26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pedagang Buku: Ini yang Terakhir Kami Dipindah

MEDAN-Asosiasi Pedagang Buku Lapangan Merdeka (Aspeblam) akan melayang surat ke DPRD Kota Medan terkait relokasi ke Jalan Pegadaian, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimon, karena lokasi tersebut adalah jalur hijau.

“Kita layangkan surat kepada Ketua DPRD Kota Medan. Kami minta persetujuan untuk perubahan peruntukan lokasi,” kata Donald C Siboro, Ketua Harian Aspeblap, saat dihubungi.

Menurutnya, para pedagang buku meminta kalau dipindah hendaknya tidak akan digusur lagi dan memiliki alas hukum yang kuat selain dari SK Wali Kota Medan.

Donald berharap, relokasi pedagang buku untuk yang terakhir. Jangan nantinya ke depan ada dilakukan penggusuran kembali dengan alasan pembangunan kota.

“Ini yang terakhir kami dipindah. Kami harap jangan ada lagi alasan pembangunan untuk merelokasi pedagang,” katanya.

Ditambahkannya, dalam pembangunan kios di Jalan Pegadaian Medan, perwakilan pedagang harus dilibatkan untuk mengantisipasi barang dagangan agar tidak rusak dengan memperhatikan bahan yang digunakan.

“Kami harus dilibatkan, guna mengetahui bahan bangunan yang digunakan. Apakah bahan tersebut bisa dipakai untuk melindungi barang dagangan kami yang rentan rusak kena air, dimakan rayap dan terbakar. Jadi, kami bukan menentang kami setuju direlokasi. Intinya kami tidak ingin dirugikan,” bebernya.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Medan, Irwan Sihombing meminta Pemko Medan tidak mengeyampingkan kepentingan pedagang buku bekas terkait rencana pembangunan jembatan penyeberanganlayang (sky bridge) di Lapangan Merdeka. Pembangunan kios buku di Jalan Pegadaian Kelurahan Aur Kecamatan Maimon harus dipriorotaskan ketimbang sky bridge. Sehingga, pedagang buku yang mau dipindahkan (relokasi) dari Lapangan Merdeka ke Jalan Pegadaian berjalan mulus.

Dikatakan Irwan, Dinas Perumahan Pemukiman (Perkim) Kota Medan selaku pelaksana pembangunan sky bridge dan kios buku harus memastikan dapat mengakomodir kepetingan pedagang. Hal tersebut dinilai penting guna menunjang pembangunan sky bridge sebagai sarana city ceck in menuju Bandara Kualanamu Deli Serdang.

Kepala Dinas Perkim Kota Medan, Ir Rizal melalui Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perumahan, Ir Ahmad Buhari Siregar yang dihubungi wartawan mengatakan belum membangun kios buku di Jalan Pegadaian, sementara pembangunan sky bridge sudah dilakukan.

Menurut Buhari, pihaknya masih menghitung besaran biaya yang sanggup dianggarkan untuk pembangunan kios buku. Pihaknya memastikan paling lambat minggu kedua November sudah memulai pembangunan kios buku di Jalan Pegadaian. Pembangunan kios tersebut berjumlah 180 kios sesuai jumlah pedagang di Lapangan Merdeka dan pemindahannya dilakukan serentak. Sedangkan untuk pembangunan sky bridge sudah dimulai namun tidak menggangu aktifitas pedagang. Dijelaskan, pembangunan sky bridge dan pelataran parkir menggunakan lahan dengan panjang 244 meter dan lebar 39 meter yang saat ini tempat berdiri kios buku. Fraksi Demokrat DPRD Kota Medan menentang pembangunan sky brigade di Lapangan Merdeka Medan sebelum dilakukan pembangunan kios baru untuk relokasi pedagang buku, di Jalan Pergadaian Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun.

Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Medan, Heri Zulkarnaen saat dihubungi mengaku, Pemko Medan harus berpikir terbuka untuk mencari jalan yang terbaik atas relokasi pedagang buku dan pembangunan sky brigade, sehingga tidak ada dirugikan satu orang pun.

Heri meminta Pemko Medan memberikan yang terbaik untuk pedagang buku karena keberadaannya sudah menjadi ikon Kota Medan sebagai tempat jual buku pelajaran bagi pelajar dan mahasiswa.(gus)

MEDAN-Asosiasi Pedagang Buku Lapangan Merdeka (Aspeblam) akan melayang surat ke DPRD Kota Medan terkait relokasi ke Jalan Pegadaian, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimon, karena lokasi tersebut adalah jalur hijau.

“Kita layangkan surat kepada Ketua DPRD Kota Medan. Kami minta persetujuan untuk perubahan peruntukan lokasi,” kata Donald C Siboro, Ketua Harian Aspeblap, saat dihubungi.

Menurutnya, para pedagang buku meminta kalau dipindah hendaknya tidak akan digusur lagi dan memiliki alas hukum yang kuat selain dari SK Wali Kota Medan.

Donald berharap, relokasi pedagang buku untuk yang terakhir. Jangan nantinya ke depan ada dilakukan penggusuran kembali dengan alasan pembangunan kota.

“Ini yang terakhir kami dipindah. Kami harap jangan ada lagi alasan pembangunan untuk merelokasi pedagang,” katanya.

Ditambahkannya, dalam pembangunan kios di Jalan Pegadaian Medan, perwakilan pedagang harus dilibatkan untuk mengantisipasi barang dagangan agar tidak rusak dengan memperhatikan bahan yang digunakan.

“Kami harus dilibatkan, guna mengetahui bahan bangunan yang digunakan. Apakah bahan tersebut bisa dipakai untuk melindungi barang dagangan kami yang rentan rusak kena air, dimakan rayap dan terbakar. Jadi, kami bukan menentang kami setuju direlokasi. Intinya kami tidak ingin dirugikan,” bebernya.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Medan, Irwan Sihombing meminta Pemko Medan tidak mengeyampingkan kepentingan pedagang buku bekas terkait rencana pembangunan jembatan penyeberanganlayang (sky bridge) di Lapangan Merdeka. Pembangunan kios buku di Jalan Pegadaian Kelurahan Aur Kecamatan Maimon harus dipriorotaskan ketimbang sky bridge. Sehingga, pedagang buku yang mau dipindahkan (relokasi) dari Lapangan Merdeka ke Jalan Pegadaian berjalan mulus.

Dikatakan Irwan, Dinas Perumahan Pemukiman (Perkim) Kota Medan selaku pelaksana pembangunan sky bridge dan kios buku harus memastikan dapat mengakomodir kepetingan pedagang. Hal tersebut dinilai penting guna menunjang pembangunan sky bridge sebagai sarana city ceck in menuju Bandara Kualanamu Deli Serdang.

Kepala Dinas Perkim Kota Medan, Ir Rizal melalui Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perumahan, Ir Ahmad Buhari Siregar yang dihubungi wartawan mengatakan belum membangun kios buku di Jalan Pegadaian, sementara pembangunan sky bridge sudah dilakukan.

Menurut Buhari, pihaknya masih menghitung besaran biaya yang sanggup dianggarkan untuk pembangunan kios buku. Pihaknya memastikan paling lambat minggu kedua November sudah memulai pembangunan kios buku di Jalan Pegadaian. Pembangunan kios tersebut berjumlah 180 kios sesuai jumlah pedagang di Lapangan Merdeka dan pemindahannya dilakukan serentak. Sedangkan untuk pembangunan sky bridge sudah dimulai namun tidak menggangu aktifitas pedagang. Dijelaskan, pembangunan sky bridge dan pelataran parkir menggunakan lahan dengan panjang 244 meter dan lebar 39 meter yang saat ini tempat berdiri kios buku. Fraksi Demokrat DPRD Kota Medan menentang pembangunan sky brigade di Lapangan Merdeka Medan sebelum dilakukan pembangunan kios baru untuk relokasi pedagang buku, di Jalan Pergadaian Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun.

Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Medan, Heri Zulkarnaen saat dihubungi mengaku, Pemko Medan harus berpikir terbuka untuk mencari jalan yang terbaik atas relokasi pedagang buku dan pembangunan sky brigade, sehingga tidak ada dirugikan satu orang pun.

Heri meminta Pemko Medan memberikan yang terbaik untuk pedagang buku karena keberadaannya sudah menjadi ikon Kota Medan sebagai tempat jual buku pelajaran bagi pelajar dan mahasiswa.(gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/