25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Tekling Evra Jadi Masalah

KEKALAHAN tipis 0-1 dari seteru abadinya Manchester United, belum bisa diterima Chelsea dengan lapang dada. Manajer Chelsea Carlo Ancelotti bahkan menuding tamunya diuntungkan keputusan wasit asal Spanyol Alberto Undiano Mallenco.

Setidaknya, menurut Ancelotti, harusnya ada dua penalti yang diberikan kepada Chelsea. Yang paling jelas adalah ketika gelandang asal Brazil Ramires dilanggar bek United Patrice Evra di area terlarang pada injury time.
“Sangat jelas pelanggaran terhadap Ramires. Saya tidak terlalu memperhatikan yang lain. Saya katakan kepada wasit, bahwa itu seharusnya penalti,” ketus Ancelotti, seperti dilansir AFP.

Bila memperhatikan tayangan ulang di televisi, Evra menekling Ramires tanpa mengenai bola. Tak heran, ketika itu protes keras langsung dilayangkan para pemain Chelsea, tapi wasit bergeming.
“Semua orang yang melihatnya dengan jelas mengatakan penalti. Hanya, butuh keberanian untuk mengambil keputusan,” jelas mantan pelatih AC Milan itu.

Senada dengan Ancelotti, kiper Chelsea Petr Cech juga memprotes keputusan wasit. Pasalnya bila penalti diberikan akan membuka potensi laga berakhir imbang 1-1. “Semua melihatnya, tapi orang yang paling penting (wasit) justru tidak. Itu masalahnya,” kata Cech, seperti dikutip Goal.

Mendapat tudingan itu, Evra yang dianggap melakukan tekling angkat bicara. Bek asal Prancis itu menyatakan tekling yang dilakukannya bersih dan memang tidak layak mendapatkan penalti. Jadi, keputusan wasit sudah tepat.
“Sejujurnya, sedari awal saya tidak berpikir wasit akan memberikan penalti. Saya hanya mencoba meraih bola dan Anda bisa lihat sendiri saya menyentuhnya. Jadi, masalahnya apa,” jelas Evra.

Pemain yang memimpin aksi boikot timnas Prancis pada Piala Dunia 2010 lalu itu juga menyatakan tidak gentar kalaupun wasit menjatuhkan hukuman penalti. “Saya tidak khawatir kalau saya menjadi penyebab penalti,” lanjut Evra.

Tindakan Evra mendapat pembelaan dari manajer United Sir Alex Ferguson. “Sepertinya itu hanya aksi pemain saja. Kalau pun itu penalti, maka itu akan menjadi penalti yang aneh. Saya tidak merasa bersalah atas hal itu,” beber Fergie, sapaan Ferguson.

Menurut dia, ketimbang membicarakan penalti dan diving yang tidak jelas, mending membicarakan performa hebat para pemainnya sepanjang laga. “Segalanya berjalan dengan baik. Kami pantas meraih hasil ini,” ujar Fergie. (ham/jpnn)

KEKALAHAN tipis 0-1 dari seteru abadinya Manchester United, belum bisa diterima Chelsea dengan lapang dada. Manajer Chelsea Carlo Ancelotti bahkan menuding tamunya diuntungkan keputusan wasit asal Spanyol Alberto Undiano Mallenco.

Setidaknya, menurut Ancelotti, harusnya ada dua penalti yang diberikan kepada Chelsea. Yang paling jelas adalah ketika gelandang asal Brazil Ramires dilanggar bek United Patrice Evra di area terlarang pada injury time.
“Sangat jelas pelanggaran terhadap Ramires. Saya tidak terlalu memperhatikan yang lain. Saya katakan kepada wasit, bahwa itu seharusnya penalti,” ketus Ancelotti, seperti dilansir AFP.

Bila memperhatikan tayangan ulang di televisi, Evra menekling Ramires tanpa mengenai bola. Tak heran, ketika itu protes keras langsung dilayangkan para pemain Chelsea, tapi wasit bergeming.
“Semua orang yang melihatnya dengan jelas mengatakan penalti. Hanya, butuh keberanian untuk mengambil keputusan,” jelas mantan pelatih AC Milan itu.

Senada dengan Ancelotti, kiper Chelsea Petr Cech juga memprotes keputusan wasit. Pasalnya bila penalti diberikan akan membuka potensi laga berakhir imbang 1-1. “Semua melihatnya, tapi orang yang paling penting (wasit) justru tidak. Itu masalahnya,” kata Cech, seperti dikutip Goal.

Mendapat tudingan itu, Evra yang dianggap melakukan tekling angkat bicara. Bek asal Prancis itu menyatakan tekling yang dilakukannya bersih dan memang tidak layak mendapatkan penalti. Jadi, keputusan wasit sudah tepat.
“Sejujurnya, sedari awal saya tidak berpikir wasit akan memberikan penalti. Saya hanya mencoba meraih bola dan Anda bisa lihat sendiri saya menyentuhnya. Jadi, masalahnya apa,” jelas Evra.

Pemain yang memimpin aksi boikot timnas Prancis pada Piala Dunia 2010 lalu itu juga menyatakan tidak gentar kalaupun wasit menjatuhkan hukuman penalti. “Saya tidak khawatir kalau saya menjadi penyebab penalti,” lanjut Evra.

Tindakan Evra mendapat pembelaan dari manajer United Sir Alex Ferguson. “Sepertinya itu hanya aksi pemain saja. Kalau pun itu penalti, maka itu akan menjadi penalti yang aneh. Saya tidak merasa bersalah atas hal itu,” beber Fergie, sapaan Ferguson.

Menurut dia, ketimbang membicarakan penalti dan diving yang tidak jelas, mending membicarakan performa hebat para pemainnya sepanjang laga. “Segalanya berjalan dengan baik. Kami pantas meraih hasil ini,” ujar Fergie. (ham/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/