Diam-diam, Kimi Raikkonen Jaga Peluang Buru Juara Dunia
Fernando Alonso dan Lewis Hamilton bukanlah pembalap yang paling mengagumkan musim ini. Setelah Grand Prix Italia, pujian paling besar mungkin perlu ditujukan kepada Kimi Raikkonen.
Lewis Hamilton dominan di Grand Prix Italia, melonjak ke urutan dua klasemen pembalap. Hebat? Ya. Tapi, dengan mobil McLaren-Mercedes yang perkasa, dia seharusnya berada di puncak sejak awal musim.
Fernando Alonso tidak punya mobil terbaik dan terus menjaga posisi di puncak klasemen. Istimewa? Sangat. Tanpa harus menang di tujuh lomba yang tersisa musim ini, Alonso bisa mengamankan gelar juara dunia pertamanya bersama Ferrari.
Tapi, ada satu lagi yang mungkin lebih mengagumkan: Kimi Raikkonen. Dengan mobil Lotus-Renault yang “tanggung”, pembalap Finlandia itu diam-diam menjaga peluang jadi juara dunia.
Di Sirkuit Monza Minggu lalu (9/9), Raikkonen finis di urutan lima. Itu menempatkannya di urutan tiga klasemen pembalap dengan 141 poin. Hanya 38 poin di belakang Alonso, hanya SATU poin di belakang Hamilton!
Padahal, Raikkonen belum menang sekali pun musim ini. Dan melihat performa Lotus, dia mungkin sulit menang sampai akhir musim.
Bayangkan betapa hebohnya nanti, seandainya Raikkonen jadi juara dunia tanpa meraih satu pun kemenangan!
Bahkan, Lotus pun geleng-geleng kepala melihat apa yang diraih Raikkonen musim ini. Ketika ada kesempatan naik podium, Raikkonen naik. Ketika maksimal peringkat lima, ya Raikkonen dapat peringkat lima!
“Terus terang, kami tidak terlalu mantap menuju Monza karena sirkuit itu tidak sesuai dengan kekuatan mobil kami. Jadi, kami sangat happy ketika pulang finis kelima,” kata Alan Permane, pimpinan operasional Lotus.
Hebatnya, Raikkonen belum puas dengan apa yang diraihnya sekarang. Sang juara dunia 2007 (ketika bersama Ferrari) itu masih akan memburu hasil yang lebih baik lagi.
“Tentu baik sekali bisa berada di urutan tiga klasemen. Tapi, kami kehilangan lagi beberapa poin dari Fernando (Alonso, yang finis ketiga di Monza, Red). Dan itu tidak ideal,” ucap Raikkonen.
Mampukah Raikkonen terus menjaga peluang atau bahkan mencuri gelar? Kita nantikan saja.(*)