Wali Kota Medan Terima Penghargaan KLA Kategori Pratama
Akta kelahiran gratis untuk bayi berusia 0 hingga 1 tahun menjadi satu alas an Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) Linda Gumelar memberikan penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Pratama kepada Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (2/10).
Penghargaan KLA kategori Pratama diberikan kepada Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM karena kebijakannya memiliki komitmen tinggi dalam meningkatkan perlindungan anak di Kota Medan, khususnya untuk memenuhi hak anak.
Pemko Medan dinilai berhasil untuk memenuhi hak anak, diantaranya pemberian akta kelahiran gratis bagi bayi berusia 0 sampai 1 tahun, selanjutnya anak yang usianya di atas 1 tahun telah diberi kemudahan dalam mendapatkan akta kelahiran. Di samping itu sejumlah fasiilitas umum seperti puskesmas, rumah sakit, taman maupun perpustakaan dibuat tempat bermain untuk anak.
Usai menerima penghargaan itu, Wali Kota Medan mengatakan, sekarang ini fasilitas rumah sakit disarankan untuk menyediakan tempat bermain anak. Sekarang ini, di Kota Medan hanya RSU Columbia saja yang menyediakan tempat bermain anak. Sementara itu, RSU Pirngadi Medan telah membuat ruang IGD khusus untuk anak. Hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen untuk memenuhi hak anak.
“Saya sudah menginstruksikan kepada seluruh rumah sakit di Kota Medan untuk membuat tempat bermain bagi anak,” katanya didampingi Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan, drg Usma Polita MKes.
Orang nomor satu di Pemko Medan itu mengaku dengan diterimanya penghargaan itu, semakin termotivasi untuk berbuat lebih banyak lagi dalam pembentukan karakter anak sejak dini.
“Bagi saya, penanganan anak bangsa harus dilakukan mulai sejak taman kanak-kanak, sehingga terbentuk dan terbangun mental dan karakter yang lebih kuat,” jelasnya.
Tak hanya itu, Rahudman juga berencana akan membenahi seluruh taman-taman yang ada di Kota Medan. Taman-taman akan dilengkapi dengan fasilitas bermain, sehingga anak-anak tidak perlu lagi bermain di mall. Selain itu akan membuat pusat-pusat bacaan seperti yang telah dilakukan di Perpustakaan Medan.
“Selain tempat membacanya refresentatif, perpustakaan juga memiliki ruangan khusus untuk bermain anak-anak,” ujarnya.
Wali Kota Medan mengaku masih belum puas dengan Perpustakaan Medan. Itu sebabnya akan membangun gedung perpustakaan menjadi bertingkat. Hal itu dilakukan agar Perpustakaan Medan benar-benar menjadi tempat membaca yang benar-benar menarik bagi seluruh warga Kota Medan, khususnya anak-anak.
“Jadi perpustakaan tidak hanya sekedar menjadi tempat membaca, tapi sebagai lokasi bermain yang menarik bagi anak-anak,” terangnya.
Lebih lanjut, dia menyatakan, sekarang ini Pemko Medan juga sudah memenuhi hak bagi anak-anak untuk belajar mengaji. Sekarang ini, Pemko Medan sudah membayar honor guru ngaji di masjid-masjid untuk memberikan pengajaran mengaji bagi anak-anak usai salat magrib. (gus)