Laga Persebaya vs QPR Minim Peminat
SURABAYA- Meski berlabel tim Premier League, pesona Queens Park Rangers (QPR) belum terlalu menarik animo warga Surabaya. Hal itu terbukti dari jumlah tiket yang terjual menjelang laga Persebaya versus QPR, Senin (23/7) malam ini, di Gelora Bung Tomo tak sold out atau terjual habis. Dari 44 ribu lembar tiket yang dicetak, hingga kemarin (22/7), baru sekitar 13 ribu yang terjual.
Dari tiga jenis tiket yang dicetak, yakni ekonomi, utama, dan VIP, dua kelas teratas menjadi favorit. Untuk kelas utama sebanyak 800 tiket sudah terjual. Sedang untuk kelas VIP sudah 500 yang terjual. Panpel masih menyediakan tiket pertandingan pada hari-H di Gelora Bung Tomo.
Menurut Abi Hasantoso, head of media communication PSSI, angka tersebut masih bisa bertambah hingga malam nanti. “Saya optimis atensi warga Surabaya dan sekitarnya sangat tinggi kepada pertandingan ini. Apalagi terakhir ada laga lawan tim asal Eropa terjadi 15 tahun lalu. Ini jadi momen yang spesial,” kata Abi, kemarin.
Terakhir kali tim Eropa datang ke Surabaya adalah PSV Eindhoven yakni tahun 1996 lalu. Ketika itu pemain-pemain Persebaya Aji Santoso, seperti Mursyid Efendi, Sugiantoro berhadapan dengan Ronaldo dkk.
Di sisi lain, CEO Persebaya mengaku tak tahu menahu soal sharing tiket penjualan laga Persebaya versus QPR. Bahkan Gede mengaku tak pusing seandainya Persebaya tak mendapat match fee sekalipun. “Semua sudah diurus Jakarta. Saya datang sebagai penonton yang ingin melihat hiburan dari kedua tim,” ucap Gede.
Panpel Persebaya dalam laga ini tidak dilibatkan terlalu banyak. Mereka hanya menjadi sub sistem dari penjualan dan distribusi tiket. Sedang bagian korporasi, perpajakan, dan izin diurus oleh PSSI sendiri. “Kami tak banyak dilibatkan dan hanya menangani sedikir bidang. Jadi info yang saya punyai juga terbatas,” kata ketua panpel Persebaya Surahman. (dra/jpnn)