29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

KONI Deliserdang Abaikan Atletnya

PEKAN olahraga nasional (PON) XVIII merupakan even terbesar pesta olahraga multi even yang berlangsung empat tahun sekali. Karenanya, even merupakan sebuah kebanggan bagi KONI daerah tingkat II bila mampu mengirimkan atletnya berlaga di even itu.

Tak sampai di situ, para atlet tadi pun secara nyata bakal menjadi kebanggan masyarakat tempatnya berdomisili. Sayangnya, ternyata masih ada KONI daerah tingkat II yang tak merasa bangga melihat atletnya berlaga pada PON XVIII, Riau.

Hal ini menimpa beberapa pemain sepakbola Sumut yang berasal dari Deliserdang seperti Aidun Sastra Utami, Sarmiko, Ronny Syahputra, Fandi Ramadhan Putra, Agung Prasetyo dan Hadi June Pratomo.

Kelima pemain ini hanya bisa mengelus dada saat melihat rekan-rekannya menerima tali asih dari KONI daerahnya masing-masing. “Heran juga. Padahal kami kan warga Deliserdsang. KTP kami pun masih KTP Deliserdang. Artinya yang kami lakukan ini telah mengharumkan nama Deliserdang. Saya yakin Pak Amri (Bupati Deliserdang, Red) pasti tidak mengetahui masalah ini. Jika dia tahu, pasti dirinya merasa bangga melihat warganya memperkuat kontingan PON Sumut di ajang yang sangat prestisius ini,” kata seorang pemain yang enggan disebutkan namanya.

Diungkapkannya, beberapa saat sebelum berlaga di PON, dirinya pernah menanyakan hal tersebut kepada salah seorang pengurus KONI Deliserdang. Namun jawaban yang diperoleh sungguh mengecewakan karena sang pengurus mengatakan, KONI Deliserdang sudah tak mengakui para pemain tadi, disebabkan kelimanya telah memperkuat PSSA Asahan di pentas Divisi I PSSI musim 2011-2012.

“Ini sungguh aneh. Harusnya pengurus KONI tahu jika PSSA adalah sebuah klub, sama seperti PSMS dan PSDS yang diperbolehkan merekrut pemain dari mana pun juga. Kami berharap Bapak Bupati mendengar keluhan kami. Bagaimanapun juga kami adalah warga Deliserdang,” harap sang pemain.
“Lagian, sebelum kami memperkuat PSSA, kami telah lebih dulu ditawarkan kepada PSDS, namun mereka mengacuhkannya. Nah, kenapa ketika ada kesempatan bagi kami untuk mengembangkan karir,  mereka tak senang. Ingat, yang kami pertaruhkan sekarang bukan semata demi kaharuman nama Deliserdang, tapi lebih dari itu,” tandas sang pemain.(jun)

PEKAN olahraga nasional (PON) XVIII merupakan even terbesar pesta olahraga multi even yang berlangsung empat tahun sekali. Karenanya, even merupakan sebuah kebanggan bagi KONI daerah tingkat II bila mampu mengirimkan atletnya berlaga di even itu.

Tak sampai di situ, para atlet tadi pun secara nyata bakal menjadi kebanggan masyarakat tempatnya berdomisili. Sayangnya, ternyata masih ada KONI daerah tingkat II yang tak merasa bangga melihat atletnya berlaga pada PON XVIII, Riau.

Hal ini menimpa beberapa pemain sepakbola Sumut yang berasal dari Deliserdang seperti Aidun Sastra Utami, Sarmiko, Ronny Syahputra, Fandi Ramadhan Putra, Agung Prasetyo dan Hadi June Pratomo.

Kelima pemain ini hanya bisa mengelus dada saat melihat rekan-rekannya menerima tali asih dari KONI daerahnya masing-masing. “Heran juga. Padahal kami kan warga Deliserdsang. KTP kami pun masih KTP Deliserdang. Artinya yang kami lakukan ini telah mengharumkan nama Deliserdang. Saya yakin Pak Amri (Bupati Deliserdang, Red) pasti tidak mengetahui masalah ini. Jika dia tahu, pasti dirinya merasa bangga melihat warganya memperkuat kontingan PON Sumut di ajang yang sangat prestisius ini,” kata seorang pemain yang enggan disebutkan namanya.

Diungkapkannya, beberapa saat sebelum berlaga di PON, dirinya pernah menanyakan hal tersebut kepada salah seorang pengurus KONI Deliserdang. Namun jawaban yang diperoleh sungguh mengecewakan karena sang pengurus mengatakan, KONI Deliserdang sudah tak mengakui para pemain tadi, disebabkan kelimanya telah memperkuat PSSA Asahan di pentas Divisi I PSSI musim 2011-2012.

“Ini sungguh aneh. Harusnya pengurus KONI tahu jika PSSA adalah sebuah klub, sama seperti PSMS dan PSDS yang diperbolehkan merekrut pemain dari mana pun juga. Kami berharap Bapak Bupati mendengar keluhan kami. Bagaimanapun juga kami adalah warga Deliserdang,” harap sang pemain.
“Lagian, sebelum kami memperkuat PSSA, kami telah lebih dulu ditawarkan kepada PSDS, namun mereka mengacuhkannya. Nah, kenapa ketika ada kesempatan bagi kami untuk mengembangkan karir,  mereka tak senang. Ingat, yang kami pertaruhkan sekarang bukan semata demi kaharuman nama Deliserdang, tapi lebih dari itu,” tandas sang pemain.(jun)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/