25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Jaga Keseimbangan karir dan keluarga

MEDAN- Peran ganda sebagai wanita karier dan ibu rumah tangga bukan hal yang mudah untuk dijalankan.  Bukan terbatas pada masa mengandung dan melahirkan saja, tapi justru pada masa-masa setelah itu dan seterusnya.

Keluarga tercinta juga sangat membutuhkan kehadiran sang ibu.
Namun, bukan berarti ibu sama sekali tidak boleh bekerja. Karenanya harus tetap diupayakan mengambil jalan tengah guna menjaga keseimbangan karier dan keluarga.

Menurut psikolog, Dra Mustika Tarigan M.Psi, sebagai wanita karir dan hubungannya dengan pria harus komplementer. Wanita sebagai istri memilik peran dalam mendukung karir suaminya. Tak hanya itu, sambungnya, istri merupakan motivator, kekasih sekaligus sahabat, pengelola keuangan serta pengatur rumah tangga.

“Jadi dalam karir, wanita dan pria harus saling mengisi atau komplementer. Kodrat yang dimiliki wanita bukanlah kendala,” katanya pada kuliah umum Kuliah Umum dengan tema “Perempuan Batak : Antara Karir, Ibu Rumah Tangga dan Karir Suami Dari Aspek Psikologi (22/10). Kegiatan ini dalam rangkaian perayaan Dies Natalis ke-58, Univ HKBP Nommensen.

Lanjutnya, dulu wanita selalu berada di rumah sekarang banyak hal yang memotivasi para wanita untuk bekerja. Diantaranya untuk menambah penghasilan keluarga, tidak ingin bergantung secara ekonomi pada suami, menghindari rasa bosan atau mengisi kekosongan waktu.

Menurutnya, peluang kerja ini sendiri dipengaruhi era reformasi, banyaknya kajian tentang wanita, jaringan kerja dikalangan wanita yang kian menarik serta munculnya tokoh wanita sebagai role model seperti wanita-wanita pendahulu diantaranya Presiden Megawati, Madam Theresa dan lain sebagainya. “Wanita yang berkarir akan memberikan dampak positif terhadap dirinya sendiri maupun keluarga.’’tambahnya.

Terhadap keluarga sendiri, wanita karir juga lebih mampu memahami pekerjaan suami sehingga akan berdampak positif terhadap hubungan suami istri. Tapi sebaliknya, ada juga potensi negatifnya.  “Wanita karir tidak selalu ada saat dibutuhkan keluarga. Komunikasi dengan suami juga berkurang sehingga mengurangi keharmonisan dalam keluarga.

Karena itu, Mustika Tarigan memberikan tips agar sukses dalam karier dan rumah tangga. Antara lain, wanita itu harus mempunyai motivasi, percaya diri, komunikatif, memiliki skill dan pengetahuan, beriman teguh serta mempertahankan ciri dan sifat tradisional yang positif. “Jadi, walau wanita itu sudah berkarir harus tetap mempertahankan peran tradisionalnya dalam keluarga ,’’ bebernya.

Saat kuliah umum berlangsung, juga dilaksanakan aksi donor darah di Fakultas Kedokteran Univ HKBP Nommensen, Medan dan RS Colombia Asia di Gedung Murni Sadar, Lantai I, Univ HKBP Nommensen.  Donor darah diikuti pegawai, dosen dan mahasiswa Univ HKBP Nommensen Medan.  (jon)

MEDAN- Peran ganda sebagai wanita karier dan ibu rumah tangga bukan hal yang mudah untuk dijalankan.  Bukan terbatas pada masa mengandung dan melahirkan saja, tapi justru pada masa-masa setelah itu dan seterusnya.

Keluarga tercinta juga sangat membutuhkan kehadiran sang ibu.
Namun, bukan berarti ibu sama sekali tidak boleh bekerja. Karenanya harus tetap diupayakan mengambil jalan tengah guna menjaga keseimbangan karier dan keluarga.

Menurut psikolog, Dra Mustika Tarigan M.Psi, sebagai wanita karir dan hubungannya dengan pria harus komplementer. Wanita sebagai istri memilik peran dalam mendukung karir suaminya. Tak hanya itu, sambungnya, istri merupakan motivator, kekasih sekaligus sahabat, pengelola keuangan serta pengatur rumah tangga.

“Jadi dalam karir, wanita dan pria harus saling mengisi atau komplementer. Kodrat yang dimiliki wanita bukanlah kendala,” katanya pada kuliah umum Kuliah Umum dengan tema “Perempuan Batak : Antara Karir, Ibu Rumah Tangga dan Karir Suami Dari Aspek Psikologi (22/10). Kegiatan ini dalam rangkaian perayaan Dies Natalis ke-58, Univ HKBP Nommensen.

Lanjutnya, dulu wanita selalu berada di rumah sekarang banyak hal yang memotivasi para wanita untuk bekerja. Diantaranya untuk menambah penghasilan keluarga, tidak ingin bergantung secara ekonomi pada suami, menghindari rasa bosan atau mengisi kekosongan waktu.

Menurutnya, peluang kerja ini sendiri dipengaruhi era reformasi, banyaknya kajian tentang wanita, jaringan kerja dikalangan wanita yang kian menarik serta munculnya tokoh wanita sebagai role model seperti wanita-wanita pendahulu diantaranya Presiden Megawati, Madam Theresa dan lain sebagainya. “Wanita yang berkarir akan memberikan dampak positif terhadap dirinya sendiri maupun keluarga.’’tambahnya.

Terhadap keluarga sendiri, wanita karir juga lebih mampu memahami pekerjaan suami sehingga akan berdampak positif terhadap hubungan suami istri. Tapi sebaliknya, ada juga potensi negatifnya.  “Wanita karir tidak selalu ada saat dibutuhkan keluarga. Komunikasi dengan suami juga berkurang sehingga mengurangi keharmonisan dalam keluarga.

Karena itu, Mustika Tarigan memberikan tips agar sukses dalam karier dan rumah tangga. Antara lain, wanita itu harus mempunyai motivasi, percaya diri, komunikatif, memiliki skill dan pengetahuan, beriman teguh serta mempertahankan ciri dan sifat tradisional yang positif. “Jadi, walau wanita itu sudah berkarir harus tetap mempertahankan peran tradisionalnya dalam keluarga ,’’ bebernya.

Saat kuliah umum berlangsung, juga dilaksanakan aksi donor darah di Fakultas Kedokteran Univ HKBP Nommensen, Medan dan RS Colombia Asia di Gedung Murni Sadar, Lantai I, Univ HKBP Nommensen.  Donor darah diikuti pegawai, dosen dan mahasiswa Univ HKBP Nommensen Medan.  (jon)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/