Juventus vs Parma
TURIN – Juventus memulai musim dengan manis ketika sukses menang 2-0 dari Parma di Juventus Arena. Kemenangan itu juga membuktikan tanpa hadirnya Antonio Conte di sisi lapangan, Juventus tetap mampu berbuat banyak.
Kemenangan ini disambut gembira, Massimo Carrera, selaku caretaker La Vecchia Signora (si Nyonya Tua). Bagi pengganti sementara Antonio Conte itu, raihan tiga angka pertama ini penting bagi langkah ke depan Juve, demi mempertahankan mahkota scudetto-nya.
Juve tak menggapai kemenangan pertamanya dengan mudah, bahkan mereka harus menunggu gol pembuka di babak kedua, setelah kans pertama dari titik putih di interval perdana, gagal dikonversi menjadi gol oleh Arturo Vidal.
Gol pertama Bianconeri disarangkan Stephan Lichtsteiner di menit ke-54, usai menerima assist dari Kwadwo Asamoah. Sedangkan gol kedua Juve, diceploskan Andrea Pirlo, empat menit berselang.
“Conte memiliki kharisma besar. Saya mencoba meneruskan semangat Conte kepada para pemain di lapangan. Tapi saya meninggalkan telepon genggam saya di bus tim, jadi saya tak berkomunikasi dengan Conte saat pertandingan. Saya yang membuat semua keputusan,” ungkap Carrera. (bbs/jpnn)
Juventus vs Parma
TURIN – Juventus memulai musim dengan manis ketika sukses menang 2-0 dari Parma di Juventus Arena. Kemenangan itu juga membuktikan tanpa hadirnya Antonio Conte di sisi lapangan, Juventus tetap mampu berbuat banyak.
Kemenangan ini disambut gembira, Massimo Carrera, selaku caretaker La Vecchia Signora (si Nyonya Tua). Bagi pengganti sementara Antonio Conte itu, raihan tiga angka pertama ini penting bagi langkah ke depan Juve, demi mempertahankan mahkota scudetto-nya.
Juve tak menggapai kemenangan pertamanya dengan mudah, bahkan mereka harus menunggu gol pembuka di babak kedua, setelah kans pertama dari titik putih di interval perdana, gagal dikonversi menjadi gol oleh Arturo Vidal.
Gol pertama Bianconeri disarangkan Stephan Lichtsteiner di menit ke-54, usai menerima assist dari Kwadwo Asamoah. Sedangkan gol kedua Juve, diceploskan Andrea Pirlo, empat menit berselang.
“Conte memiliki kharisma besar. Saya mencoba meneruskan semangat Conte kepada para pemain di lapangan. Tapi saya meninggalkan telepon genggam saya di bus tim, jadi saya tak berkomunikasi dengan Conte saat pertandingan. Saya yang membuat semua keputusan,” ungkap Carrera. (bbs/jpnn)
