Diguyur Hujan Deras
HAMPARANPERAK- Hujan deras yang terus terjadi selama dua hari belakangan ini, menyebabkan terendamnya ratusanĀ rumah warga di Komplek Perumahaan Yuki Kecamatan Hamparanperak Kabupaten Deliserdang, Kamis (27/9) sore kemarin.
Banjir yang disebabkan hujan deras ini mencapai ketinggian satu meter, dan merendam 225 unit rumah milik warga. Meski tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun ketinggian air menyebabkan aktivitas warga setempat nyaris lumpuh.
Berdasarkan pantauan Sumut Pos, banjir yang disebabkan guyuran hujan deras itu diketahui mulai merendam permukiman warga di Kompleks Perumahan YUKI Kecamatan Hamparanperak, Rabu (26/9) lalu, namun saat itu ketinggian air belum merendam perumahan warga. Debit air terus naik setelah curah hujan kembali terjadi dari malam hingga, Kamis dini hari.
āSemalam (Rabu) genangan air memang sudah terjadi, tapi hanya tergenang disekitar badan jalan dan halaman rumah saja. Karena malamnya hujan turun lagi, sampai dini hari pukul 02.00 WIB, akhirnya luapan air hujan yang tak mampu tertampung parit (drainase) masuk dan merendam rumah-rumah warga disini,ā ujar Alamsyah (43) salah seorang warga.
Ketinggian air yang terus bertambah membuat warga terbangun dari tidurnya, kehebohan pun terjadi. Sekitar 235 KK (Kepala Keluarga) yang menghuni 16 blok di perumahan tersebut keluar dari kediamannya masing-masing, sedangkan sebagian warga lainnya berupaya menyelamatkan anak-anak mereka dan perabotan rumah tangga yang tersapu banjir.
āDi perumahan ini sering banjir bila hujan turun, tapi kalau sampai setinggi pinggang orang dewasa dan merendam seluruh rumah yang ada disini baru sekali ini terjadi,ā ucapnya.
Alamsyah, memperkirakan penyebab banjir itu terjadi selain dikarenakan fungsi drainase yang kurang maksimal, juga dikarenakan lahan perumahan tersebut merupakan kawasan dataran rendah. āMemang dulunya sebelum dibangun perumahan, lahan tanah ini merupakan paluh (anak sungai) dan rawa-rawa yang ditimbun. Maka setiap kali hujan, air selalu tergenangā ungkap dia.
Penuturan serupa juga dikatakan, Martini (31) yang rumahnya ikut terendam banjir. Meski ibu beranak empat ini mengaku pasrah dengan musibah banjir tersebut, namun ia kebingungan harus kemana mengungsi. āMau ngungsi kemana, keluargaku jauh, dan dari tadi malam sampai sekarang kami hanya duduk di atas meja di depan rumah, sedangkan tempat tidur dan seluruh ruangan basah semua,ā akunya.(mag-17)