29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

OKP Terpecah Masa Saling Bentrok

TALUN KENAS- Dua kelompok pemuda yang nota bane nya di bawah satu bendera organisasi yang sama, kembali bentrok di kawasan Gang Seroja Desa Limau Mungkur STM Hilir Kabupaten Deliserdang, pada Sabtu (11/8) malam sekira pukul 22.00 WIB.

Peristiwa ini dipicu karena perebutan pekerjaan menjaga lahan PTPN II Limau Mungkur. Keduanya kelompok ini saling serang, dengan menggunakan senjata tajam dan bom molotov, akibat bentrokan tersebut masyarakat sekitar menjadi ketakutan. Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan di lokasi kejadian, bahwa kedua kubu ini sama-sama berasal dari salah satu OKP. Kelompok yang satu dikoordinir Pendi Kesi berasal dari Kecamatan Tanjung Morawa dan kubu lainya berasal dari OKP asal Kecamatan STM Hilir. Nelson Barus (47) salah seorang warga sekitar kepada POSMETRO MEDAN (Grub Sumut Pos) mengisahkan kalau peristiwa itu membuat dirinya serta warga lainya ketakutan terkena sasaran. Nelson juga mengatakan terjadinya bentrokan itu disaat warga usai menunaikan ibadah Salat Tarawih. Namun begitu melihat puluhan pemuda tiba membawa senjata tajam dan bom molotov, warga pun sontak berlari ketakutan untuk menyelamatkan diri.

Bentrokan antar kedua kelompok pemuda ini memakai seragam loreng itu hanya berlangsung sekira 45 menit saja. Kedua kelompok itu langsung membubarkan diri begitu puluhan petugas dari Samapta Polres Deliserdang dan Polsek Talun Kenas tiba di lokasi.

Aksi bentrok kedua kelompok pemuda itu sendiri menurut keterangan Kanit Reskrim Polsek Talun kenas Aiptu A Gultom menyebutkan tidak sempat menimbulkan korban jiwa. Hanya beberapa bagian rumah yang rusak akibat terkena sasaran lemparan batu dari kedua kubu yang bertikai.
Penyebab bentrok itu sendiri, beberapa pihak dari OKP di STM Hilir mengaku kalau pihaknya sudah mendapat kontrak soal pengamanan areal kebun dari Manajer Kebun Limau Mungkur, sebab lahan Kebun Limau Mungkur sendiri berada di kawasan STM Hilir. Dasar itu pihak dari kubu STM Hilir jelas tak terima dengan aksi PP Tanjung Morawa yang tetap berusaha menguasai areal Kebun Limau Mungkur.

A Gultom sendiri mengaku, akibat bentrok kedua kelompok itu, Pendi Kesi selaku Ketua OKP Kecamatan Tanjung Morawa katanya sudah membuat pengaduan atas aksi bentrok tersebut ke Mapolres Deliserdang. Pasalnya, Pendi Kesi merasa kalau pihaknya yang lebih dulu diserang oleh kubu lainnya.(tim)

TALUN KENAS- Dua kelompok pemuda yang nota bane nya di bawah satu bendera organisasi yang sama, kembali bentrok di kawasan Gang Seroja Desa Limau Mungkur STM Hilir Kabupaten Deliserdang, pada Sabtu (11/8) malam sekira pukul 22.00 WIB.

Peristiwa ini dipicu karena perebutan pekerjaan menjaga lahan PTPN II Limau Mungkur. Keduanya kelompok ini saling serang, dengan menggunakan senjata tajam dan bom molotov, akibat bentrokan tersebut masyarakat sekitar menjadi ketakutan. Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan di lokasi kejadian, bahwa kedua kubu ini sama-sama berasal dari salah satu OKP. Kelompok yang satu dikoordinir Pendi Kesi berasal dari Kecamatan Tanjung Morawa dan kubu lainya berasal dari OKP asal Kecamatan STM Hilir. Nelson Barus (47) salah seorang warga sekitar kepada POSMETRO MEDAN (Grub Sumut Pos) mengisahkan kalau peristiwa itu membuat dirinya serta warga lainya ketakutan terkena sasaran. Nelson juga mengatakan terjadinya bentrokan itu disaat warga usai menunaikan ibadah Salat Tarawih. Namun begitu melihat puluhan pemuda tiba membawa senjata tajam dan bom molotov, warga pun sontak berlari ketakutan untuk menyelamatkan diri.

Bentrokan antar kedua kelompok pemuda ini memakai seragam loreng itu hanya berlangsung sekira 45 menit saja. Kedua kelompok itu langsung membubarkan diri begitu puluhan petugas dari Samapta Polres Deliserdang dan Polsek Talun Kenas tiba di lokasi.

Aksi bentrok kedua kelompok pemuda itu sendiri menurut keterangan Kanit Reskrim Polsek Talun kenas Aiptu A Gultom menyebutkan tidak sempat menimbulkan korban jiwa. Hanya beberapa bagian rumah yang rusak akibat terkena sasaran lemparan batu dari kedua kubu yang bertikai.
Penyebab bentrok itu sendiri, beberapa pihak dari OKP di STM Hilir mengaku kalau pihaknya sudah mendapat kontrak soal pengamanan areal kebun dari Manajer Kebun Limau Mungkur, sebab lahan Kebun Limau Mungkur sendiri berada di kawasan STM Hilir. Dasar itu pihak dari kubu STM Hilir jelas tak terima dengan aksi PP Tanjung Morawa yang tetap berusaha menguasai areal Kebun Limau Mungkur.

A Gultom sendiri mengaku, akibat bentrok kedua kelompok itu, Pendi Kesi selaku Ketua OKP Kecamatan Tanjung Morawa katanya sudah membuat pengaduan atas aksi bentrok tersebut ke Mapolres Deliserdang. Pasalnya, Pendi Kesi merasa kalau pihaknya yang lebih dulu diserang oleh kubu lainnya.(tim)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/