Pengorekan drainase yang dilakukan Dinas Bina Marga Kota Medan di Jalan Sekip tepatnya di persimpangan Jalan Ketapang, menyebabkan kemacetan panjang. Akibatnya, banyak para pengguna jalan yang resah.
Seorang pengendara sepeda motor di Jalan Sekip, Hendra Saputra mengatakan pengorekan drainase seharusnya dikerjaakan dengan cepat dan tidak bertele-tele. Sehingga, tidak menimbulkan keresahan bagi warga setempat dan pengguna jalan.
“Lihat saja. Tidak sepantasnya lumpur sisa galian drainase dibiarkan begitu saja di jalanan. Seharusnya segera diangkat sehingga tidak menimbulkan kemacetan,” ucap pria yang mengenakan kemeja lengan pendek itu, Rabu (31/10).
Hendra yang mengaku tinggal di Jalan Bahagia-Jalan Ir Juanda itu menuturkan pihak Pemko Medan atau Dinas Bina Marga seharusnya lebih memperhatikan kondisi jalanan yang akan dilakukan perbaikan. Sehingga, tidak akan membuat warga atau pengguna jalan resah.
“Saat pengorekan seharusya. Pekerja bisa melihat kondisi yang akan dilakukan. Sehingga, tidak ada kendala yang membuat warga resah atau pengguna jalan,” ucapnya.
Hal lainnya juga disebutkan, warga sekitar Geri mengatakan kondisi pengorekan drainase di Jalan Sekip itu selalu membuat resah para warga dan pengguna jalan. Sebab, pengorekan tidak pernah cepat selesai.
“Kalau pekerjaan cepat selesai. Tentunya, pengguna jalan tidak resah dengan kemacetan seperti ini,” ujarnya.
Untuk itulah, dia berharap kepada pihak pemerintahan Kota Medan dalam hal ini Dinas Bina Marga agar segera mungkin menuntaskan pekerjaan pengorekan dan perbaikan drainase di Jalan Sekip tepatnya di Jalan Ketapang. “Saya yakin Pemko Medan bisa melakukan pekerjaan pengorekan drainase dengan cepat dan tak merugikan pengendara,” katanya.(omi)
Pengorekan drainase yang dilakukan Dinas Bina Marga Kota Medan di Jalan Sekip tepatnya di persimpangan Jalan Ketapang, menyebabkan kemacetan panjang. Akibatnya, banyak para pengguna jalan yang resah.
Seorang pengendara sepeda motor di Jalan Sekip, Hendra Saputra mengatakan pengorekan drainase seharusnya dikerjaakan dengan cepat dan tidak bertele-tele. Sehingga, tidak menimbulkan keresahan bagi warga setempat dan pengguna jalan.
“Lihat saja. Tidak sepantasnya lumpur sisa galian drainase dibiarkan begitu saja di jalanan. Seharusnya segera diangkat sehingga tidak menimbulkan kemacetan,” ucap pria yang mengenakan kemeja lengan pendek itu, Rabu (31/10).
Hendra yang mengaku tinggal di Jalan Bahagia-Jalan Ir Juanda itu menuturkan pihak Pemko Medan atau Dinas Bina Marga seharusnya lebih memperhatikan kondisi jalanan yang akan dilakukan perbaikan. Sehingga, tidak akan membuat warga atau pengguna jalan resah.
“Saat pengorekan seharusya. Pekerja bisa melihat kondisi yang akan dilakukan. Sehingga, tidak ada kendala yang membuat warga resah atau pengguna jalan,” ucapnya.
Hal lainnya juga disebutkan, warga sekitar Geri mengatakan kondisi pengorekan drainase di Jalan Sekip itu selalu membuat resah para warga dan pengguna jalan. Sebab, pengorekan tidak pernah cepat selesai.
“Kalau pekerjaan cepat selesai. Tentunya, pengguna jalan tidak resah dengan kemacetan seperti ini,” ujarnya.
Untuk itulah, dia berharap kepada pihak pemerintahan Kota Medan dalam hal ini Dinas Bina Marga agar segera mungkin menuntaskan pekerjaan pengorekan dan perbaikan drainase di Jalan Sekip tepatnya di Jalan Ketapang. “Saya yakin Pemko Medan bisa melakukan pekerjaan pengorekan drainase dengan cepat dan tak merugikan pengendara,” katanya.(omi)