30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Bubur Pedas Daging, Sejarah Masjid Raya Tebingtinggi

ADUK: Sofiyan Yakup ahli juru masak bubur daging pedas  Mesjid Raya Nur Addin Tebingtinggi.//sopian/sumut pos
ADUK: Sofiyan Yakup ahli juru masak bubur daging pedas di Mesjid Raya Nur Addin Tebingtinggi.//sopian/sumut pos

TEBINGTINGGI- Selama bulan Ramadan pihak kenaziran Masjid Raya Nur Addin di Jalan Soeprapto,Kota Tebingtinggi  memberikan buka puasa kepada masyarakat Kota Tebingtinggi yaitu dengan menghadirkan bubur pedas daging gratis sebanyak 120 mangkok (piring) setiap harinya.
“Mulai awal Ramadan, Masjid Nur Addin tetap membuat bubur pedas daging kepada masyarakat Kota Tebingtinggi,”ujar Sofiyan Yakub (54) juru masak yang sudah profesional Senin (30/7).

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bubur pedas daging adalah beras sebanyak 5 kg,daging lembu 1,5 kg dan bahan utama yaitu rempah-rempah penyedap bubur secara alami.

Waktu untuk memasak bubur memakan hingga empat jam. Nasi (bubur) yang dimasuk terus diaduk hingga beras benar-benar menjadi bubur. “Bahan bakar tidak menggunakan kayu atapun kompor gas,tetapi kita memasak bubur daging pedas menggunakan arang yang didatangkan dari Kota Pekanbaru,”ujar Sofiyan.

Sofiyan Yakub dibantu oleh dua rekan kerjanya. ‘’Banyak masyarakat yang datang sore harinya,”kata Sofiyan.
Bahkan menurut Sofiyan juru masak bubur daging pedas,dua pejabat Pemko Tebingtinggi setiap harinya tidak bisa lepas dari menu bukaan yang satu ini. Mereka adalah Wakil Walikota Tebingtinggi Irham Taufik dan Staf Ahli Ismail Budiman.  Mereka setiap hari tetap memesan bubur pedas sebagai menu berbuka puasa,”ujarnya.

Sementara itu pihak kenaziran Mesjid Raya Nur Addin, Huzamrhi mengatakan bubur daging pedas ini hanya ada setiap bulan Ramadan dan sudah menjadi tradisi turun-temurun ratusan tahun lalu semenjak berdirinya jaman kerajaan Padang sekitar tahun 1856 yang memimpin di Kota Tebingtinggi. (mag-3)

ADUK: Sofiyan Yakup ahli juru masak bubur daging pedas  Mesjid Raya Nur Addin Tebingtinggi.//sopian/sumut pos
ADUK: Sofiyan Yakup ahli juru masak bubur daging pedas di Mesjid Raya Nur Addin Tebingtinggi.//sopian/sumut pos

TEBINGTINGGI- Selama bulan Ramadan pihak kenaziran Masjid Raya Nur Addin di Jalan Soeprapto,Kota Tebingtinggi  memberikan buka puasa kepada masyarakat Kota Tebingtinggi yaitu dengan menghadirkan bubur pedas daging gratis sebanyak 120 mangkok (piring) setiap harinya.
“Mulai awal Ramadan, Masjid Nur Addin tetap membuat bubur pedas daging kepada masyarakat Kota Tebingtinggi,”ujar Sofiyan Yakub (54) juru masak yang sudah profesional Senin (30/7).

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bubur pedas daging adalah beras sebanyak 5 kg,daging lembu 1,5 kg dan bahan utama yaitu rempah-rempah penyedap bubur secara alami.

Waktu untuk memasak bubur memakan hingga empat jam. Nasi (bubur) yang dimasuk terus diaduk hingga beras benar-benar menjadi bubur. “Bahan bakar tidak menggunakan kayu atapun kompor gas,tetapi kita memasak bubur daging pedas menggunakan arang yang didatangkan dari Kota Pekanbaru,”ujar Sofiyan.

Sofiyan Yakub dibantu oleh dua rekan kerjanya. ‘’Banyak masyarakat yang datang sore harinya,”kata Sofiyan.
Bahkan menurut Sofiyan juru masak bubur daging pedas,dua pejabat Pemko Tebingtinggi setiap harinya tidak bisa lepas dari menu bukaan yang satu ini. Mereka adalah Wakil Walikota Tebingtinggi Irham Taufik dan Staf Ahli Ismail Budiman.  Mereka setiap hari tetap memesan bubur pedas sebagai menu berbuka puasa,”ujarnya.

Sementara itu pihak kenaziran Mesjid Raya Nur Addin, Huzamrhi mengatakan bubur daging pedas ini hanya ada setiap bulan Ramadan dan sudah menjadi tradisi turun-temurun ratusan tahun lalu semenjak berdirinya jaman kerajaan Padang sekitar tahun 1856 yang memimpin di Kota Tebingtinggi. (mag-3)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/