26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Warga Harapkan Pengorekan Drainase Atasi Banjir Lokal

Dua bulan terakhir ini, pembangunan dan pengorekan drainase genjar dilakukan oleh Dinas Bina Marga Kota Medan di sejumlah kecamatan di Kota Medan. Pelaksanaan itu dilakukan sebagai bagian untuk mengentaskan persoalan banjir lokal di Kota Medan.

ANGKUT: Sejumlah pekerja sedang mengangkut sisa korekan drainase pakai truk untuk dibuang  daerah rendah.//redianto/sumut pos
ANGKUT: Sejumlah pekerja sedang mengangkut sisa korekan drainase pakai truk untuk dibuang di daerah rendah.//redianto/sumut pos

Tahun 2012, cuaca ekstrim sering melanda Kota Medan. Mulai dari angin kencang, hujan deras serta halilintar yang kuat. Akibatnya, kondisi itu tak membuat rasa aman bagi pengendara ketika melintasi sejumlah ruas jalan di Kota Medan.

“Pastinya saya takut mengendarai mobil ketika hujan deras disertai angin kencang di Kota Medan, karena ancamannya mulai terjebak banjir hingga bisa tertimpa pohon atau papan reklame,” kata Maskur (46) warga Jalan Tempuling, Medan Tembug.   Menurut bapak tiga anak itu, kondisi drainase di Kota Medan sebagian besarnya sudah tak mampu menampung debit air, apalagi tak ada perubahan alur drainase. Padahal, daerah resapan air di Kota Medan banyak berubah.
“Harusnya ada kajian baru tentang drainase, supaya air mengalir di drainase bisa lancar tanpa meluap ke jalan,” sebutnya.

Sementara itu, warga lainnya merasakan pengorekan drainase diharapkan mampu memberikan perubahan yang terbaik atas wilayahnya, seperti tak banjir. Seperti disampaikan Riko (31 tahun)  warga Jalan Panglima Denai, Medan Denai.

Dia memaparkan, di Kecamatan Medan Denai, cukup banyak wilayah banjir. Tapi, kawasan banjir di Jalan Rawa menjadi diperhatian pemerintah dengan cara mengorek drainase.
“Banyak kendaraan mogok terjebak banjir di Jalan Rawa, tapi sekarang Pemko Medan sudah mengorek drainase,” katanya.

Terkait masalah banjir yang kerap terjadi, di Jalan Rawa, Jalan Panglima Denai dan Jalan Menteng, Camat Medan Denai, Drs Edi Mulia Matondang membenarkan ketiga jalan tersebut kerap menjadi langganan banjir, bila hujan deras turun.

Dia memaparkan, persoalan banjir di wilayahnya telah dibawa ke dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan dan Kota. Sehingga saat ini masih menunggu proses penganggaran pada tahun akan datang untuk melakukan perbaikan.

“Untuk mengantisipasi banjir, setiap dua minggu sekali. Kecamatan Medan Denai selalu melakukan gotong-royong bersama, khususnya membersihkan drainase dan sampah yang berserakan,” ujarnya.  (omi)

Dua bulan terakhir ini, pembangunan dan pengorekan drainase genjar dilakukan oleh Dinas Bina Marga Kota Medan di sejumlah kecamatan di Kota Medan. Pelaksanaan itu dilakukan sebagai bagian untuk mengentaskan persoalan banjir lokal di Kota Medan.

ANGKUT: Sejumlah pekerja sedang mengangkut sisa korekan drainase pakai truk untuk dibuang  daerah rendah.//redianto/sumut pos
ANGKUT: Sejumlah pekerja sedang mengangkut sisa korekan drainase pakai truk untuk dibuang di daerah rendah.//redianto/sumut pos

Tahun 2012, cuaca ekstrim sering melanda Kota Medan. Mulai dari angin kencang, hujan deras serta halilintar yang kuat. Akibatnya, kondisi itu tak membuat rasa aman bagi pengendara ketika melintasi sejumlah ruas jalan di Kota Medan.

“Pastinya saya takut mengendarai mobil ketika hujan deras disertai angin kencang di Kota Medan, karena ancamannya mulai terjebak banjir hingga bisa tertimpa pohon atau papan reklame,” kata Maskur (46) warga Jalan Tempuling, Medan Tembug.   Menurut bapak tiga anak itu, kondisi drainase di Kota Medan sebagian besarnya sudah tak mampu menampung debit air, apalagi tak ada perubahan alur drainase. Padahal, daerah resapan air di Kota Medan banyak berubah.
“Harusnya ada kajian baru tentang drainase, supaya air mengalir di drainase bisa lancar tanpa meluap ke jalan,” sebutnya.

Sementara itu, warga lainnya merasakan pengorekan drainase diharapkan mampu memberikan perubahan yang terbaik atas wilayahnya, seperti tak banjir. Seperti disampaikan Riko (31 tahun)  warga Jalan Panglima Denai, Medan Denai.

Dia memaparkan, di Kecamatan Medan Denai, cukup banyak wilayah banjir. Tapi, kawasan banjir di Jalan Rawa menjadi diperhatian pemerintah dengan cara mengorek drainase.
“Banyak kendaraan mogok terjebak banjir di Jalan Rawa, tapi sekarang Pemko Medan sudah mengorek drainase,” katanya.

Terkait masalah banjir yang kerap terjadi, di Jalan Rawa, Jalan Panglima Denai dan Jalan Menteng, Camat Medan Denai, Drs Edi Mulia Matondang membenarkan ketiga jalan tersebut kerap menjadi langganan banjir, bila hujan deras turun.

Dia memaparkan, persoalan banjir di wilayahnya telah dibawa ke dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan dan Kota. Sehingga saat ini masih menunggu proses penganggaran pada tahun akan datang untuk melakukan perbaikan.

“Untuk mengantisipasi banjir, setiap dua minggu sekali. Kecamatan Medan Denai selalu melakukan gotong-royong bersama, khususnya membersihkan drainase dan sampah yang berserakan,” ujarnya.  (omi)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/