26 C
Medan
Sunday, December 22, 2024
spot_img

Ramai-ramai Gelar Razia Teroris

PIHAK kepolisian daerah Sumatera Utara (Poldasu) memutuskan untuk lebih ekstra mengawasi wilayah perbatasan. Pasalnya, Sumut bisa menjadi tempat pelarian bagi para tersangka teroris.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro. Menurt Wisjnu, Sumut masih menjadi daerah yang rentan dimasuki oleh para tersangka teroris. Itu dikarenakan sistem perbatasan Sumut yang masih terbuka.

“Baik dari perbatasan pantai serta perbatasan daerah dengan Riau serta Padang. Terutama dengan Aceh yang merupakan daerah konflik menjadikan Sumut menjadi tempat bersemainya pelarian para terduga tersangka terorisme,” katanya usai penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) antara Poldasu dengan Universitas Medan Area (UMA), tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia bidang pendidikan, keamanan dan ketertiban masyarakat di kampus UMA, Medan, Kamis (13/9).

Untuk itu, Wisjnu mengatakan pihak kepolisian tidak akan bisa bekerja sendirian. “Diminta peran serta seluruh masyarakat Sumut baik itu stakeholder di pemerintahan untuk saling bersinergi dengan aparat kepolisian dan aparat TNI. Mari sama-sama melakukan penjagaan serta pengawasan yang lebih intensif dalam mengantisipasi masuknya para terorisme ke Sumut, “ tegasnya.

Menurut Wisjnu, jika tidak adanya kolaborasi serta kesinergian antara seluruh lapisan masyarakat, maka masuknya terorisme ke Sumut tidak akan mampu dicegah atau diminimalisir.

Terkait dengan itu, Poldasu terus melakukan pengamanan secara ekstraketat khususnya di daerah-daerah perbatasan seperti di Dairi-Pakpak Bharat,di perbatasan Aceh Tamiang, serta perbatasan pantai yang menjadi pintu masuk para terduga tersangka teroris. “Di daerah perbatasan pihak Poldasu dengan koordinasi dengan sejumlah Polres di kabupaten/kota di Sumut terus melakukan pengawasan dengan mendirikan pos-pos pengamanan,” jelasnya.

Apa yang diungkapkan Wisjnu langsung direspon anggotanya. Pihak Polresta Medan langsung melakukan razia di perbatasan Kota Medan. “Kita lakukan razia, baik kendaraan roda dua maupun roda empat dengan tujuan agar jaringan teroris ini tidak masuk ke Kota Medan,” kata Kabag Ops Polresta Medan, Kompol Sudung F Napitu, Kamis (13/9) siang di halaman Mapolresta Medan.

Menurutnya, pihak Polresta Medan juga akan tetap melakukan pengamanan di berbagai objek vital yang ada di kota Medan. “Yang kita lakukan penjagaan seperti kantor kedutaan, hotel, bank, bahkan kantor polisi. Jadi, di kantor kita sendiri pun dilakukan pengamanan agar tidak seperti kejadian yang di Cirebon itu. Di dalam masjid kantor polisi mereka juga meledakkan bom,” sambungnya.

Hal yang sama dilakukan Polres Karo. Menurut Kasi Humas Polres Karo AKP.Sayuti Malik, pihaknya senantiasa siaga dan mencegah masuknya sisa jaringan terorisme yang masih berkeliaran. Meskipun hingga saat ini sambungnya, belum ada indikasi terorisme yang masuk ke Karo. “Kepada masyarakat juga kita imbau agar proaktif dalam hal ini. Jangan bersikap apatis kepada warga sekelilingnya, terlebih terhadap pendatang baru di lingkungan masing-masing. Jika ada temuan barang/orang yang mencurigakan segera koordinasi dengan petugas,” pinta Sayuti.

Polres Binjai pun tak mau ketinggalan. Bersama Brimob serta Samapta Poldasu, Polres Binjai langsung menggelar razia gabungan di Kecamatan Binjai Timur dan Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Kamis (13/9) sekitar pukul 00.00 hingga pukur 03.00 dini hari kemarin. Dalam razia gabungan tersebut, personel yang dikerahkan dengan bersenjata lengkap mencapai 50 orang.

Hasilnya? Tiga orang langsung terjaring. Namun, bukan termasuk jaringan teroris. Dua orang diamankan karena memiliki air soft gun jenis Walter No. 10G00046, lengkap dengan sekotak amunisinya dan satu tersangka lagi diamankan karena membawa daun ganja kering. “Memang kita diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dalam beberapa bulan belakangan ini. Razia juga akan kita gelar setiap malamnya. Namun, waktu dan tempat bukan saya yang mengatur melainkan Kabag Ops. Apa lagi dengan kejadian pengeboman yang terjadi beberpa waktu lalu. Kita akan terus meningkatkan razia,” tegas Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Revi.

Yang diungkapkan Revi sesuai dengan Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Drs Raden Heru Prakoso. Heru mengatakan, Kapolda memerintahkan anggotanya untuk menekan tindak kriminalitas berkaitan dengan teroris. “Razia akan semakin gencar dilakukan. Tiada hari tanpa razia. Setiap hari Jumat Kapolres ditugaskan bertugas di setiap Polsek. Selain mengetahui kondisi Polsek itu sendiri, polisi juga memberi pencerahan kepada tokoh-tokoh agama. 1×24 jam tamu wajib lapor akan digalakkan kembali,” jelasnya. (ari/mag-12/jon/sam/ndi/wan )

PIHAK kepolisian daerah Sumatera Utara (Poldasu) memutuskan untuk lebih ekstra mengawasi wilayah perbatasan. Pasalnya, Sumut bisa menjadi tempat pelarian bagi para tersangka teroris.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro. Menurt Wisjnu, Sumut masih menjadi daerah yang rentan dimasuki oleh para tersangka teroris. Itu dikarenakan sistem perbatasan Sumut yang masih terbuka.

“Baik dari perbatasan pantai serta perbatasan daerah dengan Riau serta Padang. Terutama dengan Aceh yang merupakan daerah konflik menjadikan Sumut menjadi tempat bersemainya pelarian para terduga tersangka terorisme,” katanya usai penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) antara Poldasu dengan Universitas Medan Area (UMA), tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia bidang pendidikan, keamanan dan ketertiban masyarakat di kampus UMA, Medan, Kamis (13/9).

Untuk itu, Wisjnu mengatakan pihak kepolisian tidak akan bisa bekerja sendirian. “Diminta peran serta seluruh masyarakat Sumut baik itu stakeholder di pemerintahan untuk saling bersinergi dengan aparat kepolisian dan aparat TNI. Mari sama-sama melakukan penjagaan serta pengawasan yang lebih intensif dalam mengantisipasi masuknya para terorisme ke Sumut, “ tegasnya.

Menurut Wisjnu, jika tidak adanya kolaborasi serta kesinergian antara seluruh lapisan masyarakat, maka masuknya terorisme ke Sumut tidak akan mampu dicegah atau diminimalisir.

Terkait dengan itu, Poldasu terus melakukan pengamanan secara ekstraketat khususnya di daerah-daerah perbatasan seperti di Dairi-Pakpak Bharat,di perbatasan Aceh Tamiang, serta perbatasan pantai yang menjadi pintu masuk para terduga tersangka teroris. “Di daerah perbatasan pihak Poldasu dengan koordinasi dengan sejumlah Polres di kabupaten/kota di Sumut terus melakukan pengawasan dengan mendirikan pos-pos pengamanan,” jelasnya.

Apa yang diungkapkan Wisjnu langsung direspon anggotanya. Pihak Polresta Medan langsung melakukan razia di perbatasan Kota Medan. “Kita lakukan razia, baik kendaraan roda dua maupun roda empat dengan tujuan agar jaringan teroris ini tidak masuk ke Kota Medan,” kata Kabag Ops Polresta Medan, Kompol Sudung F Napitu, Kamis (13/9) siang di halaman Mapolresta Medan.

Menurutnya, pihak Polresta Medan juga akan tetap melakukan pengamanan di berbagai objek vital yang ada di kota Medan. “Yang kita lakukan penjagaan seperti kantor kedutaan, hotel, bank, bahkan kantor polisi. Jadi, di kantor kita sendiri pun dilakukan pengamanan agar tidak seperti kejadian yang di Cirebon itu. Di dalam masjid kantor polisi mereka juga meledakkan bom,” sambungnya.

Hal yang sama dilakukan Polres Karo. Menurut Kasi Humas Polres Karo AKP.Sayuti Malik, pihaknya senantiasa siaga dan mencegah masuknya sisa jaringan terorisme yang masih berkeliaran. Meskipun hingga saat ini sambungnya, belum ada indikasi terorisme yang masuk ke Karo. “Kepada masyarakat juga kita imbau agar proaktif dalam hal ini. Jangan bersikap apatis kepada warga sekelilingnya, terlebih terhadap pendatang baru di lingkungan masing-masing. Jika ada temuan barang/orang yang mencurigakan segera koordinasi dengan petugas,” pinta Sayuti.

Polres Binjai pun tak mau ketinggalan. Bersama Brimob serta Samapta Poldasu, Polres Binjai langsung menggelar razia gabungan di Kecamatan Binjai Timur dan Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Kamis (13/9) sekitar pukul 00.00 hingga pukur 03.00 dini hari kemarin. Dalam razia gabungan tersebut, personel yang dikerahkan dengan bersenjata lengkap mencapai 50 orang.

Hasilnya? Tiga orang langsung terjaring. Namun, bukan termasuk jaringan teroris. Dua orang diamankan karena memiliki air soft gun jenis Walter No. 10G00046, lengkap dengan sekotak amunisinya dan satu tersangka lagi diamankan karena membawa daun ganja kering. “Memang kita diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dalam beberapa bulan belakangan ini. Razia juga akan kita gelar setiap malamnya. Namun, waktu dan tempat bukan saya yang mengatur melainkan Kabag Ops. Apa lagi dengan kejadian pengeboman yang terjadi beberpa waktu lalu. Kita akan terus meningkatkan razia,” tegas Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Revi.

Yang diungkapkan Revi sesuai dengan Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Drs Raden Heru Prakoso. Heru mengatakan, Kapolda memerintahkan anggotanya untuk menekan tindak kriminalitas berkaitan dengan teroris. “Razia akan semakin gencar dilakukan. Tiada hari tanpa razia. Setiap hari Jumat Kapolres ditugaskan bertugas di setiap Polsek. Selain mengetahui kondisi Polsek itu sendiri, polisi juga memberi pencerahan kepada tokoh-tokoh agama. 1×24 jam tamu wajib lapor akan digalakkan kembali,” jelasnya. (ari/mag-12/jon/sam/ndi/wan )

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/