32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

‘Sahabat RE’ Labusel Siap jadi Relawan Dukung RE Nainggolan ke Sumut 1

Seratusan orang tokoh masyarakat Batak di Labuhan Batu Selatan (Labusel) menyampaikan kebulatan tekad menjadi relawan DR RE Nainggolan di Pilgubsu 2013 mendatang. Komitmen itu disampaikan dalam acara temu kangen di Balai Fantina, Senin (16/7).

“Dukungan yang kami berikan ini tanpa pamrih. Tidak berharap imbalan sebagaimana menggejala saat ini. Tidak hanya itu, kami yang berkumpul di sini siap berkorban, termasuk menggalang dana untuk mendukung pak RE,” tegas AED Siburian, STh selaku penggagas acara yang disambut aplus peserta pertemuan.

Dia menegaskan, dukungan yang diberikan oleh warga, tidak semata karena solidaritas kesukuan, melainkan lebih pada pertimbangan kemampuan dan pengalaman beliau di pemerintahan dan latar belakang  pendidikannya yang begitu baik.
Merespons kepercayaan itu, DR RE Nainggolan, yang akrab disapa RE, mengeskpresikan keharuannya atas dukungan yang disebutnya dengan kata-kata ‘luar biasa’ itu. “Ini perkembangan positif demokrasi yang harus dijaga dan dikembangkan. Proses politik seperti Pilkada tak harus diwarnai uang. Itu menjadi demokrasi transaksional yang amat dangkal dan tak mendidik,” katanya.

Dikatakannya lagi, Sumut harus berkaca dari proses politik di AS dimana pendukung siap mengeluarkan dana untuk mendukung Presiden Barack Obama di Pilpres. “Jika belum apa-apa seorang calon mulai tabur uang, itu tentunya patut kita duga. Boleh jadi pada masa jabatannya nanti dia akan berorientasi mengembalikan modal yang sudah dihabiskan dalam proses pilkada. Cara-cara seperti itu berpotensi menjerumuskannya kepada tindakan yang akan mendatangkan konsekuensi hukum,” katanya.

Saat ini, demikian dipaparkan mantan Sekdaprovsu itu, sudah ada stigma yang sangat kuat, bahwa seseorang yang ingin maju menjadi gubernur, apalagi di Sumatera  Utara, sudah harus siap mengeluarkan modal di atas seratusan miliar untuk “ongkos” pilkada. “Itu kan kecenderungan yang tidak baik. Berarti hanya orang kaya, bahkan sangat kaya, yang bisa maju menjadi Gubsu. Padahal yang dibutuhkan adalah orang mampu dan berpengalaman meskipun secara ekonomi dia tidaklah sangat kaya,” katanya.

RE mengakui tidak menafikan realita demokrasi langsung yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akan tetapi jumlahnya tidak harus fantastis karena itu akan melahirkan demokrasi tidak sehat. “Sumber dana itu tak mesti dari kandidat yang akan maju, namun bisa dari orang-orang yang bersimpati. Orang-orang ang yakin sang kandidat bisa membawa perubahan dan perbaikan bila diberikan kesempatan memimpin. Saya terharu dan sukacita atas kesadaran politik dari saudara-saudara saya di Labusel ini,” dia menambahkan.

Ketua Tim ‘Sahabat RE’ Labusel, T Manurung, mengatakan, kehadiran ratusan tokoh masyarakat Batak Labusel dalam kesempatan itu adalah swadaya dan kemauan sendiri. Hal yang yang menjadi pendorongnya adalah sosok RE yang memang layak didukung di Pilkada.

“Kami siap menjadi pionir, pelopor tradisi politik baru. Ternyata masih ada yang namanya dukungan tulus, dukungan tanpa bayaran, malah pendukung yang siap membayar karena yakin integritas dan kapabilitas seorang RE Nainggolan yang pasti mampu membawa perubahan di Sumut,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Partai Damai Sejahtera (PDS) Labusel, Ir Victor Silalahi, menyatakan partainya sejak awal sudah menyatakan dukungan resmi kepada RE. Dia berharap seluruh tokoh masyarakat yang hadir  bisa bersinergi menyukseskan langkah mantan Bupati Taput itu di Pilgubsu tahun depan. (tms)

Seratusan orang tokoh masyarakat Batak di Labuhan Batu Selatan (Labusel) menyampaikan kebulatan tekad menjadi relawan DR RE Nainggolan di Pilgubsu 2013 mendatang. Komitmen itu disampaikan dalam acara temu kangen di Balai Fantina, Senin (16/7).

“Dukungan yang kami berikan ini tanpa pamrih. Tidak berharap imbalan sebagaimana menggejala saat ini. Tidak hanya itu, kami yang berkumpul di sini siap berkorban, termasuk menggalang dana untuk mendukung pak RE,” tegas AED Siburian, STh selaku penggagas acara yang disambut aplus peserta pertemuan.

Dia menegaskan, dukungan yang diberikan oleh warga, tidak semata karena solidaritas kesukuan, melainkan lebih pada pertimbangan kemampuan dan pengalaman beliau di pemerintahan dan latar belakang  pendidikannya yang begitu baik.
Merespons kepercayaan itu, DR RE Nainggolan, yang akrab disapa RE, mengeskpresikan keharuannya atas dukungan yang disebutnya dengan kata-kata ‘luar biasa’ itu. “Ini perkembangan positif demokrasi yang harus dijaga dan dikembangkan. Proses politik seperti Pilkada tak harus diwarnai uang. Itu menjadi demokrasi transaksional yang amat dangkal dan tak mendidik,” katanya.

Dikatakannya lagi, Sumut harus berkaca dari proses politik di AS dimana pendukung siap mengeluarkan dana untuk mendukung Presiden Barack Obama di Pilpres. “Jika belum apa-apa seorang calon mulai tabur uang, itu tentunya patut kita duga. Boleh jadi pada masa jabatannya nanti dia akan berorientasi mengembalikan modal yang sudah dihabiskan dalam proses pilkada. Cara-cara seperti itu berpotensi menjerumuskannya kepada tindakan yang akan mendatangkan konsekuensi hukum,” katanya.

Saat ini, demikian dipaparkan mantan Sekdaprovsu itu, sudah ada stigma yang sangat kuat, bahwa seseorang yang ingin maju menjadi gubernur, apalagi di Sumatera  Utara, sudah harus siap mengeluarkan modal di atas seratusan miliar untuk “ongkos” pilkada. “Itu kan kecenderungan yang tidak baik. Berarti hanya orang kaya, bahkan sangat kaya, yang bisa maju menjadi Gubsu. Padahal yang dibutuhkan adalah orang mampu dan berpengalaman meskipun secara ekonomi dia tidaklah sangat kaya,” katanya.

RE mengakui tidak menafikan realita demokrasi langsung yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akan tetapi jumlahnya tidak harus fantastis karena itu akan melahirkan demokrasi tidak sehat. “Sumber dana itu tak mesti dari kandidat yang akan maju, namun bisa dari orang-orang yang bersimpati. Orang-orang ang yakin sang kandidat bisa membawa perubahan dan perbaikan bila diberikan kesempatan memimpin. Saya terharu dan sukacita atas kesadaran politik dari saudara-saudara saya di Labusel ini,” dia menambahkan.

Ketua Tim ‘Sahabat RE’ Labusel, T Manurung, mengatakan, kehadiran ratusan tokoh masyarakat Batak Labusel dalam kesempatan itu adalah swadaya dan kemauan sendiri. Hal yang yang menjadi pendorongnya adalah sosok RE yang memang layak didukung di Pilkada.

“Kami siap menjadi pionir, pelopor tradisi politik baru. Ternyata masih ada yang namanya dukungan tulus, dukungan tanpa bayaran, malah pendukung yang siap membayar karena yakin integritas dan kapabilitas seorang RE Nainggolan yang pasti mampu membawa perubahan di Sumut,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Partai Damai Sejahtera (PDS) Labusel, Ir Victor Silalahi, menyatakan partainya sejak awal sudah menyatakan dukungan resmi kepada RE. Dia berharap seluruh tokoh masyarakat yang hadir  bisa bersinergi menyukseskan langkah mantan Bupati Taput itu di Pilgubsu tahun depan. (tms)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/