Kisah Orangtua Rochman-Rochim Saat Menunggu Operasi
PERASAAN bahagia terpancar dari wajah pasangan Anis Mulyo-Supinah, orang tua Rochman-Rochim. Untuk kali pertama, mereka bisa melihat dua buah hatinya itu terpisah. Sebelumnya, selama 19 bulan mereka selalu menyaksikan mereka dempet di bagian pantat. “Alhamdulillah. Operasinya berjalan lancar. Semoga proses penyembuhannya juga cepat,” kata Anis, sesaat setelah ditanya perasaannya.
Istrinya Supinah, juga merasakan hal yang tak jauh beda. Bahkan, ibu lima anak itu sudah bisa tersenyum lebar ketika diberi ucapan selamat. “Alhamdulillah, agak lega,” jawabnya, ketika ditanya tentang perasaannya.
Mereka tergolong kuat dan tabah. Sebab, suami istri asal Jombang tetap terus memantau pelaksanaan operasi buah hatinya hingga berakhir. Meski mereka berdua dalam kondisi mengantuk berat, namun tak beranjak dari tempat duduknya, kecuali untuk keperluan salat dan ke kamar mandi. “Tidak tega kalau mau meninggalkan,” kata Anis.
Terpisahnya Rochman-Rochim akan membawa konsekuensi tersendiri bagi Anis. Jika sebelumnya dia tidak pernah membelikan celana kedua buah hatinya itu, itu harus dia lakukan saat Rochman-Rochim pulih. Selama ini, karena dempet di pantat, Rochman-Rochim hanya menggunakan deker untuk menutupi kaki hingga pahanya.
Nah, apakah Anis sudah memiliki rencana untuk membelikan celana Rochman-Rochim? Pria berusia 44 tahun itu ternyata menyatakan belum tersirat dibenaknya untuk membelikan celana mereka.
Sekian lama tidak pernah membelikan celana Rochman-Rochim sepertinya membuat Anis tidak berpikir sejauh itu. Padahal, orang kebanyakan, sang anak belum lahir pun, mereka sudah membelikan pakaian untuk beberapa ukuran usia.
“Belum terbayangkan kalau sejauh itu. Yang penting mereka berdua selamat dulu. Dan bisa melewati masa-masa kritisnya dengan baik,” kata Anis.
Yang sudah ada dalam benak Anis saat ini adalah tasyakuran. Tapi, itu baru akan dilakukan setelah mereka diperbolehkan pulang ke Jombang.
Anis mengaku akan belajar banyak hal untuk merawat buah hatinya sekeluarnya dari ICU. Terutama, merawat luka bekas operasi. Dan, juga merawat anak laki-laki yang tanpa penis. “Mengenai cara kencingnya, dan sebagainya. Termasuk, menjaga luka bekas operasi agar tak terbuka akibat posisi tidurnya yang salah,” ucapnya.
Jangan sampai luka bekas operasi itu terbuka akibat gerakan dua balita tersebut. Ataupun tertekan benda tertentu. “Selama di ICU, perawat yang akan menjaga. Tapi, jika sudah boleh keluar dari ICU, tugas saya dan istri yang merawat mereka berdua,” pungkas Anis.(ai/ang/jpnn)