26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

”Tak Ada Pembangunan Instan!”

Di tengah kesibukannya, Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara

H Gatot Pujo Nugroho ST, akhirnya bersedia meluangkan waktu untuk diwawancarai Sumut Pos Group.

Wawancara berlangsung santai, dan sempat diselingi dengan beberapa diskusi kecil yang berkaitan dengan kondisi kekinian pembangunan Sumatera Utara di mata masyarakat nasional dan asing, di Rumah Dinas Gubernur, Jl Sudirman, Medan. Berikut petikan wawancara singkat kami.

Sumut Pos (SP): Dalam enam bulan terakhir, kita menyaksikan sejumlah ruas jalan provinsi dan nasional di Sumatera Utara mengalami perbaikan signifikan. Jalan Medan-Tanah Karo misalnya, makin mulus dan ada pelebaran. Tak heran jika Bupati Tanah Karo mengucapkan terima kasih untuk bapak.

Gatot Pujo Nugroho (GPN): (Tersenyum), itu memang tugas saya. Sebagai Plt Gubernur saya wajib dan harus membangun provinsi ini. Tak bisa selalu cepat prosesnya, harus step by step. Semua butuh proses, tak ada pembangunan instan dan abrakadabra. Harus sabar tapi terarah, Insya Allah semua tujuan satu persatu bisa kita capai.

SP: Apa pembangunan infrastruktur memang menjadi prioritas Anda?
GPN: Benar. Pembangunan infrastruktur memang salah satu prioritas saya di tahun 2012 dan bakal diteruskan di tahun 2013. Tahun ini, setidaknya ada 5 prioritas yang harus digesa. Selain pembangunan infrastruktur, ada prioritas lain seperti peningkatan kualitas kehidupan beragama, tata pemerintahan yang baik, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Lalu Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan yang terjangkau.

Disusul pembangunan pertanian berkelanjutan dan penguatan Sistem Ketahanan Pangan. Serta pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan peningkatan kesejahteraan rakyat miskin.

SP: Apa target pembangunan infrastruktur tahun ini?
GPN: Ada beberapa, tapi yang pasti saya tekankan ke seluruh jajaran agar jalan ke sentra-sentra produksi (perkebunan, pertanian, jasa) juga lokasi pariwisata harus sudah mulus. Dengan harapan, jika jalan ke dua sektor ini bagus maka alur ekonomi makin lancar.

Jika jalan Medan-Tanah Karo mulus seperti sekarang, maka petani di Tanah Karo bisa lebih cepat mengantar sayur dan hasil bumi mereka ke Pusat Pasar Medan. Jalan yang mulus saya harap juga bisa mendorong pertumbuhan pariwisata di kabupaten ini. Warga bisa setiap hari berwisata jika kondisi jalannya bagus. Jadi tak melulu harus berwisata di akhir pekan. Saya optimis, saat ini dan ke depan, perputaran uang di Karo semakin meningkat.

SP: Apa hanya jalanan di Tanah Karo saja yang dibagusi?
GPN: Tentu tidak. Saya pribadi inginnya semua jalan provinsi dan negara di Sumatera Utara ini bagus, lebar dan berkualitas. Kita targetkan ada peningkatan jalan provinsi sepanjang 382,11 Km dan jembatan sepanjang 400 m di tahun 2012 ini.

Mengapa saya ingin jalanan mulus dan berkualitas? Sebab itulah salah satu keluhan para investor yang banyak kita terima. Buruknya jalan membuat proses distribusi terganggu dan membutuhkan waktu lama. Ini membuat ekonomi biaya tinggi. Harga-harga kebutuhan juga terpengaruh jika jalan rusak.

SP: Bapak yakin jalanan di Sumatera Utara bisa semakin bagus dan berkualitas?
GPN: Insyaallah saya yakin. Prosesnya memang tidak bisa cepat dan sim salabim. Sekali lagi pembangunan tidak ada yang instant dan abrakadabra. Visi saya, jalanan di Sumatera Utara akan sama bagusnya bahkan lebih bagus dari provinsi-provinsi tetangga.

Bukan rahasia lagi, jalanan di Riau, Sumbar dan Aceh selalu dikatakan lebih baik dari jalanan di Sumatera Utara. Itulah yang menjadi pelecut dan penyemangat saya untuk membuktikan Sumut bisa lebih baik dari mereka.

Jika mau objektif, lihatlah bagaimana kondisi jalanan kita saat ini. Tak hanya jalan Provinsi/Nasional di Tanah Karo, tapi juga Jalinsum ke arah Pantai Timur, Jalur tengah dan beberapa di Pantai Barat. Semua ada perbaikan signifikan.

Memang ada beberapa titik yang masih jelek. Tapi dari hari ke hari selalu ada peningkatan ke arah lebih baik. Karena Dinas Bina Marga memang terus kita push untuk meningkatkan ruas jalan di Sumut.

SP: Pertanyaan terakhir pak, ada kepala daerah yang memuji Anda. Katanya, Anda dinilai berhasil membuat jalanan di kabupatennya mulus. Padahal di kabupaten itu jalanan sudah kupak-kapik lebih dari 10 tahun. Apa kuncinya?
GPN: Sekali lagi saya hanya menjalankan tugas. Saya pelajari, buruknya jalanan di Sumut karena banyak kontraktor menawarkan harga di bawah harga seharusnya. Demi menang proyek mereka rela menawarkan harga di bawah 70 persen dari harga wajar.

Dengan harga seperti itu tentu kualitasnya patut dipertanyakan. Karena itulah, saya selalu minta agar proyek infrastruktur benar-benar dikerjakan sesuai spesifikasi dan pada rentang harga wajar. Jangan demi menang tender, kualitas dikorbankan. Saya tidak mau rakyat yang menjadi korban dalam hal ini. Itu salah satu kebijakan saya untuk mewujudkan pembangunan berkualitas.

Dan kenapa saya bisa menggeber pembangunan jalan dalam setahun terakhir? Itu karena saya selalu menekankan kepada seluruh jajaran untuk melayani. Untuk jalan Nasional yang rusak saya terus desak dan beri input ke pemerintah pusat. Sementara untuk jalan provinsi saya push dan awasi SKPD terkait. (*)

Di tengah kesibukannya, Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara

H Gatot Pujo Nugroho ST, akhirnya bersedia meluangkan waktu untuk diwawancarai Sumut Pos Group.

Wawancara berlangsung santai, dan sempat diselingi dengan beberapa diskusi kecil yang berkaitan dengan kondisi kekinian pembangunan Sumatera Utara di mata masyarakat nasional dan asing, di Rumah Dinas Gubernur, Jl Sudirman, Medan. Berikut petikan wawancara singkat kami.

Sumut Pos (SP): Dalam enam bulan terakhir, kita menyaksikan sejumlah ruas jalan provinsi dan nasional di Sumatera Utara mengalami perbaikan signifikan. Jalan Medan-Tanah Karo misalnya, makin mulus dan ada pelebaran. Tak heran jika Bupati Tanah Karo mengucapkan terima kasih untuk bapak.

Gatot Pujo Nugroho (GPN): (Tersenyum), itu memang tugas saya. Sebagai Plt Gubernur saya wajib dan harus membangun provinsi ini. Tak bisa selalu cepat prosesnya, harus step by step. Semua butuh proses, tak ada pembangunan instan dan abrakadabra. Harus sabar tapi terarah, Insya Allah semua tujuan satu persatu bisa kita capai.

SP: Apa pembangunan infrastruktur memang menjadi prioritas Anda?
GPN: Benar. Pembangunan infrastruktur memang salah satu prioritas saya di tahun 2012 dan bakal diteruskan di tahun 2013. Tahun ini, setidaknya ada 5 prioritas yang harus digesa. Selain pembangunan infrastruktur, ada prioritas lain seperti peningkatan kualitas kehidupan beragama, tata pemerintahan yang baik, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Lalu Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan yang terjangkau.

Disusul pembangunan pertanian berkelanjutan dan penguatan Sistem Ketahanan Pangan. Serta pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan peningkatan kesejahteraan rakyat miskin.

SP: Apa target pembangunan infrastruktur tahun ini?
GPN: Ada beberapa, tapi yang pasti saya tekankan ke seluruh jajaran agar jalan ke sentra-sentra produksi (perkebunan, pertanian, jasa) juga lokasi pariwisata harus sudah mulus. Dengan harapan, jika jalan ke dua sektor ini bagus maka alur ekonomi makin lancar.

Jika jalan Medan-Tanah Karo mulus seperti sekarang, maka petani di Tanah Karo bisa lebih cepat mengantar sayur dan hasil bumi mereka ke Pusat Pasar Medan. Jalan yang mulus saya harap juga bisa mendorong pertumbuhan pariwisata di kabupaten ini. Warga bisa setiap hari berwisata jika kondisi jalannya bagus. Jadi tak melulu harus berwisata di akhir pekan. Saya optimis, saat ini dan ke depan, perputaran uang di Karo semakin meningkat.

SP: Apa hanya jalanan di Tanah Karo saja yang dibagusi?
GPN: Tentu tidak. Saya pribadi inginnya semua jalan provinsi dan negara di Sumatera Utara ini bagus, lebar dan berkualitas. Kita targetkan ada peningkatan jalan provinsi sepanjang 382,11 Km dan jembatan sepanjang 400 m di tahun 2012 ini.

Mengapa saya ingin jalanan mulus dan berkualitas? Sebab itulah salah satu keluhan para investor yang banyak kita terima. Buruknya jalan membuat proses distribusi terganggu dan membutuhkan waktu lama. Ini membuat ekonomi biaya tinggi. Harga-harga kebutuhan juga terpengaruh jika jalan rusak.

SP: Bapak yakin jalanan di Sumatera Utara bisa semakin bagus dan berkualitas?
GPN: Insyaallah saya yakin. Prosesnya memang tidak bisa cepat dan sim salabim. Sekali lagi pembangunan tidak ada yang instant dan abrakadabra. Visi saya, jalanan di Sumatera Utara akan sama bagusnya bahkan lebih bagus dari provinsi-provinsi tetangga.

Bukan rahasia lagi, jalanan di Riau, Sumbar dan Aceh selalu dikatakan lebih baik dari jalanan di Sumatera Utara. Itulah yang menjadi pelecut dan penyemangat saya untuk membuktikan Sumut bisa lebih baik dari mereka.

Jika mau objektif, lihatlah bagaimana kondisi jalanan kita saat ini. Tak hanya jalan Provinsi/Nasional di Tanah Karo, tapi juga Jalinsum ke arah Pantai Timur, Jalur tengah dan beberapa di Pantai Barat. Semua ada perbaikan signifikan.

Memang ada beberapa titik yang masih jelek. Tapi dari hari ke hari selalu ada peningkatan ke arah lebih baik. Karena Dinas Bina Marga memang terus kita push untuk meningkatkan ruas jalan di Sumut.

SP: Pertanyaan terakhir pak, ada kepala daerah yang memuji Anda. Katanya, Anda dinilai berhasil membuat jalanan di kabupatennya mulus. Padahal di kabupaten itu jalanan sudah kupak-kapik lebih dari 10 tahun. Apa kuncinya?
GPN: Sekali lagi saya hanya menjalankan tugas. Saya pelajari, buruknya jalanan di Sumut karena banyak kontraktor menawarkan harga di bawah harga seharusnya. Demi menang proyek mereka rela menawarkan harga di bawah 70 persen dari harga wajar.

Dengan harga seperti itu tentu kualitasnya patut dipertanyakan. Karena itulah, saya selalu minta agar proyek infrastruktur benar-benar dikerjakan sesuai spesifikasi dan pada rentang harga wajar. Jangan demi menang tender, kualitas dikorbankan. Saya tidak mau rakyat yang menjadi korban dalam hal ini. Itu salah satu kebijakan saya untuk mewujudkan pembangunan berkualitas.

Dan kenapa saya bisa menggeber pembangunan jalan dalam setahun terakhir? Itu karena saya selalu menekankan kepada seluruh jajaran untuk melayani. Untuk jalan Nasional yang rusak saya terus desak dan beri input ke pemerintah pusat. Sementara untuk jalan provinsi saya push dan awasi SKPD terkait. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/