahputra dan Doni Latupeirisa mengklaim telah membangun suasana yang baik di dalam tim.
“Kondisi internal tim cukup bagus. Pemain cukup enjoy menapat laga nanti,” tambah Suharto.
Terkait isu yang menyebutkan salah satu tim, Persipasi Bekasi sudah diatur agar lolos dengan mudah ke babak delapan besar, Suharto mengaku tak mau ambil pusing. “Asal kita berbuat semaksimal mungkin plus doa dari semua pihak, Tuhan pasti beri jalan. Manusia tinggal menjalankan rencananya, Tuhan yang menentukan,” sebut mantan pemain PSMS era 80-90 an tersebut.
Makanya latihan pun mulai difokuskan kepada pemantapan taktik dan strategi. Sebelumnya Suharto sudah menggeber fisik seluruh pemain selama tiga hari tanpa henti.
“Memaksimalkan variasi serangan sekaligus membenahi pertahanan. Karena terkadang, gol lawan berasal dari kesalahan pemain kami sendiri,” pungkasnya. (ful)