26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Perenang Siman Berpotensi Buat Kejutan pada Olimpiade 2012

Sebelum SEA Games 2011 dilangsungkan, nama I Gede Siman Sudartawa bisa dibilang bukan siapa-siapa. Dia tak banyak diharapkan untuk bisa mengeruk medali dari kolam renang. Namanya masih kalah “meyakinkan” dibanding Glen Victor Sutanto atau Triady Fauzi.

Tapi apa yang terjadi di lintasan renang sunggung mencengangkan. Siman yang awalnya bulan siapa-siapa itu berhasil memborong empat medali emas. Masing-masing dari nomor 50 meter gaya punggung, 100 meter gaya punggung, 200 meter gaya punggung, dan nomor 4×100 meter estafet gaya ganti beregu putra ). Padahal sebelumnya tampil even PON pun Siman belum pernah. Prestasi sebelumnya hanyalah medali emas Porprov Bali 2009.
Hebatnya lagi, selain merebut empat medali emas dan Siman juga memecahkan dua rekor SEA Games. Yaitu di nomor 100 meter gaya punggung putra dengan waktu 55,59 detik yang sebelumnya dipegang perenang Malaysia Lim Keng Liat sejak SEA Games Kuala Lumpur 2001 (56,16 detik) dan di nomor 4×100 meter estafet gaya ganti beregu putra bersama Indra Gunawan, Gleen Victor Susanto, Triady Fauzi. Atas prestasinya di Sea Games 2011 ( 3 menit 41,35 detik). Atas prestasinya itu ABG 17 tahun itu berhak atas bonus senilai Rp 800 juta dari pemerintah.

Berbekal torehannya yang luar biasa itu, kini Siman siap untuk menorehkan prestasi lebih prestisus lagi. Yaitu di ajang Olimpiade 2012 yang akan berlangsung pada 27 Juli-12 Agutus mendatang. Saat ini Siman digembleng dengan latihan ketat di Kolam Cikini (Millenium Aquatic Club) Jakarta.

Siman yang akan turun di nomor 100 meter gaya punggung ini menyatakan, di Olimpaide nanti dirinya menargetkan bisa masuk babak 16 besar. “Target saya masuk 16 Besar, Sampai saat ini belum ada perenang Indonesia yang bisa masuk babak 16 besar. Saya ingin memecahkan rekor itu,” papar perenang kelahiran 8 September 1994 itu.

Sebelumnya, para perenang Indonesia tap pernah ada yang berhasil melaju hingga babak 16 besar. Lukman Niode hanya mampu bertahan di babak penyisihan di Olimpiade Los Angeles 1984. Begitu juga Richard Sambera yang tampil di tiga kali Olimpiade, yaitu Seoul 1988, Atlanta 1996 dan Sydney 2000. Pelatih Siman, Albert Susanto juga harus puas di babak penyisihan saja di Olimpiade Sydney 2000 dan Athena 2004.

Selain itu, untuk jangka panjang putra tunggal pasangan I Ketut Sudartawa dan Ni Made Sri Harmini ini menargetkan dirinya akan berusaha keras menjadi perenang Indonesia yang bisa empat kali tampil di Olimpiade. Sampai saat ini perenang Indonesia “yang paling banyak turun di Olimpiade adalah Richard Sambera. Yaitu tiga kali keikutsertaan.

Saat ini Siman menjalani latihan tiap hari. Rata-rata dalam sehari Siman melahap latihan selama 2,5 jam. Selain itu perenang yang akan memperkuat Riau dalam PON 2012 itu juga menjalani serangkaian latihan fisik di darat.
Dia mengandaikan ketatnya latihan yang harus dijalani di hari hari terakhir sebelum terbang ke London ini tak ubahnya neraka. “Banyak inovasi latihan yang dipakai buat bantu saya memperbaiki teknik, seperti katrol air. Saya harus renang dengan beban di tubuh saya dan harus mencapai waktu yang ditentukan. Tapi mending nangis saat latihan daripada waktu perlombaan. Empat emas di SEA Games bukan jadi ukuran saya bisa berhasil di London nanti,” bilangnya. (ali/jpnn)

Sebelum SEA Games 2011 dilangsungkan, nama I Gede Siman Sudartawa bisa dibilang bukan siapa-siapa. Dia tak banyak diharapkan untuk bisa mengeruk medali dari kolam renang. Namanya masih kalah “meyakinkan” dibanding Glen Victor Sutanto atau Triady Fauzi.

Tapi apa yang terjadi di lintasan renang sunggung mencengangkan. Siman yang awalnya bulan siapa-siapa itu berhasil memborong empat medali emas. Masing-masing dari nomor 50 meter gaya punggung, 100 meter gaya punggung, 200 meter gaya punggung, dan nomor 4×100 meter estafet gaya ganti beregu putra ). Padahal sebelumnya tampil even PON pun Siman belum pernah. Prestasi sebelumnya hanyalah medali emas Porprov Bali 2009.
Hebatnya lagi, selain merebut empat medali emas dan Siman juga memecahkan dua rekor SEA Games. Yaitu di nomor 100 meter gaya punggung putra dengan waktu 55,59 detik yang sebelumnya dipegang perenang Malaysia Lim Keng Liat sejak SEA Games Kuala Lumpur 2001 (56,16 detik) dan di nomor 4×100 meter estafet gaya ganti beregu putra bersama Indra Gunawan, Gleen Victor Susanto, Triady Fauzi. Atas prestasinya di Sea Games 2011 ( 3 menit 41,35 detik). Atas prestasinya itu ABG 17 tahun itu berhak atas bonus senilai Rp 800 juta dari pemerintah.

Berbekal torehannya yang luar biasa itu, kini Siman siap untuk menorehkan prestasi lebih prestisus lagi. Yaitu di ajang Olimpiade 2012 yang akan berlangsung pada 27 Juli-12 Agutus mendatang. Saat ini Siman digembleng dengan latihan ketat di Kolam Cikini (Millenium Aquatic Club) Jakarta.

Siman yang akan turun di nomor 100 meter gaya punggung ini menyatakan, di Olimpaide nanti dirinya menargetkan bisa masuk babak 16 besar. “Target saya masuk 16 Besar, Sampai saat ini belum ada perenang Indonesia yang bisa masuk babak 16 besar. Saya ingin memecahkan rekor itu,” papar perenang kelahiran 8 September 1994 itu.

Sebelumnya, para perenang Indonesia tap pernah ada yang berhasil melaju hingga babak 16 besar. Lukman Niode hanya mampu bertahan di babak penyisihan di Olimpiade Los Angeles 1984. Begitu juga Richard Sambera yang tampil di tiga kali Olimpiade, yaitu Seoul 1988, Atlanta 1996 dan Sydney 2000. Pelatih Siman, Albert Susanto juga harus puas di babak penyisihan saja di Olimpiade Sydney 2000 dan Athena 2004.

Selain itu, untuk jangka panjang putra tunggal pasangan I Ketut Sudartawa dan Ni Made Sri Harmini ini menargetkan dirinya akan berusaha keras menjadi perenang Indonesia yang bisa empat kali tampil di Olimpiade. Sampai saat ini perenang Indonesia “yang paling banyak turun di Olimpiade adalah Richard Sambera. Yaitu tiga kali keikutsertaan.

Saat ini Siman menjalani latihan tiap hari. Rata-rata dalam sehari Siman melahap latihan selama 2,5 jam. Selain itu perenang yang akan memperkuat Riau dalam PON 2012 itu juga menjalani serangkaian latihan fisik di darat.
Dia mengandaikan ketatnya latihan yang harus dijalani di hari hari terakhir sebelum terbang ke London ini tak ubahnya neraka. “Banyak inovasi latihan yang dipakai buat bantu saya memperbaiki teknik, seperti katrol air. Saya harus renang dengan beban di tubuh saya dan harus mencapai waktu yang ditentukan. Tapi mending nangis saat latihan daripada waktu perlombaan. Empat emas di SEA Games bukan jadi ukuran saya bisa berhasil di London nanti,” bilangnya. (ali/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/