22.5 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Kondisi Taman Margasatwa Medan Buruk

MEDAN- Pengelola Taman Margasatwa Medan (TMM) Zoo diminta segera membenahi kandang dan satwa yang dipelihara di sana. Pasalnya, untuk tingkat kota, TMM Zoo Medan paling buruk dibanding daerah lainnya.

“Jika dibanding tahun lalu saat saya inspeksi mendadak (sidak) ke sini (TMM Zoo Medan), kondisinya sudah mulai membaik, namun kalau dari kota lain seperti Surabaya dan Semarang, TMM ini paling buruk. Jadi hendaknya semua pemangku kepentingan bersama-sama membangun sarana wisata perkotaan ini,” kata Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PKHA) Departemen Kehutanan (Dephut) Ir Darori MM, saat berkunjung ke TMM Zoo, Sabtu (25/8).

Ditambahkan dia, hal utama yang harus diperbaiki pengelola TMM yakni kandang dan kondisi hewannya. Untuk kandang, dia melihat masih banyak yang belum bagus. Ada juga yang tidak sesuai dengan kebutuhan hewan di dalamnya.

Belum lagi melihat kondisi hewannya. Dia meminta pengelola meningkatkan kesehatan hewan yang ada. Sebab, sebagai salah satu lembaga konservasi (LK), TMM seharusnya bisa menjadi tempat bagi hewan yang akan dilepaskan ke alam liar.

“Kandang sangat berdampak pada kesehatan hewan, sehingga  masih harus diperbaiki lagi,” ucapnya.

Apabila kandang untuk hewan lama sudah diperbaiki dan ada kandang baru, lanjutnya, maka TMM akan memperoleh hewan tambahan dari kebun binatang lain yang sudah over seperti Surabaya. “Pengelola cukup mengajukan permohonan permintaan ke Dephut atau langsung ke saya. Biar saya tunjuk kebun binatang mana yang bisa menyuplai hewan ke TMM Zoo Medan ini,” sarannya.

Lebih jauh dikataknnya, untuk menarik jumlah pengunjung, TMM harus mampu mencari daya tarik lain seperti restoran atau hal lainnya yang menarik simpatik pengunjung. “Namun hal itu bisa dilakukan kalau jumlah hewan yang dipelihara sudah banyak,” katanya.

Diakuinya, untuk melakukan hal tersebut butuh biaya yang tidak sedikit. Sementara TMM dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang harus melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan jika butuh dana. Namun menurutnya, tidak harus langsung menyerah karena TMM bisa bekerjasama dengan pihak swasta untuk membenahi kebun binatang. (gus)

MEDAN- Pengelola Taman Margasatwa Medan (TMM) Zoo diminta segera membenahi kandang dan satwa yang dipelihara di sana. Pasalnya, untuk tingkat kota, TMM Zoo Medan paling buruk dibanding daerah lainnya.

“Jika dibanding tahun lalu saat saya inspeksi mendadak (sidak) ke sini (TMM Zoo Medan), kondisinya sudah mulai membaik, namun kalau dari kota lain seperti Surabaya dan Semarang, TMM ini paling buruk. Jadi hendaknya semua pemangku kepentingan bersama-sama membangun sarana wisata perkotaan ini,” kata Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PKHA) Departemen Kehutanan (Dephut) Ir Darori MM, saat berkunjung ke TMM Zoo, Sabtu (25/8).

Ditambahkan dia, hal utama yang harus diperbaiki pengelola TMM yakni kandang dan kondisi hewannya. Untuk kandang, dia melihat masih banyak yang belum bagus. Ada juga yang tidak sesuai dengan kebutuhan hewan di dalamnya.

Belum lagi melihat kondisi hewannya. Dia meminta pengelola meningkatkan kesehatan hewan yang ada. Sebab, sebagai salah satu lembaga konservasi (LK), TMM seharusnya bisa menjadi tempat bagi hewan yang akan dilepaskan ke alam liar.

“Kandang sangat berdampak pada kesehatan hewan, sehingga  masih harus diperbaiki lagi,” ucapnya.

Apabila kandang untuk hewan lama sudah diperbaiki dan ada kandang baru, lanjutnya, maka TMM akan memperoleh hewan tambahan dari kebun binatang lain yang sudah over seperti Surabaya. “Pengelola cukup mengajukan permohonan permintaan ke Dephut atau langsung ke saya. Biar saya tunjuk kebun binatang mana yang bisa menyuplai hewan ke TMM Zoo Medan ini,” sarannya.

Lebih jauh dikataknnya, untuk menarik jumlah pengunjung, TMM harus mampu mencari daya tarik lain seperti restoran atau hal lainnya yang menarik simpatik pengunjung. “Namun hal itu bisa dilakukan kalau jumlah hewan yang dipelihara sudah banyak,” katanya.

Diakuinya, untuk melakukan hal tersebut butuh biaya yang tidak sedikit. Sementara TMM dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang harus melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan jika butuh dana. Namun menurutnya, tidak harus langsung menyerah karena TMM bisa bekerjasama dengan pihak swasta untuk membenahi kebun binatang. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/