26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ternak Lembu Resahkan Warga Sumbutbaru

KISARAN- Puluhan warga Lingkungan VII Kelurahan SumbutbaruĀ  mendatangi kantor Lurah Siumbutbaru, Senin ( 15/10). Warga mengeluhkan bau dan penyakit yang ditimbulkan dari ternak lembu di sekitar lingkungan mereka.
Warga kemudian melakukan pertemuan dengan lurah, kepala lingkungan (Kepling), dan staf Dinas Peternakan Asahan. Dalam pertemuan itu warga meminta kandang lembu agar dipindahkan jauh dari pemukiman warga.Ā  Ā Dalam pertemuan itu Kepala Kelurahan Siumbutbaru, Uspan Panjaitan bersama Kepling Jamin dan staf Distak Bakhtiar bermohon kepada warga agar diberi Ā waktu sampai tanggal 5 Nopember 2012 untuk menyelesaikan masalah ternak lembu tersebut, karena harus dibicarakan terlebih dulu dengan pemilik ternak.

Mendengar itu seorang warga, Syahrial,Anto Ā mengatakan kalau sampai tanggal yang telah ditentukan ternyata Ā kandang dan ternak lembu tidak juga pindah, maka warga akan menghalangi ternak lembu tersebut masuk ke kandangnya.
Kata warga, mereka resah karena kandang dan puluhan ternak lembu itu berada di tengah- tengah pemukiman. Selain bau yang ditimbulkan dari ternak itu, warga juga merasakan dampak lain dari kandang lembu tersebut. Seperti, anak-anak mereka banyak terkena penyakit, sakit flu, batuk, mual.

Kata warga, sebelum kandang dan puluhan ternak lembu tersebut dipindahkan ke Lingkungan VII Siumbutbaru, ternak lembu itu Ā berada di Kelurahan Gambirbaru, namun warga Gambirbaru sat itu memprotes juga, hingga akhirnya pemilik ternak menyewa lahan milik Kepling Jamin di Siumbutbaru. ā€œKami 50 kepala keluarga di lingkungan VII Siumbutbaru telah membuat surat keberatan atas adanya kandang dan ternak lembu, namun keresahan yang kami alami sepertinya tidak mendapat respon dari pihak pemerintahan setempat,ā€ Ā ujar warga, Anto yang diamini beberapa warga lainnya. (van/smg)

KISARAN- Puluhan warga Lingkungan VII Kelurahan SumbutbaruĀ  mendatangi kantor Lurah Siumbutbaru, Senin ( 15/10). Warga mengeluhkan bau dan penyakit yang ditimbulkan dari ternak lembu di sekitar lingkungan mereka.
Warga kemudian melakukan pertemuan dengan lurah, kepala lingkungan (Kepling), dan staf Dinas Peternakan Asahan. Dalam pertemuan itu warga meminta kandang lembu agar dipindahkan jauh dari pemukiman warga.Ā  Ā Dalam pertemuan itu Kepala Kelurahan Siumbutbaru, Uspan Panjaitan bersama Kepling Jamin dan staf Distak Bakhtiar bermohon kepada warga agar diberi Ā waktu sampai tanggal 5 Nopember 2012 untuk menyelesaikan masalah ternak lembu tersebut, karena harus dibicarakan terlebih dulu dengan pemilik ternak.

Mendengar itu seorang warga, Syahrial,Anto Ā mengatakan kalau sampai tanggal yang telah ditentukan ternyata Ā kandang dan ternak lembu tidak juga pindah, maka warga akan menghalangi ternak lembu tersebut masuk ke kandangnya.
Kata warga, mereka resah karena kandang dan puluhan ternak lembu itu berada di tengah- tengah pemukiman. Selain bau yang ditimbulkan dari ternak itu, warga juga merasakan dampak lain dari kandang lembu tersebut. Seperti, anak-anak mereka banyak terkena penyakit, sakit flu, batuk, mual.

Kata warga, sebelum kandang dan puluhan ternak lembu tersebut dipindahkan ke Lingkungan VII Siumbutbaru, ternak lembu itu Ā berada di Kelurahan Gambirbaru, namun warga Gambirbaru sat itu memprotes juga, hingga akhirnya pemilik ternak menyewa lahan milik Kepling Jamin di Siumbutbaru. ā€œKami 50 kepala keluarga di lingkungan VII Siumbutbaru telah membuat surat keberatan atas adanya kandang dan ternak lembu, namun keresahan yang kami alami sepertinya tidak mendapat respon dari pihak pemerintahan setempat,ā€ Ā ujar warga, Anto yang diamini beberapa warga lainnya. (van/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/