Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia 2012 Versi Forbes
NEW YORK – Para pembencinya kerap menstigma Lady Gaga hanya semata penyanyi dengan dandanan yang mengundang kontroversi. Ada pula yang secara ngawur menjuluki penyanyi yang tahun ini gagal konser di Indonesia itu sebagai pemuja setan cuma karena menyebut dirinya “Mother Monster” dan memanggil penggemarnya “Little Monsters”.
Padahal, di luar dunia musik, Gaga adalah pejuang sosial yang gigih sekaligus pembela hak-hak kaum terpinggirkan. Bersama MAC AIDS Foundation, misalnya, dia telah mengumpulkan dana sekitar USD 202 juta (Rp1,9 triliun) untuk memerangi HIV/AIDS. Penyanyi 26 tahun yang tahun lalu mengantongi pemasukan sebesar USD 52 juta itu juga menentang secara terbuka regulasi antiimigran, SB 1070, yang diterapkan Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat.
Keperkasaan dan besarnya impact Gaga di panggung dan dunia sehari-hari itulah yang mengantarkan dia masuk daftar 100 Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia 2012 versi majalah Forbes. Perempuan bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta tersebut menduduki posisi tertinggi untuk kategori selebriti.
Sedangkan tempat teratas kembali diduduki sang juara bertahan Kanselir Jerman Angela Merkel. Mantan Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati juga untuk kali keempat tercantum dalam daftar bergengsi yang rutin dirilis Forbes selama sembilan tahun terakhir tersebut.
Tahun ini Ani –sapaan akrab Sri Mulyani– berada di posisi ke-72, menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu yang bertengger di tempat ke-65, tapi masih di atas si penulis Harry Potter, J.K. Rowling, yang menempati peringkat ke-78.
Pada 2010 Ani tak masuk daftar. Sedangkan pada 2009 dia menduduki tempat ke-71. Raihan terbaik direktur pelaksana Bank Dunia dalam “kompetisi” tersebut tercatat pada 2008, ketika masih menjabat menteri keuangan, yaitu posisi ke-23.
Posisi tersebut di atas Hillary Clinton yang saat itu berada di tempat ke-28. Tahun ini menteri luar negeri AS tersebut menjadi runner-up, sama dengan posisinya tahun lalu.
“Para perempuan yang masuk daftar ini menebarkan pengaruh dengan cara beragam dengan hasil dan dampak kepada dunia secara bermacam-macam pula,” kata Moira Forbes, presiden Forbes Woman yang menerbitkan Forbes, seperti dikutip Reuters.
Seratus perempuan yang tercantum dalam daftar itu memang berlatar belakang berbeda-beda. Di antaranya, para pengambil keputusan, media, entertainer, teknologi, dan organisasi nirlaba. Peringkat mereka disusun berdasar pengaruh, jumlah uang yang dikontrol atau didapatkan, dan pemunculan di media.
Delapan di antara seratus perempuan tangguh tersebut adalah kepala negara atau pemerintahan. Tiga tempat teratas diduduki para perempuan dari kategori itu, yakni Merkel, Clinton, dan Presiden Brasil Dilma Rousseff.
Ada pula 25 CEO yang mengontrol uang sebesar USD 984 miliar dan sebelas biliuner –termasuk perempuan terkaya di Silicon Valley, Laurene Powell Jobs, janda mendiang co-founder Apple Steve Jobs.
Laurene termasuk pendatang baru dalam daftar itu. Penyanyi sekaligus aktris Jennifer Lopez juga baru pada tahun ini masuk list dan berada di peringkat ke-38.
Merkel terpilih sebagai perempuan paling berpengaruh sejagat tak cuma karena kegigihannya mempertahankan eksistensi Uni Eropa di tengah ancaman krisis finansial. Tapi, juga berkat kepeduliannya pada lingkungan yang dibuktikan dengan desakannya kepada para pemimpin dunia agar segera memperbarui Kesepakatan Kyoto tentang pengurangan emisi gas. (c10/ttg/jpnn)