SURABAYA – Sebagai runner up Indonesia Premier League (IPL) Persebaya Surabaya layak mendapat hadiah sebesar Rp 1 Miliar. Namun sayangnya hingga kemarin (10/8), uang yang dijanjikan regulator liga PT.Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di awal kompetisi itu menguap entah kemana.
Selain Persebaya, Semen Padang sang juara IPL juga mendapatkan hadiah sebesar Rp 2,5 Miliar. Namun karena krisis keuangan yang menghinggapi tubuh konsorsium, maka hadiah kepada klub asal Sumatra Barat itu dicicil. Dan sepertinya langkah serupa bakal dilakukan untuk Persebaya.
CEO PT LPIS Widjajanto menyebutkan hadiah untuk Persebaya memang belum dibayarkan. “Kami sedang mencarikan dana talangan untuk hadiah Persebaya tersebut. Kami pun sudah memberikan laporan soal uang Persebaya yang belum cair ini kepada PSSI,” kata Widja kemarin.
Pria asal Surabaya itu berharap pihak Green Force mau bersabar mengenai pelunasan hadiah runner up tersebut. Widja menambahkan PT.LPIS sedang menunggu hasil negoisasi PSSI dengan para sponsor tentang IPL Rights yang sampai sekarang belum dibayarkan.
Seretnya perundingan dana dari sponsor tersebut terkait berubahnya negoisasi antara PT LPIS dengan pemasang iklan. Semula para donatur dan pemasang iklan mau menggelontor dana besar karena ada 24 tim yang berpartisipasi. Namun pada akhirnya, hanya 12 tim yang ikut berkompetisi di IPL.
Persebaya juga berhak mendapat match fee dari PSSI pasca melakoni pertandingan melawan (QPR) lalu sebesar Rp250 juta tapi tak jelas hingga kini. (dra/aam/jpnn)