26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dapati Es Krim Kedaluarsa, Pengurus Golkar Mengamuk

TEBINGTINGGI- Yunan Napitupulu (38) warga Jalan KF Tandean, Kota Tebingtinggi yang juga Pengurus Harian Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Tebingtinggi mengamuk di sebuah mini market di Jalan KF Tandean, Kota Tebingtinggi, Sabtu (21/7) sekira pukul 09.00 WIB.

Kekesalan petinggi PG Tebingtinggi ini, disebabkan anaknya membeli es krim di mini market itu yang diketahui sudah Kedaluarsa tertanggal 5 Mei 2011 lalu.
Kejadian ini bermula ketika Yunan Napitupulu bersama anak dan istrinya jalan-jalan ke Kota Tebingtinggi. Ketika itu, anaknya meminta dibelikan es krim. Lantas, Yunan mengajak istri dan anaknya ke mini market tersebut.

Karena buru-buru, Yunan mengaku tak melihat label atau petunjuk Kedaluarsa es krim tersebut. Sesampainya di rumah, istrinya melihat kalau tanggal pembuatan es krim telah Kedaluarsa. Mengetahui hal itu, es krim yang sudah hampir habis dimakan anaknya langsung diambil dan mereka pun mendatangai pengusaha mini market tersebut untuk meminta penjelasan serta langsung membawa berobat ke dokter anak terdekat.

“Karena istri saya memberitahukan kalau es krim tersebut telah Kedaluarsa, langsung bungkus dan sisa es krim yang dimakan anak ku kubawa ke mini market tersebut untuk meminta penjelasan,” ujar Yunan kepada Sumut Pos.
Masih Yunan, ketika dia meminta informasi penjelasan kepada pihak penjaga mini market, malah mereka (pengusaha) menyangkal bahwa es krim Kedaluarsa tersebut kemungkinan salah cetak dan itu biasa karena cantuman tulisan Kedaluarsa makanan adalah buatan tangan manusia.

“Penjelasannya sangat tidak masuk akal, mana mungkin tanggal Kedaluarsa itu salah cetak. Memang kemungkinan pihak mini market sengaja menjual barang (makanan) sudah Kedaluarsa pada bulan Ramadan sekaligus menyambut lebaran,” kata Yunan.

Karena merasa ditipu, Yunan mengimbau kepada seluruh warga masyarakat agar berhati-hati dalam membeli semua produk makanan, karena banyak indikasi para pengusaha untuk mengeluarkan makanan Kedaluarsa di saat-saat warga membutuhkan seperti sekarang ini.

“Saya sudah ditipu, saya minta pertanggungjawaban apa yang dimakan anak saya berupa es krim yang sudah Kedaluarsa agar menjadi peringatan bagi Pemerintah Daerah Kota Tebigtinggi untuk terus melakukan razia terhadap barang makanan kemasan Kedaluarsa yang beredar di sejumlah swalayan maupun minimarket di Tebingtinggi,” imbaunya. (mag-3)

TEBINGTINGGI- Yunan Napitupulu (38) warga Jalan KF Tandean, Kota Tebingtinggi yang juga Pengurus Harian Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Tebingtinggi mengamuk di sebuah mini market di Jalan KF Tandean, Kota Tebingtinggi, Sabtu (21/7) sekira pukul 09.00 WIB.

Kekesalan petinggi PG Tebingtinggi ini, disebabkan anaknya membeli es krim di mini market itu yang diketahui sudah Kedaluarsa tertanggal 5 Mei 2011 lalu.
Kejadian ini bermula ketika Yunan Napitupulu bersama anak dan istrinya jalan-jalan ke Kota Tebingtinggi. Ketika itu, anaknya meminta dibelikan es krim. Lantas, Yunan mengajak istri dan anaknya ke mini market tersebut.

Karena buru-buru, Yunan mengaku tak melihat label atau petunjuk Kedaluarsa es krim tersebut. Sesampainya di rumah, istrinya melihat kalau tanggal pembuatan es krim telah Kedaluarsa. Mengetahui hal itu, es krim yang sudah hampir habis dimakan anaknya langsung diambil dan mereka pun mendatangai pengusaha mini market tersebut untuk meminta penjelasan serta langsung membawa berobat ke dokter anak terdekat.

“Karena istri saya memberitahukan kalau es krim tersebut telah Kedaluarsa, langsung bungkus dan sisa es krim yang dimakan anak ku kubawa ke mini market tersebut untuk meminta penjelasan,” ujar Yunan kepada Sumut Pos.
Masih Yunan, ketika dia meminta informasi penjelasan kepada pihak penjaga mini market, malah mereka (pengusaha) menyangkal bahwa es krim Kedaluarsa tersebut kemungkinan salah cetak dan itu biasa karena cantuman tulisan Kedaluarsa makanan adalah buatan tangan manusia.

“Penjelasannya sangat tidak masuk akal, mana mungkin tanggal Kedaluarsa itu salah cetak. Memang kemungkinan pihak mini market sengaja menjual barang (makanan) sudah Kedaluarsa pada bulan Ramadan sekaligus menyambut lebaran,” kata Yunan.

Karena merasa ditipu, Yunan mengimbau kepada seluruh warga masyarakat agar berhati-hati dalam membeli semua produk makanan, karena banyak indikasi para pengusaha untuk mengeluarkan makanan Kedaluarsa di saat-saat warga membutuhkan seperti sekarang ini.

“Saya sudah ditipu, saya minta pertanggungjawaban apa yang dimakan anak saya berupa es krim yang sudah Kedaluarsa agar menjadi peringatan bagi Pemerintah Daerah Kota Tebigtinggi untuk terus melakukan razia terhadap barang makanan kemasan Kedaluarsa yang beredar di sejumlah swalayan maupun minimarket di Tebingtinggi,” imbaunya. (mag-3)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/