BARCELONA-Kembalinya Casey Stoner bisa mempersulit Jorge Lorenzo dan di saat bersamaan membantu Dani Pedrosa. Tapi ditegaskan Pedrosa, dirinya tak akan minta bantuan untuk jadi juara dunia MotoGP.
Setelah mengalami cedera parah dan harus naik meja operasi, Stoner menargetkan dirinya kembali membalap di MotoGP Jepang dua pekan dari sekarang. Kehadiran pebalap Honda asal Australia itu akan ‘merecoki’ duel sengit Pedrosa-Lorenzo yang tengah terjadi saat ini.
Karena berasal dari tim yang sama, kembalinya Stoner diharapkan bisa mendukung Pedrosa untuk jadi juara dunia. Berpeluang dapat bantuan, rider asal Spanyol itu menegaskan kalau dirinya tak akan meminta Stoner untuk mendukungnya jadi juara dunia.
“Anda memenangi sebuah kejuaraan dunia karena secara keseluruhan Anda lebih baik dari yang lain, bukan karena Anda mendapat bantuan dari orang lain. Casey adalah seorang juara dan saya tidak akan meminta bantuannya untuk hal-hal seperti ini,” tegas Pedrosa di MCN.
Pedrosa saat ini masih tertinggal 33 poin dari Lorenzo di posisi teratas. Sementara musim ini tinggal menyisakan empat balapan lagi.
“Jika itu terjadi (menjadi juara dunia) maka itu karena memang begitulah balapannya berakhir, tapi itu bisa juga terjadi yang sebaliknya. Kami adalah rekan satu tim dan kami berdua adalah seorang juara, dan jika dia kembali itu karena dia ingin memenangi balapan terakhir di kariernya,” tuntas Pedrosa.
Sementara itu di tempat terpisah pebalap senior Valentino Rossi tak dapat menutupi rasa kecewanya yang hanya finis di peringkat delapan pada balapan yang berlangsung di Aragon, akhir pekan lalu.
Nasib sial menimpa pembalap Ducati itu pada awal lomba. Motornya sempat keluar lintasan pada awal lomba dan membuatnya menempati posisi terakhir. Kendati demikian, Rossi mampu bangkit.
Perlahan juara tujuh kali MotoGP ini berhasil melewati pembalap lain, untuk menempati peringkat delapan. Rossi sempat bersaing dengan Rea untuk mencoba merebut posisi ketujuh. Namun, Rossi gagal melewati pembalap Repsol Honda itu.
“Ini memalukan tentang kesalahan pada lap pertama. Saya sedikit lebih cepat dari Rea, dan ketika trek lurus, Rea mengerem sedikit lebih cepat, saya mencoba menyalip dari kanan. Rea tidak melihat saya dan membuat motor saya keluar lintasan untuk menghindarinya. Saya seharusnya ambil dari sisi dalam, bukan liar,” sesal Rossi.
Rossi pantas menyesali insiden itu. Tanpa melakukan kesalahan pada lap pertama, seharusnya pembalap asal Italia ini bisa finis di peringkat enam besar dengan bertarung lawan Alvaro Bautista. (bbs/jpnn)